Balikpapan, MEDIASAMARINDA.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur adakan sebuah workshop Handicraft. Kegiatan ini ditujukan untuk guru Sekolah Luar Biasa (SLB) atau Sekolah Khusus (SKh) se-Kalimantan Timur. Acara ini diadakan di Hotel Golden Tulip Balikpapan, dimulai dari tanggal 19 hingga 22 September 2023.
Kegiatan pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, yang mana dihadiri oleh 60 guru dari berbagai sekolah SLB dan SKh di seluruh Kaltim. Selama periode ini, para guru akan mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam tentang handicraft dan bagaimana mengajarkannya kepada siswa-siswi mereka.
Harapannya kegiatan ini akan memberikan wawasan baru kepada pendidik dan membantu mereka lebih baik dalam mengembangkan potensi siswa di bidang kewirausahaan dan UMKM, sesuai dengan regulasi yang berlaku dalam dunia pendidikan.
Workshop Handicraft Sebagai Peningkatan Kompetensi Bagi Guru SLB atau SKh se-Kaltim
Kegiatan workshop ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 16 tahun 2022 yang mengatur Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, jenjang pendidikan Dasar, dan jenjang Pendidikan Menengah.
Selain itu, juga sesuai dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 54 Tahun 2016 yang mengatur mengenai Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur.
Kegiatan berlangsung dengan pembukaan yang dilakukan oleh Kepala Bidang Pendidikan dan Pembelajaran (PPK), Meidalina. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kehadiran dan keterlibatan peserta dalam kegiatan ini.
“Saya harap guru-guru yang hadir bisa mengikuti setiap materi dengan baik karena narasumber kali ini berasal dari Owner UMKM Safina Quilt (kriya) dan Mimi Isam & Cookies Balikpapan,” ungkapnya.
Meidalina mengingatkan peserta agar mengikuti acara dengan serius dan fokus, mengingat bahwa para narasumber yang hadir merupakan pemilik beberapa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Balikpapan.
Narasumber yang diundang untuk berbagi pengetahuan berasal dari UMKM Safina Quilt yang bergerak dalam bidang kerajinan (kriya) serta Mimi Isam & Cookies Balikpapan yang fokus pada produk makanan.
Meidalina berharap agar para guru yang hadir dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang UMKM dan segala aspek yang terkait dengannya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para guru dalam bidang kewirausahaan dan UMKM. Dengan pemahaman yang mereka peroleh, diharapkan para guru dapat memberikan pembelajaran yang lebih baik kepada siswa-siswi mereka tentang dunia UMKM dan menginspirasi mereka untuk menjadi pengusaha muda yang sukses di masa depan.
Hal ini sesuai dengan regulasi yang berlaku, seperti Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Peraturan Gubernur Kalimantan Timur yang mengatur tentang standar proses pendidikan.
Pendidik Tidak Hanya Harus Bisa Mengajar, Tetapi Punya Pengetahuan yang Luas dan Keterampilan yang Bagus
Menurut Meidalina, pendidik saat ini dituntut tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas, tetapi juga harus memiliki keterampilan di satu atau lebih bidang keahlian. Salah satu bidang keahlian yang menjadi fokus dalam kegiatan ini adalah handicraft.
Lebih lanjut, beliau menyatakan bahwa handicraft menjadi salah satu pilihan yang sangat relevan untuk mendidik dan melatih peserta didik, terutama bagi mereka yang memiliki bakat, minat, dan kemampuan di bidang ini.
“Bidang ini sebagai salah satu pilihan untuk mendidik dan melatih peserta didik yang memiliki bakat, minat dan kemampuan di bidang handicraft,” pungkasnya.
Handicraft atau seni kriya adalah bentuk seni yang melibatkan keterampilan tangan dalam mengolah bahan-bahan seperti tanah, kayu, kain, batu, dan logam menjadi karya seni atau cinderamata yang memiliki unsur seni budaya.
Handicraft atau seni kriya menuntut ketelitian dalam setiap detail karya seni yang dihasilkan. Produk seni kriya memiliki nilai seni dan manfaat yang tinggi.
Seni kriya tidak hanya menciptakan barang-barang yang indah secara estetika, tetapi juga mencerminkan warisan budaya dan kreativitas masyarakat.
(Adv//Disdikbudkaltim//Sik)