Mahakam Ulu, mediasamarinda.com – Hujan yang terus-menerus membasahi bumi Kalimantan Timur, membuat BPBD Mahulu meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada akan curah hujan yang nantinya akan mulai tinggi. Pasalnya curah hujan tinggi berisiko pada bencana alam seperti tanah longsor atau banjir.
Himbauan BPBD Mahulu Akan Curah Hujan yang Tinggi
Musim hujan sudah mulai tiba dan beberapa daerah mengalami perbedaan intensitas mulai dari rendah hingga tinggi. Untuk daerah dengan curah hujan yang tinggi perlu adanya kewaspadaan karena bisa saja berpotensi banjir atau tanah longsor.
Demi mengantisipasi itu maka BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Mahulu meminta agar setiap masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan karena musim hujan yang intensitasnya tidak menentu. Himbauan dari BPBD ini lebih dikhususkan bagi mereka yang tinggi di sekitar Pesisir Sungai Mahakam, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu)
Setiap daerah yang dekat dengan sungai memang perlu lebih waspada apalagi jika curah hujan yang tinggi, dimana bisa membuat luapan air sungai tinggi. BPBD mengingatkan jika di saat awal musim hujan, Sungai Mahakam perlu meluap dan dalam semalam bisa terjadi banjir dan waktu itu sudah mencapai Kantor Desa Kampung Long Apari, Kecamatan Long Apari pada akhir November 2023 lalu.
Namun hingga sekarang luapan air masih tidak terlalu berbahaya tetapi tetap harus waspada. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Mahulu, Agus Darmawan mengatakan, air yang ada di Sungai Mahakam hingga kini masih dalam batas aman dan belum ada potensi untuk banjir
Ungkapan Darmawan itu tidak lepas dari berbagai kejadian di tahun 2019 dimana Mahulu pernah mengalami banjir besar. Berbagai kerusakan rumah, bangunan terjadi di tahun tersebut dan tingkat kerugiannya juga besar. Belajar dari itu, BPBD meminta semua masyarakat untuk terus waspada. Ia mengingatkan jika curah hujan sudah tinggi maka potensi untuk terjadi tanah longsor atau banjir sangatlah besar.
“Dari laporan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memang memasuki musim hujan dan intensitas hujan sedang,” urai Agus.
Menurut Agus, banjir yang kini menimpa di Long Apari bisa jadi pelajaran penting bagi daerah lain. Ia menyampaikan jika curah hujan sesuai perkiraan BMKG maka besar kemungkinan air akan cepat surut. Namun, jika anak Sungai Mahakam dalam kondisi pasang maka debit air akan naik dan kondisi banjir akan semakin bertambah karena ada efek domino hingga ke hilir
“Informasi Long Apari karena karakteristik banjir di Mahulu cepat maka kalau surut di hulu maka airnya akan turun ke kampung yang di ilir tapi dilihat lagi apabila anak-anak sungai di Mahakam tidak pasang juga maka banjir tidak sampai ke kecamatan paling ilir,” ungkanya
“Kami telah mengimbau camat di lima kecamatan untuk selalu waspada akan bencana banjir. Mudah-mudahan tidak terjadi banjir dan longsor,” tuturnya.
Upaya Antisipasi Curah Hujan Tinggi
Mengingat seringnya bencana terjadi di Kalimantan Timur maka perlu adanya upaya antisipasi ketika curah hujan tinggi. Hal utama dan cukup mudah untuk dilakukan dengan cara mengikuti himbauan dan informasi yang disampaikan oleh BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika).
Semua masyarakat bisa mengikuti laman yang ada di BMKG baik melalui Whatsapp, Instagram, Facebook atau yang lainnya. Untuk hasil analisa sementara, BMKG umumnya akan selalu update informasi cuaca melalui Whatsapp dan nantinya pembaca akan diteruskan untuk menonton video di Youtube.
Dengan cara ini maka masyarakat bisa mengetahui bagaimana kondisi cuaca hari ini dan perkiraan cuaca untuk besok. BMKG akan memberikan penjelasan mulai dari intensitas curah hujan dan timbulnya petir di daerah tersebut.
Lalu antisipasi kedua bisa dengan meminta peranan dan pemerintah setempat untuk menyediakan early warning system. Sistem itu bisa dipasang di setiap wilayah dan dikendalikan oleh satu orang. Dengan cara tersebut maka ketika alarm pada alat tersebut sudah berbunyi maka masyarakat sekitar perlu waspada karena ada potensi bencana baik itu banjir, tanah longsor dimana semua diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi. (ADV/HSP/BPBDKALTIM)