23.4 C
Samarinda
8 Februari 2025
BerandaKaltimAmbisi Dinkes Kaltim: Turunkan Stunting di Bawah Target Nasional

Ambisi Dinkes Kaltim: Turunkan Stunting di Bawah Target Nasional

Date:

Must read

Related News

Wisata Alam Gunung Boga Menjadi Destinasi Favorit Pada 2022. Pihak Pemkab Siap Menyokong 

Paser, MEDIASAMARINDA.COM - Akaml Malik selaku PJ Gubernjmur Kalimantan...

FPTI Luncurkan Pembinaan Prestasi Untuk Capai Hasil Ambisius di PON Mendatang

Samarinda, MediaSamarinda.com - Untuk meningkatkan jumlah peraihan medali pada...

Ini Target Perolehan Medali Kaltim Agar Raih Posisi 5 di PON 2024

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Atlet kontingen Provinsi Kalimantan Timur mendapatkan target...

Gelar Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana, Begini Harapan BPBD Samarinda!

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama...

Selamat! BK PON Hasilkan 248 Medali, Kaltim Sukses Duduki Peringkat 4 Nasional

Samarinda, Mediasamarinda.com - Provinsi Kaltim kembali berhasil mengukir prestasi...

Samarinda, Mediasamarinda.com – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) mengungkapkan optimisme mereka dalam usaha menurunkan prevalensi stunting di wilayahnya. Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, dalam pernyataannya di Samarinda, menegaskan ambisi besar tersebut.

Kepala Dinkes Kaltim Ungkap Target Drastis Penurunan Stunting

Dinkes
Ambisi Dinkes Kaltim: Turunkan Stunting di Bawah Target Nasional

“Untuk tahun ini, kami menargetkan penurunan stunting sebesar 21,12 persen,” ujar Jaya saat konferensi pers. Penetapan target ini, menurut Jaya, dilakukan secara bertahap, sejalan dengan program yang sedang dijalankan oleh Dinkes Kaltim.

Meski optimis, Jaya dan timnya masih menantikan hasil dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) untuk tahun 2023. Dari hasil survei yang dinantikan tersebut, beliau berharap akan ada progres positif dalam penurunan stunting di provinsi Kalimantan Timur.

“Kami bahkan berambisi menetapkan target 12,83 persen di tahun 2024. Jika hasil survei yang akan keluar di akhir tahun ini menunjukkan kami berhasil mencapai target 21,12 persen, maka di tahun depan kami yakin bisa mereduksi angka tersebut dengan lebih drastis lagi,” papar Jaya dengan penuh semangat.

Optimisme Dinkes Kaltim didasari oleh catatan prestasi mereka di masa lalu. Pada tahun 2019, instansi ini berhasil menurunkan angka stunting di Kalimantan Timur sekitar 6 persen.

Jaya Mualimin menekankan pentingnya upaya penanganan stunting yang lebih intensif di masa mendatang. “Kami akan meningkatkan peran serta sektor kesehatan dalam penanganan stunting. Evaluasi program akan kami lakukan setiap bulan untuk memastikan efektivitas,” tegasnya.

Transparansi dan pemantauan menjadi salah satu kunci dalam upaya penanganan stunting. Sebagai langkah konkret, kerjasama antara Dinkes Kaltim dengan Diskominfo Kaltim telah diinisiasi. Kerjasama ini bertujuan agar masyarakat Kalimantan Timur mendapatkan informasi terbaru dan akurat terkait kondisi stunting di wilayahnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya penanganan stunting.

Dinkes Kaltim, dengan berbagai strategi dan kerjasama yang telah dirancang, optimis dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kalimantan Timur, khususnya dalam upaya mengatasi permasalahan stunting yang telah lama menjadi sorotan.

Sinergi Dinkes Provinsi Dalam Menghadapi Tantangan Penurunan Stunting di Indonesia

Berita gembira datang dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dalam Rapat Kerja Nasional BKKBN yang diadakan pada Rabu (25/1), hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan penurunan prevalensi stunting di tanah air. Jika pada tahun 2021 angka stunting mencapai 24,4%, tahun 2022 angka tersebut berhasil diturunkan menjadi 21,6%.

Presiden RI, Joko Widodo, dalam forum tersebut mengingatkan bahwa stunting bukan hanya masalah tinggi badan. “Dampak stunting mencakup rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, hingga risiko penyakit kronis,” ungkap Jokowi. Presiden menambahkan, “Saya telah menetapkan target untuk menurunkan angka stunting menjadi 14% di tahun 2024. Dengan kerja sama semua pihak, saya percaya target tersebut dapat tercapai.”

Kabar ini diterima dengan antusias oleh Dinas Kesehatan Provinsi, termasuk Dinkes Kaltim. Seperti yang kita ketahui, Dinkes Kaltim sebelumnya telah menetapkan target ambisius dalam menurunkan prevalensi stunting di wilayah mereka. Tak hanya Dinkes Kaltim, upaya serupa tengah digalakkan di seluruh provinsi Indonesia dengan target spesifik masing-masing.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan rasa optimisnya terkait penurunan angka stunting. “Walaupun kita berada di tengah pandemi, angka stunting turun. Saya berharap, dengan kondisi normal, penurunan stunting akan lebih signifikan,” kata Menkes Budi. Beliau juga menambahkan optimisme untuk mencapai target nasional 14% di tahun 2024 dengan koordinasi yang baik antar lembaga dan kementerian.

Standard WHO menetapkan angka prevalensi stunting seharusnya berada di bawah 20%. Kementerian Kesehatan telah mempersiapkan intervensi spesifik untuk mencapai target tersebut. Ada dua fokus utama, yaitu gizi bagi ibu pra-hamil dan saat hamil, serta intervensi pada anak usia 6 bulan hingga 2 tahun.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, menegaskan pentingnya 5 pilar dalam upaya percepatan penurunan stunting sesuai Perpres nomor 72 tahun 2021. Kelima pilar tersebut meliputi komitmen, pencegahan stunting, konvergensi, penyediaan pangan berkualitas, serta inovasi dengan pendekatan data.

Kementerian Agama juga ikut ambil bagian dalam upaya pencegahan stunting. Mereka mewajibkan calon pengantin menjalani pemeriksaan kesehatan, khususnya terkait anemia dan gizi, tiga bulan sebelum pernikahan. Kebijakan ini diharapkan dapat membantu menurunkan angka stunting di Indonesia.

Dengan kolaborasi dari berbagai kementerian dan lembaga, optimisme menghantarkan Indonesia pada prevalensi stunting yang lebih rendah terasa semakin nyata. Dinas Kesehatan di berbagai provinsi, termasuk Dinkes Kaltim, kini bersemangat untuk memenuhi target yang telah ditetapkan.(ADV/DINKESKALTIM/GSM).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini