
SAMARINDA, MEDIASAMARINDA.com – Bagus Susetyo mendorong pemerintah provinsi untuk mewujudkan kemandirian Kaltim di berbagai bidang. Khususnya, di sektor pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Salah satunya, yaitu mendukung industri hilir manufaktur di kawasan Benua Etam.
4 Strategi DPRD Wujudkan Kemandirian Kaltim
DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Bagus Susetyo berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Benua Etam dengan mendorong pemerintah provinsi untuk mewujudkan Kaltim yang mandiri.
Dalam hal ini, kemandirian dibangun bukan karena melihat nominal Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang lebih besar dari Transfer ke Daerah (TKD). Melainkan melalui sejumlah terobosan di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kami harapkan Kaltim mandiri di berbagai bidang seperti di bidang ketahanan pangan, pertanian, energi sumber daya terbarukan dan mendorong industri hilir manufaktur serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Bagus sapaan akrabnya.
Menurut anggota DPRD Kaltim Bagus Susetyo menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang menjadi prioritas. Pertama, perlunya campur tangan Pemerintah Provinsi Kaltim dalam menekan angka pengangguran. Dimana, salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu penyediaan lapangan kerja melalui penarikan investor atas pembangunan pabrik manufaktur di IKN.
“Dengan menciptakan lapangan kerja baru dengan mengundang investor untuk membangun pabrik manufaktur industri hilir, itu yang sedang kita dorong,” ujarnya.
Selanjutnya yang kedua, Bagus menekankan perlunya pembangunan di sektor pertanian, baik melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM), metode pertanian, maupun teknologi pertanian.
Dalam arti luas, politisi Gerindra ini menyebutkan beberapa upaya yang dapat dilakukan guna mewujudkan pembangunan di sektor pertanian, misalnya percetakan sawah baru, perkebunan, pembangunan waduk dan pembenahan pada sistem irigasi.
“Maksudnya bidang pertanian dalam arti luas itu, seperti lahan percetakan sawah baru, perkebunan, membangun waduk dan teknik irigasi pengairan,” tutur Bagus.
Adapun salah satu tujuan dari pembangunan di lingkup pertanian yaitu mewujudkan kemandirian Kaltim dengan menciptakan ketahanan pangan yang maksimal. Dengan demikian, Kaltim tidak akan ketergantungan dengan stok pangan dari luar karena mampu melakukan produksi sendiri.
“Kaltim itu sebenarnya bisa mandiri pangan. Kita punya potensi yang luar biasa, tapi kita harus bisa memanfaatkannya dengan baik. Saya yakin kalau kita bersatu dan bekerja keras, kita bisa mencapai cita-cita kita bersama,” ucapnya.
Lebih lanjut, Bagus meminta agar Pemprov Kaltim dapat membenahi infrastruktur jalan. Sebab, hal tersebut sangat berkaitan dengan produktivitas masyarakat, khususnya terkait mobilisasi perekonomian sehingga mempengaruhi kemandirian Kaltim dalam hal konektivitas antar kabupaten/kota.
“Agar dapat mempermudah dan memperlancar arus distribusi barang dan perdagangan antar kabupaten/kota di Kaltim,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Bagus juga menekankan agar Pemerintah Provinsi Kaltim mampu meningkatkan kualitas pendidikan di wilayahnya sekaligus menyediakan akses pendidikan dengan biaya yang terjangkau melalui pemberian Beasiswa Kaltim Tuntas hingga ke jenjang sarjana.
“Hal yang tak kalah penting, pemerintah mesti mengupayakan kesempatan kerja kepada masyarakat Kaltim yang memiliki kompetensi untuk bekerja di kementerian di ibukota negara Nusantara,” harap bagus.
DPRD Kaltim Jalin Kolaborasi bersama Pemda
Guna mewujudkan kemandirian Kaltim yang unggul di berbagai bidang, anggota DPRD Kaltim Bagus Susetyo menyebutkan bahwa pihaknya akan terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah (Pemda). Melalui upaya ini, pihaknya berharap mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Benua Etam.
“Kami sebagai wakil rakyat yang duduk di legislatif akan berjuang dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan dan kemajuan Kaltim. Hal itu tentunya juga harus mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat,” tandasnya.
Lebih lanjut, Bagus menegaskan bahwa guna mewujudkan kemandirian Kaltim maka diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah dan pemangku kepentingan. Dimana, keduanya harus mengedepankan asas persatuan dan kesatuan agar tidak merasa dirugikan.
“Pemerintah harus punya rasa keadilan dan kepedulian terhadap masyarakatnya. Jangan sampai ada yang merasa dirugikan atau diperlakukan tidak adil. Kita harus saling bantu dan saling manfaat,” serunya.
(ADV/DPRDPROVKALTIM/RH)