
Kalimantan Timur, MediaSamarinda.com – Untuk meningkatkan efektivitas program imunisasi HPV dan RV di Provinsi Kaltim, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas serta kompetensi petugas untuk melakukan imunisasi Human Papillomavirus (HPV) dan Imunisasi Rotavirus (RV) di hari Senin tanggal 11 September lalu.
Memaksimalkan Persiapan Imunisasi HPV & RV
Dalam rangka meningkatkan kapasitas serta kompetensi dari petugas pelaksana imunisasi HPV & RV, diadakanlah pelatihan untuk mewadahi pengetahuan tentang vaksin, cara manajemen vaksin serta mengenal lebih dalam lagi tentang prosedur imunisasi.
Kedepannya, setiap petugas vaksin dipandang mampu serta memiliki pengetahuan lengkap dengan pemahaman yang mendalam terkait peran penting dari proses imunisasi, memahami manfaat serta dampak positif vaksin, mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat luas sampai akhirnya memiliki kemampuan mengidentifikasi keadaan vaksin yang kurang memadai, rusak atau palsu.

Petugas – petugas kesehatan yang mengurus imunisasi HPV & RV juga turut mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi di bidang pengelolaan data imunisasi, mengasah kemampuan dan cara keterampilan berkomunikasi, paham atas cara kerja manajemen stok vaksin hingga tahap pelaporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
“Imunisasi merupakan salah satu investasi terbaik yang dapat kita lakukan untuk kesehatan dan masa depan kita, kami mendorong semua orang untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan mereka tentang vaksin yang diperlukan dan untuk mematuhi jadwal vaksinasi yang direkomendasikan.” tutur Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kaltim Setyo Budi Basuki.
Pelatihan Tentang Vaksin HPV dan RV
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kaltim, Basuki, menyatakan sampai saat ini ada 3 jenis vaksin yang akan dijabarkan di dalam kegiatan pelatihan, yaitu: Vaksin Rotavirus, Vaksin HPV dan turut mengenal konsep imunisasi ganda.
Perlu diketahui, Human Papillomavirus (HPV) adalah virus yang menimbulkan infeksi pada permukaan kulit dan bisa menjadi penyebab penyakit kanker serviks sementara vaksin rotavirus secara luas digunakan sebagai pencegahan serta menekan adanya resiko diare hebat pada anak usia dini.
Pada saat ini, keberadaan vaksin RV sangat dibutuhkan untuk mengobati sakit diare anak tingkat berat karena penyakit ini sangat berbahaya untuk kesehatan anak usia dini terlebih pada bayi. Sama halnya dengan virus HPV, virus ini ikut dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, meski sebagian besar adalah kanker serviks. Sampai saat ini, kanker serviks adalah salah satu kanker yang paling mematikan bagi kalangan wanita.
“Selain dua jenis vaksin tadi, imunisasi ganda menjadi strategi yang sangat efektif untuk melindungi kita dari lebih dari satu penyakit sekaligus, dengan memberikan dua atau lebih vaksin dalam satu kunjungan atau jadwal yang berdekatan, kita dapat memaksimalkan perlindungan kita dan mengurangi risiko terkena penyakit yang dapat dicegah,” ungkap Basuki.
Penyelenggaraan pelatihan untuk para petugas imunisasi di Kaltim diprakarsai secara langsung oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) Provinsi Kaltim yang turut bekerja sama dengan organisasi CHAI (Clinton Health Access Initiative Indonesia).
Pada kesempatan yang sama, turut hadir berbagai narasumber berdedikasi seperti Kepala Bidang P2P Provinsi Kaltim, jajaran Tim Kerja Direktorat Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim serta Komisi Daerah KIPI Provinsi Kalimantan Timur.
Peserta tenaga kesehatan yang turut mengikuti pelatihan datang dari berbagai Dinas Kesehatan (Dinkes) yang ada di seluruh Kabupaten /Kota pada daerah Kaltim total sebanyak 22 orang. Seluruh peserta pelatihan vaksin ini terdiri dari pemangku tanggung jawab kepala – kepala seksi yang praktiknya mengurus langsung, mengawasi proses berjalannya imunisasi dan mengatur berjalannya imunisasi HPV & RV dari hari Senin hingga Selasa, tanggal 11 – 12 September 2023.
Dengan melakukan pelatihan ini, diharapkan kualitas kegiatan imunisasi menjadi meningkat dan tiap vaksin yang diberikan secara langsung oleh petugas – petugas imunisasi adalah vaksin berkualitas yang lolos uji klinis, dinyatakan aman dan berfungsi secara efektif. (ADV/DINKESKALTIM/GSM)