29.2 C
Samarinda
23 Mei 2025
BerandaGaya HidupWisataGeopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, Pemerintah Kejar Reformasi Total

Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, Pemerintah Kejar Reformasi Total

Date:

Must read

Related News

Menyoal Pengungsi Muslim Rohingya Minta KTP Hingga Diusir Sana Sini

Jakarta, MediaSamarinda.com – Tak lama setelah adanya pengusiran pengungsi...

Miris! Hewan Laut Pertama yang Punah Akibat Manusia, Ikan Pari Jawa

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Secara resmi, ikan pari Jawa kini...

Sukses Optimalkan Kualitas Pelayanan, KM Sertifikasi Kembali Cetak Penghargaan

Mediasamarinda.com - Berhasil memegang teguh komitmen kualitas pelayanan terbaik,...

Ledakan Setiabudi Tewaskan 1 Orang, Diduga Bom Terkubur di Fondasi Rumah

Jakarta, MediaSamarinda.com – Ledakan Setiabudi di tengah siang hari...

Hasil CPNS Kemenkumham 2023 Sudah Keluar, Apakah Kamu Berhasil Lolos?

Jakarta, MediaSamarinda.com – Hasil seleksi berkas CPNS Kemenkumham 2023...

Mediasamarinda.com – Setelah dikunjungi oleh tim asesor UNESCO pada akhir bulan Juli hingga awal bulan Agustus lalu, kini kawasan Geopark Kaldera Toba resmi mendapatkan peringatan dari badan internasional UNESCO (27/09/2023). Pihak asesor UNESCO (United Nations, Educational, Scientific, and Cultural Organization) menilai pihak pengelola Geopark Kaldera Toba belum maksimal mengembangkan potensi dari kawasan Geopark Kaldera.

Geopark Kaldera Toba Mendapat Peringatan Kartu Kuning

Ibarat sepak bola, Geopark Kaldera saat ini tengah diberikan kartu kuning. Ahli Utama, Nia Niscaya, selaku Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif dari Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) membenarkan peringatan yang datang dari UNESCO namun Nia mengaku tetap optimis dapat segera memperbaiki kekurangan yang ada pada kawasan Geopark Kaldera Toba.

“Tugas kita untuk memperbaiki, dan itu diberikan waktu,” ujar Nia dalam kesempatan The Weekly Brief bersama Sandi Uno sebagaimana dilansir dari Kompas.

Diketahui, pihak pengelola Geopark Kaldera diberikan waktu selama dua tahun untuk melakukan perbaikan. Nia Niscaya menyatakan proses perbaikan dan optimalisasi potensial dari Geopark Kaldera Toba memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak terkait.

Kolaborasi antar lembaga ini menjadi krusial karena jika target perbaikan selama dua tahun ini tidak bisa dicapai, maka Geopark Kaldera bisa keluar dari keanggotaan UNESCO Global Geopark atau yang sering disebut UGGp.

Usaha Penjagaan Status Sebagai Anggota UGGp

Zumri Sulthony selaku Kepala Badan Pelaksana Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BPTCUGGp) Provinsi Sumatra Utara menjanjikan pihaknya akan segera melakukan perbaikan maksimal agar nantinya Geopark Kaldera Toba bisa mendapatkan kartu hijau lagi.

Perlu diketahui, Geopark Kaldera di kawasan Danau Toba telah menjadi anggota UGGp (UNESCO Global Geopark) sejak bulan Juli tahun 2020. Hanya jika Geopark Kaldera Toba berhasil lolos mendapatkan kartu hijau dari tim asesor dua tahun kedepan, status keanggotaan UGGp bisa dipertahankan selama kurun waktu empat tahun kedepan.

Rekomendasi UNESCO atas Pengelolaan Geopark Kaldera Toba

Penilaian yang dilakukan oleh pihak asesor UNESCO menghasilkan beberapa rekomendasi yang bisa mendukung optimalisasi potensi dari Geopark Kaldera, contohnya adalah:

  1. Pemilihan outcrops yang sesuai
    Pemilihan outcrops (bebatuan alami di permukaan tanah) sebaiknya disusun sesuai dengan tempat letusan utama sehingga bisa terlihat fitur struktural yang unik dari bebatuan tersebut. Di setiap lokasi pun sebaiknya dilengkapi dengan papan informasi yang menjelaskan fenomena alam tersebut secara ilmiah dan mudah dipahami.
  2. Identifikasi & penyusunan inventaris
    Melakukan proses identifikasi serta menyusun inventaris dari warisan alam, budaya dan tak berwujud yang ada di Geopark Kaldera
  3. Penyelenggaraan kursus intensif
    Berpartisipasi dalam kursus pelatihan intensif tentang UNESCO Global Geopark
  4. Memperlancar komunikasi
    Menjaga pola komunikasi yang baik dengan pihak UNESCO, Sekretariat UGGp dan Sekretariat GGN
  5. Meningkatkan pemberitaan
    Melakukan eksposur terhadap wilayah mitra seperti pelestarian monyet & gajah, menambah konten website hingga membangun penginapan di sekitar Geopark Kaldera
  6. Pemasangan logo
    Memasang logo UGGp, logo Geopark, logo GGN & logo APGN pada papan informasi, brosur promosi, buku, peta ataupun pamflet.
  7. Perumusan kebijakan
    Merumuskan kebijakan branding yang bisa membantu posisi Geopark Kaldera ke depannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini