Samarinda, MediaSamarinda.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur telah sukses menyelenggarakan Workshop Pekan ASI Sedunia tingkat provinsi. Acara berprestise ini bertujuan untuk mengkampanyekan praktik pemberian Air Susu Ibu (ASI) serta memberikan dukungan tak terhingga kepada para ibu yang tetap menjalankan kewajiban menyusui meskipun bekerja.
Pemberian ASI eksklusif oleh ibu kepada bayi memiliki peran krusial dalam meningkatkan kekebalan tubuh bayi, sehingga mampu mencegah risiko terkena berbagai penyakit yang berpotensi membahayakan kesehatannya. Selain itu, bisa menunjang sekaligus membantu proses perkembangan otak dan fisik bayi.
Dengan tema “Dukung Ibu Bekerja Terus Menyusui,” acara ini berlangsung meriah di Convention Hall Samarinda. Tidak hanya sebagai sebuah acara, namun juga sebagai langkah strategis dalam menjadikan budaya pemberian ASI di tengah kesibukan kerja sebagai norma yang tak terbantahkan.
Tantangan Presentase ASI Eksklusif di Kalimantan Timur: Angka 40 Persen yang Menyulitkan
Kepala Dinkes Kalimantan Timur, Jaya Mualimin, mengungkapkan betapa pentingnya peran bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam membentuk lingkungan yang mendukung para ibu yang bekerja untuk tetap memberikan ASI kepada anak-anak mereka. Menurutnya, langkah-langkah kebijakan yang memberikan fasilitas pemberian ASI di tempat kerja serta kampanye-kampanye kesadaran akan memberikan kontribusi signifikan terhadap perubahan budaya yang lebih positif.
Namun, kenyataan yang masih menghantui adalah tingkat presentase pemberian ASI eksklusif di Kalimantan Timur yang masih tertinggal di angka 40 persen. Dalam konteks ini, Jaya Mualimin menggarisbawahi pentingnya peran serta dukungan dari berbagai pihak terkait.
Tak hanya itu, Jaya Mualimin juga memaparkan betapa lingkungan kerja yang mendukung pemberian ASI bagi ibu yang bekerja mampu memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan ibu dan bayi. Adanya fasilitas yang memadai seperti ruang menyusui, waktu istirahat yang mencukupi, dan kebijakan di tempat kerja yang mendukung pemberian ASI akan membantu ibu dalam menjaga kualitas dan kuantitas ASI yang diberikan kepada bayi mereka.
Meningkatkan Cakupan ASI Eksklusif: Mewujudkan Lingkungan Kerja yang Mendukung Ibu Menyusui
Mencermati situasi ini, Provinsi Kalimantan Timur bertekad keras untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif ke depannya. Jaya Mualimin menegaskan, “Upaya yang terus kami lakukan adalah promosi mengenai peningkatan cakupan ASI eksklusif. Mengajak seluruh Perangkat Daerah (PD) untuk memberikan perlindungan kepada para pekerja wanita sehingga diharapkan semuanya memiliki ruang laktasi dan fasilitas untuk memberikan ASI,” tuturnya.
Dalam upaya mewujudkan lingkungan kerja yang mendukung ibu menyusui, sejumlah langkah konkret telah dirancang oleh Dinkes Kalimantan Timur. Pertama, mereka berencana untuk bekerja sama dengan berbagai perusahaan dalam membangun fasilitas ruang laktasi. Ruang laktasi yang bersih, nyaman, dan dilengkapi dengan perlengkapan yang diperlukan akan memberikan kenyamanan bagi ibu yang ingin menyusui di tempat kerja.
Kedua, Dinkes Kaltim juga akan mengadakan pelatihan dan sosialisasi bagi perusahaan-perusahaan. Pelatihan ini akan memberikan pemahaman tentang pentingnya dukungan kepada ibu yang bekerja untuk terus menyusui. Para manajer dan atasan perusahaan akan diberikan informasi mengenai manfaat ASI serta bagaimana mereka dapat mendukung para ibu yang ingin melanjutkan praktik menyusui saat kembali bekerja.
Selain itu, Dinkes Kalimantan Timur juga akan melibatkan tenaga kesehatan dalam pendampingan para ibu yang bekerja. Tim medis akan memberikan konsultasi dan bimbingan kepada ibu-ibu yang ingin menjaga pemberian ASI eksklusif meskipun bekerja. Dengan adanya dukungan medis ini, para ibu akan lebih percaya diri dan termotivasi untuk terus memberikan ASI yang terbaik bagi buah hati mereka.
Melalui langkah-langkah konkret ini, Dinkes Kalimantan Timur berharap dapat mengubah paradigma pemberian ASI di tempat kerja. Tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga menjadi bagian dari budaya perusahaan yang peduli terhadap kesejahteraan para pekerja dan keluarga mereka. Dengan begitu, presentasi pemberian ASI eksklusif di Kalimantan Timur diharapkan dapat terus meningkat dan berkontribusi pada tumbuh kembang generasi masa depan yang lebih baik.