Samarinda, MEDIASAMARINDA.com – Dibandingkan dengan angka pengangguran per Agustus tahun 2021 lalu, angka pengangguran dalam TPT di wilayah Provinsi Kalimantan Timur mengalami penurunan mencapai 1,12 persen. Menanggapi data yang telah dihimpun BPS Kalimantan Timur tersebut, pihak Disnakertrans Kalimantan Timur lantas yakin dan percaya bahwa angka pengangguran pada tahun 2023 juga akan mengalami secara signifikan mengingat beberapa sektor ekonomi mengalami pertumbuhan.
Disnakertrans Kaltim Optimis Angka Pengangguran Tahun 2023 Menurun
Berdasarkan data yang dibukukan sesuai hasil survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur, dicatatkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) untuk daerah wilayah Provinsi Kalimantan Timur per bulan Agustus tahun 2022 menunjukkan persentase mencapai 5,71 persen. Data tersebut memperlihatkan bahwa angka pengangguran yang terekam di Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan penurunan hingga 1,12 persen jika dibandingkan periode bulan Agustus tahun 2021 silam.
Rozani Erawadi yang menjabat sebagai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur membagikan beberapa keterangan yang menyangkut tentang perkembangan angka pengangguran dan situasi pasar tenaga kerja di wilayah daerah Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini disampaikan oleh Rozani Erawadi dalam momen perbincangan bersama para jurnalis, saat ditemui di kantornya yang terletak di Jalan Kemakmuran, No. 02, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
(Kontributor Intuisi)
Kepala Disnakertrans Provinsi Kalimantan Timur tersebut memberikan sejumlah keterangan penting bahwa angka pengangguran pada tahun 2022 lalu yang mampu menurun secara positif, nantinya juga akan dapat diraih pula pada tahun 2023 ini dengan memperlihatkan angka penurunan yang lebih melonjak naik secara signifikan.
Diinformasikan bahwa masyarakat yang bermukim di wilayah daerah Provinsi Kalimantan Timur dan sedang bekerja di Provinsi Kalimantan Timur per bulan Agustus tahun 2022 ada sebanyak 1.746,92 ribu orang penduduk yang sedang bekerja. Angka ini memperlihatkan bahwa masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur yang sedang bekerja menunjukkan kenaikan yang berarti hingga mencapai jumlah 26,56 ribu orang jika dibandingkan dengan Agustus 2021 yang merupakan periode tahun sebelumnya.
Penurunan persentase angka pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur yang dimaksud tersebut yaitu dari periode Agustus tahun 2021, angka pengangguran mencapai 6,8 persen sampai dengan periode Agustus 2022 yang menurun di angka 5,7 persen. Maka dari itu, melihat data tersebut, Rozani Erawadi lantas yakin dan percaya serta optimis bahwa tidak menutup kemungkinan di tahun 2023 ini persentase angka pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur dapat meraih angka penurunan yang lebih signifikan apabila penanganan masalah pengangguran dilakukan secara konsisten dan disiplin.
“Tingkat pengangguran menurun dari 6,8 jadi 5,7, saya yakin 2023 kalau disiplin sepertinya bisa turun lagi,” jelas Rozani Erawadi.
Angka Pengangguran Menurun Seiring Pertumbuhan Sektor Ekonomi
Lebih lanjut, secara terperinci dan jelas, Rozani Erawati menjelaskan bahwa penurunan yang dialami persentase angka pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur tersebut, didukung oleh beberapa faktor. Salah satu faktor pendukung tersebut adalah disebabkan karena beberapa sektor yang menjadi penyangga ekonomi Provinsi Kalimantan Timur mulai kembali aktif dan bertumbuh untuk memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah setelah berakhirnya wabah pandemi virus Covid-19. Tidak hanya itu, sebagian besar persentase penurunan angka pengangguran juga diakibatkan karena daya serap tenaga kerja di pasar tenaga kerja mengalami kenaikan, termasuk di sektor pertambangan.
Selain itu, berdasarkan dari data tahun 2021 yang telah dikumpulkan oleh BPS Provinsi Kalimantan Timur, dibukukan bahwa masyarakat yang sedang bekerja menjadi pegawai/karyawan/buruh, persentasenya mencapai angka 52, 39 persen. Dengan perolehan data bahwa pada periode Agustus 2022, masyarakat yang tercatat telah mempunyai pekerjaan sebagian besar merupakan masyarakat yang memiliki lulusan pendidikan pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu dengan persentase mencapai 27,14 persen.
Sementara di sisi lain, tercatat bahwa tenaga kerja yang memiliki lulusan dari pendidikan tinggi, yakni diploma ataupun sarjana dari perguruan tinggi/universitas mampu mencapai angka 15,64 persen. Dimana dalam persentase 55,74 persen atau setara dengan 973,70 ribu orang penduduk dinyatakan sedang bekerja pada kegiatan operasional yang bersifat formal. Angka ini menunjukkan kenaikan dari periode Agustus tahun 2021 lalu yaitu sebesar 2,23 persen.
(ADV DISNAKER KALTIM.// AG)
