Kalimantan Timur, MEDIASAMARINDA.com – Sekolah dimana mereka mengenyam pendidikan menjadi salah satu tempat penting bagi perkembangan anak berkebutuhan khusus (ABK) selain rumah dan lingkungan. Pada dasarnya, mereka sama saja dengan anak – anak lainnya yang bisa memamerkan bakat mereka sejak usia dini. Ingin mengembangkan potensi terbaik dari anak – anak berkebutuhan khusus di Kalimantan Timur, Disdikbud Kaltim memberikan workshop khusus kepada 60 guru SLB.
Tujuan dari workshop “Penyusunan Rancangan Pembelajaran Penjaskes Adaptif untuk Anak Berkebutuhan Khusus bagi Guru SLB/SKh se – Kalimantan Timur tahun 2023” ini tak lain adalah untuk memberikan pemahaman kepada guru SLB/SKh bahwa pendidikan penjaskes secara adaptif juga diperlukan dalam proses belajar dan perkembangan ABK. Hal ini bertujuan untuk membantu para guru SLB/SKh menyesuaikan pola dan sistem pembelajaran penjaskes untuk para peserta didiknya.
Kerja Bersama Untuk Memaksimalkan Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus
Demi memaksimalkan potensi dan mendukung kelancaran pembelajaran peserta didik dengan berkebutuhan khusus di Kalimantan Timur, Disdikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) Kaltim bekerja sama dengan Pembinaan Pendidikan Khusus (PPK) untuk mengundang dan mengajarkan 60 guru SLB dan SKh untuk hadir dan mempelajari lebih dalam tentang pendidikan ABK.
Mengingat pentingnya pelatihan aspek fisik pada anak – anak berkebutuhan khusus, workshop yang dilakukan oleh Disdikbud Kaltim ini bertujuan untuk menambah kualifikasi guru – guru SLB dan SKh. Diharapkan nantinya mereka memiliki kompetensi tersendiri dan mampu untuk merancang juga mengimplementasikan pembelajaran pendidikan jasmani adaptif kepada anak – anak didik mereka masing – masing.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pembinaan PKK Disdikbud Kaltim, Meidalina yang menyebutkan bahwa pendidikan penjaskes sangat penting untuk dilakukan oleh peserta didik berkebutuhan khusus. Cara untuk mengadaptasikannya secara baik dan tepat juga perlu diaplikasikan secara khusus untuk peserta didik yang memiliki keterbatasan tertentu. Fisik yang sehat tentunya akan mendorong perkembangan anak berkebutuhan khusus menjadi maksimal.
“Ini termasuk kontribusi secara menyeluruh, khususnya untuk anak berkebutuhan khusus, agar membantu tumbuh kembangnya menjadi lebih baik,” ucap Meidalina.
Pembinaan PKK Disdikbud Kaltim memiliki tujuan utama agar para guru SLB / SKh turut berkerja sama dan menyukseskan tujuan ini bersama – sama. Pada dasarnya, tugas mendidik dan memaksimalkan potensi mereka bukan hanya tugas orang tua tapi juga pengajar di lingkup pendidikan sekolah.
Maka daripada itu, PPK Disdukbud Kaltim paham urgensi kebutuhan pembinaan olahraga jasmani pada ABK dan kemudian memutuskan untuk merangkul 60 guru SLB / SKh. Besar harapan Medidalina agar para tenaga pengajar nantinya bisa kembali ke ruang ajar bersama anak – anak murid mereka dan memberikan atensi khusus ke setiap anak didik.
“Saya himbau kepada guru guru SLB, agar punya perhatian lebih ke anak berkebutuhan khusus. Ini termasuk tugas mulia, yang dijalankan oleh seluruh guru SLB yang mengajar,” kata Meidalina.
Masing – masing anak berkebutuhan khusus memiliki potensi besar dan mereka pun memiliki mimpi dan cita – cita yang pastinya ingin diwujudkan. Pengembangan fisik secara positif tentunya memiliki andil besar dan dapat membantu anak – anak berkebutuhan khusus untuk mencapai tujuan mereka.
“Saya harap bapak ibu guru peserta workshop kali ini dapat mengikuti kegiatan dengan maksimal dan diharapkan dapat membantu peserta didik yang memiliki keterbatasan dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional dan sosial secara optimal,” ucap Meidalina.
Pendidikan Penjaskes Adaptif Tepat Sasar Untuk Anak – Anak Berkebutuhan Khusus
Sebagai anak berkebutuhan khusus, tiap – tiap peserta didik memiliki keterbatasan yang berbeda – beda. Dari segi kebutuhan fisik, aspek sosial dimana mereka mengalami kesulitan untuk berinteraksi ataupun mengekspresikan diri dengan lingkungan sekitar hingga keterbatasan mental misalnya, super normal (bermental lebih) ataupun mental rendah (sub normal). Melihat beragamnya perbedaan kebutuhan yang ada, sudah sewajarnya jika tenaga ajar memilih teknik adaptif dalam mengajarkan sesuatu hal dalam ruang kelas.
Pendidikan penjaskes adaptif dapat membantu pembentukan fisik yang baik dalam proses perkembangan anak berkebutuhan khusus. Metode pembelajaran yang nantinya dilakukan oleh guru SLB nantinya akan membantu anak didik mereka untuk dapat memaksimalkan indera sempurna dan menyesuaikan dengan keterbatasan yang mereka miliki.