Mediasamarinda.com – Terhitung dari hari Rabu tanggal 11 Oktober lalu, korban jiwa dalam perang Israel Palestina telah menelan lebih dari 2.327 nyawa. Dilansir dari AP News, Kementerian Kesehatan Palestina telah mencatat 1.100 korban jiwa sementara 5.339 orang terluka berat di Jalur Gaza.
Perang Israel Palestina Membawa Luka Mendalam
Konflik perang Israel Palestina membawa luka yang mendalam bagi mereka yang terdampak oleh aksi serangan militer. Jalur Gaza kini menjadi wilayah yang sepenuhnya dikontrol oleh Hamas dan tak ayal menjadi sasaran gempuran habis – habisan militer Israel. Dari wilayah Tepi Barat Palestina saja, tercatat ada 27 orang meninggal dunia serta 150 orang lain terluka berat akibat gempuran militer Israel yang tak berkesudahan.
Tak hanya penderitaan dan teror mengancam nyawa, pada saat ini mayoritas wilayah Gaza lumpuh tak dialiri listrik. Bahkan beberapa rumah sakit yang berada di Jalur Gaza nyaris tidak beroperasi alias lumpuh total karena terlalu kewalahan mengobati para korban terluka dan yang meninggal akibat serangan militer dari Israel.
Medecins Sans Frontieres (MSF) sebagai salah satu badan bantuan di Gaza mengingatkan bahwa rumah sakit benar – benar kritis kekurangan asupan medis, obat dan yang tak kalah penting, sambungan listrik.
Agresi Militer Israel Kepada Palestina
Selama perang Israel Palestina minggu kemarin, korban yang gugur sudah melebihi jumlah 2.327 jiwa. Diketahui, Pasukan Israel melakukan Operasi Pedang Besi yang mempunyai tujuan untuk menghancurkan infrastruktur yang dicurigai menjadi tempat bernaung Hamas di Jalur Gaza.
Meskipun sampai saat ini, belum ada bukti konkrit atas keberadaan Hamas ataupun gudang penyimpanan senjata di dalam gedung – gedung yang dihancurkan seperti yang disampaikan oleh pihak Israel.
Perang Israel Palestina semakin membara ketika Israel dan Hizbullah di wilayah Lebanon saling menyerang. Pihak Israel pun dikabarkan telah melancarkan beberapa serangan dan gempuran militer ke wilayah Suriah. Perwakilan militer dari Israel mengancam akan melancarkan gempuran militer kepada pihak yang memberikan akses listrik, makanan, air atau bantuan kemanusiaan apapun ke Gaza.