Samarinda, Mediasamarinda.com – Antrian BBM di Samarinda menjadi sorotan publik karena sangat panjang. Melihat kondisi itu, anggota DPRD Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Romadhony Putra Pratama, langsung mengajukan permintaan ke Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik. Ia meminta pihaknya untuk segera melakukan koordinasi agar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tidak mengular.
Penyebab Antrian BBM di Samarinda
Antrian BBM di Samarinda ini terjadi di sejumlah tempat sehingga muncul berbagai sorotan dari berbagai pihak. Melihat kondisi ini, Walikota Samarinda, Andi Harun mengatakan jika sumber utamanya ada pada Pertamina.
Menurutnya pihak Pertamina dalam kasus ini seolah-olah menghindar dan kurang memperdulikan. Padahal perusahaan milik negara ini seharusnya bertanggung jawab pada distribusi bahan bakar di sejumlah tempat di Samarinda.
Dalam kesempatan itu, Harun meminta masyarakat untuk menilai sendiri terkait antrian BBM di Samarinda ini. Ia meminta setiap warga untuk melakukan analisis secara mendalam apakah ini terjadi karena kelangkaan atau permainan dari beberapa pihak saja.
Menurutnya antrian BBM di Samarinda ini ada pada tindakan dari beberapa pihak yang membeli bahan bakar. Misalnya ada indikasi orang yang sengaja memodifikasi mobil untuk mengambil sejumlah bahan bakar di SPBU. Tindakan seperti ini akan menjadi sebab berkurangnya BBM di sejumlah daerah atau kota lain.
Orang nomor satu di Samarinda ini juga mengatakan jika kelangkaan ini bukan hal baru. Namun sering terjadi dan pemerintah akan akan segera mengatasi dan mengatur kewenangan akan bahan bakar agar tidak terjadi kelangkaan lain.
Tanggapi Antrian BBM di Samarinda, Ini Permintaan Romadhony ke Pj Gubernur Kalimantan Timur
Romadhony begitu menyorot akan adanya antrian kendaraan yang ada di SPBU Kota Samarinda itu. Dirinya menilai karena antrian BBM di Samarinda sampai terlihat di sepanjang jalan yang ada di Kota tersebut
Dengan kondisi yang demikian maka akan muncul berbagai keresahan yang timbul di masyarakat. Sebab para warga ingin segera mengisi bahan bakar dan bisa sampai di lokasi tujuan tepat waktu. Namun dalam kondisi yang seperti ini mereka harus menunggu lama untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU.
Lalu ia pun meminta kepada Akmal Malik selaku Pj Gubernur untuk memberikan atensi khusus pada antrian BBM di Samarinda. Tujuannya agar pendistribusian BBM ini bisa lebih cepat dan ditangani secepat mungkin. Alasan ini diungkapkan karena pada tahun 2024 nanti akan lebih banyak warga yang datang ke Kaltim.
“Di SPBU – SPBU sekarang bisa kita lihat terjadi antrian, khususnya pembelian BBM pertalite yang mana itu membuat padat jalan di Samarinda, dan bahkan di jalan poros nasional kita juga,” tuturnya.
“Nah ini harus menjadi atensi penting untuk Pj Gubernur Kaltim agar pendistribusian nya harus bisa selalu dijalankan secara cepat,” sambung Romadhony
Para warga itu bukan hanya orang lokal tetapi masyarakat di luar Kalimantan Timur. Ini semua karena di tahun tersebut akan ada perpindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN (Ibu Kota Nusantara). Dengan proses perpindahan itu akan lebih banyak lagi penduduk. Jika antrian BBM di Samarinda.terus dibiarkan maka akan menjadi masalah besar saat para penduduk luar datang ke Kalimantan Timur.
“Per Tanggal 1 Januari 2024 pasti akan banyak bertambah warga dari luar Kaltim, akan datang ke Benua Etam, sehingga ini mungkin membuat kita merasa malu, ketika orang luar datang, terus mereka melihat begitu panjang antrian yang ada di jalan-jalan poros Kaltim,” ucap Romadhony.
Dengan kondisi antrian BBM di Samarinda, ia meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) punya langkah-langkah khusus. Ia meminta Pj Gubernur melakukan segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Tujuan dari ini semua agar masyarakat lebih cepat dan mudah dalam mendapatkan bahan bakar untuk kendaraannya.
“Jadi itu harus menjadi atensi yang penting untuk Pemprov Kaltim, mungkin secara cepat bisa dikoordinasikan,” tuturnya.
(ADV/DPRDPROVKALTIM/RH)