Kalimantan Timur, MEDIASAMARINDA.com – Kabar gembira datang dari Kontingen Kick Boxing Kaltim dengan perolehan enam medali dalam ajang babak kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON). Meski bermain apik dengan membungkus medali kejuaraan, namun hasil tersebut tampaknya tidak sesuai target yang diharapkan.
Atlet Kick Boxing Kaltim Optimis Raih Kejuaraan
Pra PON 2023 menjadi momentum penting bagi Kontingen Kalimantan Timur (Kaltim) untuk lolos dalam PON XXI yang rencananya akan digelar di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Bukan hanya itu, keikutsertaan Provinsi Kaltim dalam ajang tersebut pun menjadi salah satu upaya guna mempertahankan prestasinya yang masuk di posisi 10 besar saat PON tahun lalu.
Melalui babak kualifikasi yang telah dilaksanakan pada Rabu (25/10/2023) kemarin, para atlet perwakilan Benua Etam ini sebelumnya telah disiapkan secara matang meski di tengah persoalan internal, khususnya terkait kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang tidak stabil.
Meskipun demikian, menurut Ketua cabang olahraga (cabor) Kick Boxing Kaltim, Surpani Sulaiman menuturkan bahwa sebanyak 17 atlet yang telah dikirimkan rupanya tidak menciutkan nyalinya lantaran masalah yang ada. Justru, mereka nampak memberikan sikap optimis dan semangat yang tinggi dengan mengikuti latihan secara intensif.
“Persiapan sudah kami lakukan dengan baik. Para atlet sudah menjalani karantina dan latihan intensif. Kami yakin mereka bisa tampil maksimal di pertandingan nanti,” tuturnya.
Bawa Pulang 2 Emas dan 4 Perak
Usai berlaga dalam pra PON yang dilaksanakan di Bogor, Jawa Barat, kontingen Kaltim melalui Pelatih Kick Boxing Kaltim, Ricky Asriel Refualu membeberkan bahwa pihaknya berhasil meraih enam medali dengan perolehan 2 emas dan 4 perak.
Ricky menyebut bahwa keberhasilan ini tak lepas dari bakat para atlet yang telah menyuguhkan taktik olahraga Kick Boxing dengan menawan dan penuh keberanian. Sehingga, hal ini menjadi tanda bahwa Kaltim mampu mempertahankan prestasinya seperti saat PON tahun lalu.
“Alhamdulillah dari BK PON ini saya bisa sampaikan kabar yang manis, atlet-atlet kita sudah menyumbangkan medali,” kata Ricky saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Lebih lanjut, Ricky mengungkapkan bahwa pihaknya sangat bersyukur melihat anak asuhnya tumbuh dan mampu mencetak banyak prestasi. Terlebih, saat mereka dapat bertanding tanpa meninggalkan bekas luka maupun cedera apapun.
“Atlet kita bertanding dengan taktik sehingga bisa berhasil. Permainan mereka juga bagus, sehingga tidak ada yang cedera dan semua dalam keadaan sehat,” urainya.
Indikasi Adanya Kecurangan
Pelatih Kick Boxing Kaltim, Ricky Asriel Refualu mengindikasi adanya kecurangan selama babak kualifikasi PON berlangsung. Tepatnya yakni, saat memasuki partai final. Dimana, dia menilai bahwa wasit yang memimpin pertandingan justru terlihat berat sebelah.
“Cuma karena dalam hal ini soal teknis kami tidak mempunyai wasit dan lain-lain, makanya pada saat pertandingan itu atlet kami kalau boleh dibilang dicurangi karena kami tidak mempunyai wasit. Tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin,” katanya.
Lebih lanjut, Ricky juga membeberkan bahwa perolehan medali yang diraihnya sebenarnya tidak sesuai target yang diinginkan, yang mana pihaknya membidik tujuh medali perak agar dapat dikantongi oleh kontingen Kick Boxing Kaltim.
“Sebenarnya kalau dibilang sesuai sudah sangat sesuai. Tapi kami berharap kemarin kami bisa masuk di 7 medali perak,” ucap Ricky.
Meskipun demikian, pelatih cabor Kick Boxing itu pun menambahkan bahwa dirinya cukup merasa puas dengan keberhasilan yang diraih oleh timnya. Ia juga tak lupa memberikan ungkapan terima kasih kepada KONI Kaltim yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materil.
Selain itu, ia juga memberikan bocoran terkait dimulainya kegiatan training center (TC) alias pemusatan latihan bagi para atlet Kick Boxing Kaltim yang rencananya akan digelar pada Maret 2024 mendatang. Diungkapkannya, hal ini bertujuan untuk memaksimalkan waktu yang ada guna menuju PON XXI Aceh dan Sumut.
“InsyaAllah untuk ke PON kami akan membuat program kedepan. Karena ke PON ini kan kalau bisa dibilang orang tidak mudah, terbaik untuk kesana. Jadi jika kami mempunyai anggaran, atlet akan TC di luar Kaltim supaya ada evaluasi melihat kekurangan adik-adik kita,” pungkasnya. (ADV/DISPORAKALTIM/AD)