25 C
Samarinda
20 April 2025
BerandaInternasionalParah! Kapal Selam Oceangate Kembali Buka di 2024 Setelah Kecelakaan Sebelumnya

Parah! Kapal Selam Oceangate Kembali Buka di 2024 Setelah Kecelakaan Sebelumnya

Date:

Must read

Related News

Langkah Mantap Gervonta Davis Mualaf di Mesjid Germantown

Jakarta, MediaSamarinda.com – Berita tentang Gervonta Davis mualaf tak...

Israel vs Hamas: Ketegangan Meningkat, ‘Pedang Besi’ Jadi Jawaban Tel Aviv

Mediasamarinda.com - Konflik di Timur Tengah kembali memanas pasca-serangan yang...

Pemberontak Houthi Yaman Kejutkan Dunia dengan Perang terhadap Israel

Yaman, MEDIASAMARINDA.com - Juru bicara militer Houthi di Yaman,...

X Premium dan X Basic: Sistem Berlangganan X Baru dari Elon Musk

Mediasamarinda.com – Hari ini Elon Musk secara resmi meluncurkan...

Makin Menggoda, Samsung Galaxy S24 Ultra Andalkan Fitur Zoom Anyplace

Jakarta, MediaSamarinda.com – Banyak yang memprediksi kemampuan kamera Galaxy...

MEDIASAMARINDA.com – Kapal selam OceanGate masih aktif dalam penjualan tiket untuk wisata bawah laut yang direncanakan pada tahun 2024. Meskipun sebelumnya kapal selam Titan mereka mengalami insiden serius di dasar laut saat mengadakan ekspedisi ke reruntuhan Titanic pada bulan bulan Juni 2023. Pendiri OceanGate bahkan memiliki rencana untuk menghadirkan pengalaman wisata yang lebih ekstrim di masa depan.

Tiket Kapal Selam Oceangate 2024 Dihargai Rp3,7 Miliar

kapal selam oceangate, kecelakaan kapal selam
Kapal Selam Ocean Gate
Sumber : Kapal Selam Wisata Titanic/Dok. Tangkapan Layar Instagram

Lebih jauh lagi, informasi mengenai penjualan tiket ini dapat ditemukan di situs resmi OceanGate Expeditions, dengan destinasi ekspedisi ke lokasi reruntuhan kapal Titanic yang sama. Ada dua misi yang telah dijadwalkan, yaitu dari tanggal 12 hingga 20 Juni 2024, serta dari tanggal 21 hingga 29 Juni 2024. Harganya pun tetap tidak berubah, yaitu Rp3,7 miliar per orang.

Tidak hanya itu, fasilitas dan kelengkapan yang ditawarkan kapal selam OceanGate dengan harga tersebut juga tetap sama. Harga tersebut juga termasuk dengan pelatihan dan peralatan yang diperlukan untuk menjalani ekspedisi ekstrim ini. Para penumpang juga dapat menikmati fasilitas Wi-Fi meskipun kapal selam akan menjelajah di laut yang sangat dalam.

Sempat Terhenti Dikarenakan Kecelakaan Kapal Selam

Di sisi yang berlawanan, OceanGate pernah mengumumkan penghentian dari semua operasi eksplorasi bawah lautnya. Keputusan ini diambil setelah dua minggu berlalu sejak kecelakaan kapal selam tragis, yang mengakibatkan kematian CEO perusahaan itu. Langkah ini diambil ketika OceanGate sedang menghadapi berbagai penyelidikan dan potensi tuntutan hukum yang muncul sebagai dampak dari kecelakaan kapal selam tersebut.

Menurut Kapten Jason Neubauer, yang menjabat sebagai Ketua Dewan Investigasi Marinir dari Penjaga Pantai AS, OceanGate juga berhadapan dengan kemungkinan sanksi hukum baik dalam bentuk perdata maupun pidana. “Masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memahami penyebab kecelakaan kapal selam Titan dan untuk mencegah kejadian serupa di masa yang akan datang,” ujarnya, kepada awak media.

Dewan Investigasi Kelautan juga akan melanjutkan pengujian dan analisis berdasarkan bukti-bukti terkait insiden kecelakaan kapal selam  tersebut. Tom Haueter, seorang mantan penyelidik untuk Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, juga mengingatkan bahwa proses ini dapat memakan waktu hingga berbulan-bulan lamanya. Namun sayangnya, OceanGate telah mengumumkan pembukaan kembali tiket ekspedisi dengan sejarah yang tragis.

Pendiri Oceangate Juga Membuka Rencana Wisata Venus 2050

Namun, fokus OceanGate tidak hanya terbatas pada ekspedisi ke Titanic. Guillermo Sohnlein, salah satu pendiri kunci dalam perusahaan ini, telah membagikan visi ambisiusnya yang mengarah pada rencana mengirim sekitar 1.000 wisatawan hingga ke Venus pada 2050 mendatang. Meskipun OceanGate menjadi sorotan dunia atas insiden tragis yang menimpa kapal selam mereka, semangat inovasi dalam organisasi ini tetap teguh.

Sohnlein dengan penuh keyakinan mengungkapkan bahwa tujuan mereka adalah menjelajahi Venus pada tahun 2050 dan juga mengirimkan satu juta orang ke permukaan Mars dalam tahun yang sama. Namun, proyek ambisius di Venus bukanlah satu-satunya inisiatif yang dikerjakan Sohnlein. Dia telah mengembangkan rencana terbaru yang bertujuan mengirim sekitar 1.000 manusia untuk mendiami atmosfer Venus pada tahun 2050.

Venus, yang merupakan planet kedua dari Matahari dalam tata surya, dikenal dengan kondisi yang sangat tidak bersahabat bagi kehidupan manusia. Namun, pandangan optimis Sohnlein tidak goyah. Dia menyoroti bahwa pada secara teori di ketinggian 30 mil, Venus memiliki lapisan atmosfer yang dapat dimanfaatkan manusia untuk bertahan hidup karena suhu dan tekanan yang lebih rendah.

Pemikiran ini memicu keyakinan bahwa manusia mungkin memiliki potensi untuk beradaptasi dan bertahan di lingkungan yang sebelumnya dianggap mustahil. Sohnlein dan tim OceanGate berkomitmen untuk mengubah paradigma eksplorasi luar angkasa dan membawa harapan baru bagi masa depan penjelajahan di alam semesta.

Selain itu, Sohnlein menekankan bahwa potensi kehidupan manusia di luar Bumi masih menyimpan banyak misteri yang belum terungkap. Oleh karena itu, ambisinya untuk menjelajahi Venus pada tahun 2050 merupakan langkah bersejarah dalam upaya manusia untuk mencapai bintang-bintang lain di tata surya setelah ribuan tahun eksplorasi.

===

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini