
Kalimantan Timur, Mediasamarinda.com – Sambutan gembira diungkapkan oleh Akhmad Reza Fachlevi, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam peringatan Hari Pahlawan pada tanggal 10 November kemarin. Reza sangat antusias dalam mengajak generasi muda untuk merenungkan makna Hari Pahlawan dan mengenang jasa-jasa dari para pahlawan.
Makna Hari Pahlawan Menurut Akhmad Reza Fachlevi
Akhmad Reza Fachlevi menyampaikan bahwa momen yang paling tepat bagi rakyat Indonesia untuk mengenang kembali jasa para pahlawan adalah di tanggal 10 November ini. Pahlawan-pahlawan itu telah berjuang demi kemerdekaan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Jumat (10/11/2023), Reza berkata “Para pahlawan kita ini telah mengorbankan nyawa, waktu, serta kebebasan mereka untuk memastikan bahwa kita dapat hidup menjadi sebuah negara yang adil dan merdeka.”

Reza mengajak generasi muda untuk bersama-sama merenungkan makna Hari Pahlawan yang sebenarnya. Perjuangan yang gigih dari para pahlawan juga dapat menginspirasi semangat juang dari generasi muda untuk terus berkarya. “Para pahlawan adalah teladan bagi kita semua, mengajarkan kita tentang keberanian, ketabahan, dan pengorbanan. Mereka adalah pahlawan sejati yang telah memberikan segalanya demi masa depan yang lebih baik bagi kita semua,” ungkap Reza, yang juga merupakan seorang legislator dari dapil (daerah pemilihan) Kabupaten Kutai Kartanegara.
Reza menghimbau untuk selalu berterima kasih kepada para pahlawan yang telah memberikan segalanya demi kemerdekaan NKRI. “Mari kita bersama-sama merayakan semangat kepahlawanan dan menghormati jasa-jasa mereka. Semoga semangat para pahlawan terus hidup dalam diri kita dan menjadi inspirasi demi menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi berikutnya”.
4 Makna Hari Pahlawan bagi Generasi Muda
Berikut 4 makna Hari Pahlawan yang dapat ditanamkan kepada generasi muda dalam menghadapi era globalisasi.
1. Arti Sebenarnya dari Keberanian
Arti dari keberanian sesungguhnya telah ditunjukkan oleh para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Hal ini dapat dijadikan teladan bagi generasi muda agar memiliki daya juang yang kuat dalam kehidupan. Generasi penerus bangsa diharapkan menjadi generasi yang tangguh dan tidak mudah menyerah.
2. Nilai Toleransi dan Keberagaman
Para pahlawan di masa lampau berasal dari berbagai penjuru daerah yang tersebar di Nusantara, tapi dapat bersatu demi perjuangan bangsa. Hal ini dapat diartikan bahwa nilai gotong royong sangatlah kental dan sudah menjadi warisan dari budaya Indonesia.
Generasi muda saat ini akan menjalani hidup di dalam masyarakat yang multikultural, seiring dengan kemajuan era globalisasi. Nilai toleransi tanpa memandang suku, agama, ras, dan keberagaman lainnya harus ditanamkan sejak dini. Singapura dapat dijadikan contoh bahwa toleransi terhadap keberagaman bisa menjadikan suatu negara maju dan berkembang.
3. Rasa Nasionalisme dan Bela Negara
Perjuangan para pahlawan Indonesia sepatutnya dijadikan panutan bagi generasi muda saat ini. Di masa lampau, pahlawan Indonesia telah berjuang dengan mengorbankan darah, keringat, dan air mata. Namun sekarang perjuangan generasi muda cukup dengan keringat atau kerja keras demi mewujudkan masa depan bangsa yang lebih baik. Rasa nasionalisme dan bela negara wajib ditanamkan kepada bahkan mulai dari bangku sekolah.
Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan menghafalkan sila-sila dari Pancasila bisa dijadikan sebagai langkah kecil untuk menumbuhkan rasa nasionalisme. Mata pelajaran PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) tetap wajib diadakan di kurikulum pendidikan. Sedangkan aksi bela negara bisa diwujudkan dengan mengadakan berbagai lomba dan ikut serta di kompetisi level internasional. Seperti lomba menulis puisi tentang Hari Pahlawan, lomba kostum pahlawan, atau mengikuti olimpiade.
4. Motivasi dalam Memajukan Negara
Peringatan Hari Pahlawan diharapkan dapat dijadikan momen oleh generasi muda sebagai motivasi dalam usaha memajukan negara. Memajukan negara dapat mencakup berbagai bidang, seperti pendidikan, olahraga, seni, budaya, dan lain-lain. Semangat untuk berkontribusi ini bisa didapatkan melalui bimbingan dan pengajaran yang berkesinambungan. Sangat penting untuk tetap melestarikan nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia dan tidak melupakan warisan tersebut.
Sebagai contoh, mahasiswa-mahasiswi yang menempuh pendidikan di luar negeri sebagian besar memilih untuk mencari kerja di luar negeri bahkan menjadi warga negara di sana. Dikarenakan pendapatan dan kualitas hidup yang lebih menjanjikan. Jika sikap nasionalisme sudah terbentuk sejak dini, para lulusan universitas di luar negeri kemungkinan besar akan pulang ke Indonesia demi memajukan negeri sendiri.
(ADV/DPRDPROVKALTIM/RH)