SAMARINDA, MEDIASAMARINDA.COM – Dinas Kesehatan Kalimantan Timur tengah mengupayakan keluarga sehat melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tujuannya untuk memberikan pengalaman pembelajaran holistik kepada individu hingga masyarakat. Program ini dianggap sebagai sumber daya oleh Kemenkes pada Tahun 2011.
Dinkes Kaltim mendorong penerapan Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) di puskesmas dengan tujuan memberdayakan keluarga sehat. Upaya ini difokuskan pada peningkatan kompetensi tenaga kesehatan puskesmas, terutama tenaga promosi kesehatan.
Menurut Basuki, peningkatan status kesehatan dianggap sebagai tujuan utama pembangunan kesehatan, yang diukur melalui indikator utama seperti angka harapan hidup, angka kematian ibu dan bayi, serta prevalensi penyakit menular dan tidak menular.
Dalam implementasi KPP, Dinkes Kaltim berperan sebagai fasilitator untuk menyediakan pelatihan dan dukungan teknis kepada tenaga kesehatan puskesmas. Hal ini bertujuan agar mereka mampu menyampaikan informasi kesehatan secara efektif kepada masyarakat, mengubah perilaku yang tidak sehat, dan meningkatkan partisipasi dalam upaya pencegahan penyakit di dalam keluarga sehat.
Dengan demikian, penerapan KPP diharapkan dapat memberikan dampak positif pada indikator kesehatan utama, menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya kesehatan, dan berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan kesehatan secara menyeluruh di Kalimantan Timur, terutama menciptakan keluarga sehat.
Ini sejalan dengan upaya Dinkes Kaltim dalam mengintervensi perilaku masyarakat melalui puskesmas guna meningkatkan kesehatan. Pelatihan KPP puskesmas diharapkan dapat memberdayakan individu dan keluarga sehat untuk menerapkan perilaku hidup sehat.
Upaya Pemerintah Dalam Membentuk Keluarga Sehat Melalui Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk membentuk keluarga sehat adalah dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat, khususnya di tingkat keluarga. Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) itu sendiri merupakan suatu inisiatif yang bertujuan memberikan pengalaman pembelajaran holistik kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Pendekatan ini melibatkan pembukaan jalur komunikasi, penyebaran informasi, dan kegiatan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku dalam hal kesehatan. Dengan menggunakan metode advokasi, pengembangan masyarakat, dan gerakan masyarakat, tujuan utamanya adalah agar keluarga sehat dapat membuat pilihan gaya hidup sehat.
Hal ini tidak hanya mencakup pemeliharaan kesehatan, tetapi juga pengembangan dan kemajuan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2011, keluarga sehat dianggap sebagai sumber daya atau modal untuk pembangunan di masa depan.
Oleh karena itu, menjaga, mengembangkan, dan melindungi kesehatan rumah tangga menjadi sangat penting. Upaya peningkatan pemahaman terkait masalah kesehatan, khususnya pada kelompok lansia, harus dimulai dari lingkungan keluarga sehat.
Anggota keluarga perlu diberdayakan untuk menerapkan PHBS, mengingat sebagian dari mereka rentan terhadap berbagai penyakit menular maupun tidak menular. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan dapat diciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan mendorong pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.
PHBS tersebut meliputi 10 perilaku, dimulai dengan mencuci tangan pakai sabun, menggunakan jamban sehat, mengolah air minum dengan benar, mengonsumsi sayur dan buah. Disamping itu, kegiatan PHBS mencakup aktivitas olahraga secara teratur, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, tidak menggunakan narkoba, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, dan memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Penerapan PHBS mampu memberikan konsekuensi positif dalam membentuk keluarga sehat dan dapat mengurangi risiko masalah kesehatan. Praktik PHBS ini memberikan berbagai manfaat, termasuk peningkatan kesejahteraan bagi setiap anggota keluarga dan perlindungan mereka dari berbagai penyakit.
Keluarga sehat yang menjalankan program PHBS dengan baik juga mampu meningkatkan produktivitas anggota keluarga, karena kesehatan yang terjaga memungkinkan mereka untuk beraktivitas dengan optimal.
Selain itu, penerapan PHBS di keluarga sehat membentuk kebiasaan hidup sehat pada setiap anggota keluarga. Hal ini menciptakan lingkungan di mana pola hidup sehat menjadi budaya, dan anak-anak tumbuh dengan pola makan yang baik serta memperoleh cukup gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Dengan demikian, PHBS bukan hanya sekadar langkah pencegahan penyakit, tetapi juga investasi jangka panjang dalam membentuk gaya hidup sehat dan keluarga sehat dan tangguh secara kesehatan.
Melalui program PHBS yang digalakkan oleh Dinkes, keluarga sehat di Kalimantan Timur menjadi prioritas. Dengan begitu, diharapkan setiap elemen Masyarakat secara bersama – sama mampu mewujudkan gaya hidup sehat demi masa depan yang lebih baik. (ADV/DINKESKALTIM/GSM)
