29.2 C
Samarinda
23 Mei 2025
BerandaInternasionalChina Larang Pejabat Pakai Apple Iphone, Saham Anjlok

China Larang Pejabat Pakai Apple Iphone, Saham Anjlok

Date:

Must read

Related News

Snapdragon X Elite Terbaru Milik Qualcomm Disebut Lawan Sangar Untuk Apple

Jakarta, MediaSamarinda.com – Baru – baru ini Qualcomm mengeluarkan...

Apple Adopsi USB-C! Ini Respon Pengguna Android

MEDIASAMARINDA.COM - Apple telah mengumumkan keputusannya untuk mengadopsi USB-C...

Pencuri Iphone 11 Ditangkap Polres Bontang Setelah Buron 2 Bulan

SAMARINDA, MEDIASAMARINDA.com,Kasus pencurian tengah marak akhir – akhir ini....

SAMARINDA, MEDIASAMARINDA.com, Otoritas China melarang para pejabat hingga pegawai instansi pemerintah pusat untuk tidak pakai Apple iPhone dan perangkat – perangkat merek asing lain untuk bekerja atau membawanya ke kantor.

Informasi ini dilaporkan oleh Wall Street Journal (WSJ) pada Rabu (6/9/2023). Dalam pekan terakhir, para staf diberikan instruksi dari atasan. Namun,, belum diketahui pasti seberapa luas perintah tersebut diberikan.

Dampak Ketegangan China – Amerika Serikat

Larangan tersebut beredar menjelang acara Apple pekan depan. Para analis meyakini agenda tersebut akan membahas peluncuran Apple iPhone 15, sehingga diproyeksikan dapat memicu kekhawatiran di antara perusahaan – perusahaan asing yang beroperasi di China sering meningkatnya ketegangan hubungan AS-China.

Disamping itu, laporan Wall Street Journal tersebut tidak mengatakan m dan merek lain selain Apple. Setelah informasi ini menyebar, Kantor Informasi Dewan Negara China dan Apple  yang kerap menjawab pertanyaan media atas nama pemerintah, tidak merespons terhadap permintaan komentar dari Reuters.

Apple iPhone, China larang pakai iphone
China Larang Pejabat Pakai Iphone, Saham Apple Siap Anjlok
Gambar : Apple

China pun meminta perusahaan – perusahaan yang berafiliasi dengan negara lain untuk beralih ke perangkat lunak lokal dan mempromosikan manufaktur chip dalam negeri. Selain itu, pada bulan Mei, China mendesak perusahaan – perusahaan besar milik negara untuk memainkan peran penting dalam upaya mencapai kemandirian dalam teknologi. Kondisi ini pun menyebabkan persaingan di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat.

Ketegangan China – AS meningkat ketika negara adidaya itu bekerja sama dengan sekutunya untuk memblokir akses China terhadap peralatan penting yang diperlukan untuk menjaga industri chipnya tetap kompetitif. Sementara itu, China membatasi pengiriman dari perusahaan – perusahaan terkemuka AS, termasuk pembuat pesawat Boeing dan perusahaan chip Micron Technology.

Sebagai dampak dari kondisi ini, dalam kunjungannya ke China pekan lau, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo bercerita bahwa perusahaan – perusahaan AS telah mengeluh karena tidak dapat berinvestasi di China .Keluhan ini merujuk pada pemberlakuan denda, penggerebekan dan tindakan lain yang menjadikan China berisiko untuk melakukan bisnis di negara ekonomI terbesar kedua dunia itu.

“Beijing berupaya mengurangi ketergantungan pada teknologi AS. Tapi masalahnya, hal ini menjadi hambatan besar bagi Apple. Mengingat China adalah pasar internasional terbesarnya, yang berkontribusi terhadap 20 persen pendapatan” ungkap Victoria Scholar, Kepala Investasi platform Investasi Inggris.

Larangan china tidak pakai Iphone jelas memukul Apple, yang tengah bersiap untuk meluncurkan produk terbarunya yaitu iPhone 15 pada Selasa (12/09/2023). Kabarnya, perubahan besar akan terjadi pada Apple iPhone, termasuk peralihan dari konektor Lightning Apple ke colokan USB – C yang mulai diadopsi oleh para pesaingnya, sebagai respon terhadap Uni Eropa.

Larangan Penggunaan Apple iPhone, Saham Anjlok Hingga Rp. 3 Triliun

Apple juga menghadapi ancaman dari teknologi China Huawei, yang baru – baru ini meluncurkan smartphone terbarunya yakni Mate 60 Pro. Ponsel ini dilaporkan memiliki kekuatan dan kecepatan yang cukup untuk menyaingi iPhone dan telah terjual dengan pesat di China.

Kebijakan pemerintah China melarang pejabat menggunakan Apple iPhone dapat dilihat sebagai upaya untuk balas dendam terhadap AS. Bahkan, pemerintah China mengklaim bahwa pelarangan iPhone ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan siber. Mereka khawatir bahwa data sensitif dari pemerintah China dapat bocor ke pemerintah Amerika melalui perangkat iPhone.

Terlepas dari dampak negatifnya, kebijakan China tidak pakai Apple iPhone juga dapat dilihat sebagai langkah positif. Langkah ini menunjukkan bahawa China semakin serius dalam mengembangan teknologi domestiknya.

Atas kebijakan tersebut, diperkirakan saham Apple turun hingga Rp.3 triliun dalam dua hari dan sahamnya saat ini menjadi yang terburuk di Dow Jones Industrial Average. Akibatnya investor ramai – rami menjual saham Apple setelah mendengar kabar larangan pejabat China tidak pakai iPhone.

“China faktor penentu kesuksesan Apple, tetapi Apple juga unsur penting dari ekonomi China.. meskipun ada potensi Apple dan China berpisah di dunia yang multi kutub, kami tidak yakin berita ini bisa membuat sekneario terburuk terjadi.” kata Woodring analisis dari Morgan Stanley.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini