Mediasamarinda.com – Jepang dan China sepakat untuk melanjutkan negosiasi guna mencabut larangan impor makanan laut Jepang yang diberlakukan Beijing. Langkah ini terjadi setelah pertemuan antara Menteri Luar Negeri Jepang, Takeshi Iwaya, dengan rekannya dari China, Wang Yi, di Tokyo pada Sabtu, 22 Maret 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Iwaya meminta agar impor dapat dimulai kembali secepat mungkin, meskipun China tidak memberikan tanggal pasti untuk melanjutkan impor. “Ini adalah langkah penting karena kami bisa memastikan ada kemajuan dalam proses dimulainya kembali impor,” ujar Iwaya usai pertemuan, sebagaimana dikutip dari Nikkei Asia. Ia juga menyebutkan bahwa Jepang dan China sepakat untuk memprioritaskan bidang ekspor pertanian yang bisa segera diselesaikan, seperti daging sapi dan beras.
Pertemuan ini merupakan dialog ekonomi tingkat tinggi pertama antara kedua negara dalam hampir enam tahun. Wang Yi, dalam pembukaannya, mengatakan bahwa tujuan dari dialog ini adalah untuk memperdalam kerja sama ekonomi, terutama di bidang ekonomi hijau, perawatan medis, dan lansia. Kedua negara juga berencana untuk menyusun rencana kerja sama ekonomi dan perdagangan bersama.
Larangan impor makanan laut Jepang oleh China diberlakukan setelah Jepang mulai melepaskan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut pada Agustus 2023. Tindakan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan terhadap potensi kontaminasi radioaktif. Sebagai respons, Jepang mengajukan keluhan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada September 2023, menganggap larangan tersebut tidak dapat diterima dan meminta agar China segera mencabutnya.