Jakarta, MediaSamarinda.com – Pertarungan Google VS Microsoft dalam teknologi kecerdasasn buatan (AI) kian memanas. Beberapa waktu lalu, Google meluncurkan Bard sebagai teknologi kecerdasan buatan. Bard hadir untuk menghadapi persaingan teknologi AI kecerdasan buatan, ChatGPT, milik Microsoft.
Meskipun sudah mempersiapkan teknologi kecerdasan buatan sejak jauh – jauh hari dan menambahkan beberapa fitur pembeda, pada kenyataannya banyak pengguna teknologi kecerdasan buatan yang ragu akan kemampuan Bard di bidang AI.
Google VS Microsoft: Bard VS ChatGPT
Pada saat ini, teknologi kecerdasan buatan atau AI merupakan bidang yang sedang naik daun dan tentunya berkembang dengan sangat pesat. Sudah banyak beberapa perusahaan teknologi besar yang mencoba untuk memenangkan lomba untuk menjadi yang terdepan dalam kepemilikan produk teknologi kecerdasan buatan (AI).
Melihat kasus yang dialami oleh perusahaan raksasa, Google, menimbulkan pertanyaan yang patut direnungi, bagaimana bisa para pengguna meragukan kemampuan Bard yang diusung oleh Google sementara kita semua mengetahui bahwa Google merupakan salah satu perusahaan pioneer di bidang teknologi kecerdasan buatan. Salah satu pihak yang meragukan teknologi kecerdasan buatan dalam Bard adalah Luke Sernau yang merupakan salah satu senior engineer dari Google.
Meskipun berada dalam tubuh Google, Luke menyatakan dirinya sedikit prihatin terhadap fokus perhatian Google yang berniat untuk terus mengibarkan bendera perang terhadap OpenAI atau bentuk lain dari teknologi kecerdasan buatan.
Menurut Luke, persaingan antara Google VS Microsoft ini melahirkan konsekuensi negatif karena sampai pada saat ini Google harus rela menelan pil kekalahan dari pesaing – pesaingnya dalam komunitas open source.
Bard dari Google Tak Bisa Bersaing Dengan Komunitas Open Source
Sebagai informasi, komunitas open source merupakan sebuah komunitas yang terdiri dari beberapa peneliti independent yang tidak bekerja sama dengan perusahaan teknologi apapun.
Komunitas open source mempunyai visi dan misi untuk membuat berbagai penemuan revolusioner dan juga mencetak kemajuan drastis yang kecepatannya melebihi dari kecerdasan buatan yang sudah dibuat pada saat ini, termasuk diantaranya, OpenAI dan Google.
Mengingat kemampuan serta fokus dari komunitas open source ini, Luke Sernau memberi saran secara langsung kepada Google untuk lebih berfokus pada ikatan kolaborasi bersama dengan komunitas open source daripada terus mengibarkan bendera perang dan bersaing dengan ChatGPT yang merupakan bagian dari OpenAI.
Referensi:
The Verge
Yahoo! Finance
Haystack
Financial Times
Head Topics Canada