Kaltim, MediaSamarinda.com – Bahaya DBD tidak hanya mengintai saat musim hujan. Disaat musim kemarau seperti saat ini pun, masyarakat masih bisa terdampak dari bahaya penyakit ini. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kaltim saat ini memberikan perhatian khusus dalam merespons potensi bahaya DBD. Kekhawatiran ini timbul karena wabah penyakit DBD sangatlah mudah menyebar dan efeknya lumayan fatal bagi mereka yang menderita penyakit tersebut.
Akibat Serangan Bahaya DBD di Daerah Kaltim
Menurut data dari Dinkes Kalimantan Timur, diketahui sampai bulan Juni 2023 sudah tercatat ada 2.022 warga Kalimantan Timur yang terkena penyakit DBD. 11 orang diantaranya tidak bisa diselamatkan dan meninggal dunia. Diharapkan dengan himbauan dan perhatian khusus dari Dinas Kesehatan Kaltim, angka ini bisa berkurang drastis dan jumlah pasien yang terjangkit penyakit DBD juga bisa berkurang.
Sikap Dinas Kesehatan Kalimantan Timur Menyikapi Bahaya DBD
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kalimantan Timur, Fit Nawati menghimbau masyarakat Kaltim untuk ikut bersinergi menekan munculnya kasus penyakit DBD di Kalimantan Timur. Salah satu hal sederhana yang bisa dilakukan adalah memberantas sarang nyamuk di daerah tempat tinggal masing – masing.
Kesadaran individu juga dibutuhkan untuk memperkuat imunitas kolektif masyarakat kepada serangan nyamuk Aedes Aegypti. Tidak hanya meniadakan habitat yang berpotensi dihinggapi oleh nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue, kita juga bisa menurunkan risiko terjangkit penyakit DBD dengan menerapkan kebiasaan hidup bersih dan tentunya mengikuti pola makan yang sehat.
“DBD ini memang karna pola hidup bersihnya yang ga maksimal, karna penyakit ini bersarang di tempat air, makanya kita sosialisasi 5M itu seperti mengubur dan menguras air,” tutur Fit Nawati (13/8/2023).
Demi mengantisipasi meluasnya dampak kasus DBD, Dinkes Kaltim berkomitmen untuk terus mengupayakan langkah terbaik untuk menekan perkembangan penyakit DBD. Diharapkan, dengan mendapatkan penanganan awal, dampak fatal dari penyakit DBD pada pasien tidak akan terlalu parah. Diketahui, kebanyakan pasien yang terlambat dideteksi penyakit DBD akan lebih parah dan sulit disembuhkan. Banyak kasus dimana penyakit DBD baru diketahui ketika sel – sel darah merah sudah pecah dan menimbulkan bintik merah di kulit pasien.
Dampak Bahaya DBD pada Tubuh
Jika seseorang menderita penyakit DBD, tubuh pasien akan mengalami pendarahan internal dan juga beberapa komplikasi penyakit lainnya seperti kerusakan organ dalam. Sering pula diketemukan turunnya tekanan darah sehingga tubuh pasien mengalami syok. Hal yang berbahaya adalah, jika keadaan ini terus bisa berlangsung dan pengobatan yang diberikan tidak mempan, maka penyakit bisa berujung pada kematian.
Jika seorang ibu hamil terjangkit penyakit ini, maka secara otomatis virus ini akan ditularkan juga kepada kandungannya. Bayi yang dikandung pun akan terdampak risiko kelahiran prematur, meningkatnya risiko gawat Janis dan potensi lahirnya berat badan bayi yang jauh diangka normal.
Cara Mendeteksi Penyakit DBD dan Pencegahannya
Salah satu hal yang membuat penyakit Demam Berdarah Dengue sulit ditangani adalah karena sampai saat ini tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit ini. Walaupun dinyatakan sembuh, mantan pasien DBD masih harus tetap meminum banyak cairan. Maka bisa disimpulkan, kalau mencegah terjangkit penyakit DBD akan jauh lebih baik daripada mengobatinya. Upayakan untuk selalu memeriksakan diri ke instansi atau tenaga kesehatan terdekat jika ada tanda – tanda ini :
- Mulut dan daerah bibir kamu terasa kering
- Meski sudah makan, badan terasa sangat lesu dan merasa kesulitan untuk berpikir sederhana (kebingungan)
- Jumlah intensitas buang air kamu terasa jauh berkurang daripada biasanya
- Mata terasa begitu kering dan tidak ada air mata pelindung yang keluar
- Sangat sensitif terhadap suhu dingin dan lembab
Selain pola makan minum sehat serta gaya hidup bersih, masih ada beberapa cara pencegahan yang bisa dilakukan untuk meminimalisir terjangkit penyakit DBD :
- Menutup dan menghilangkan genangan – genangan air, poin ini sangat penting dan sudah sering didengungkan, jadi jangan sampai kita lalai dan selalu cek setiap wadah – wadah di rumah yang butuh perhatian khusus supaya tak tercipta genangan air
- Oleskan obat nyamuk dengan konsentrat DEET paling tidak 10% yang ampuh mengusir nyamuk Aedes Aegypti
- Disarankan untuk memasang kelambu atau AC serta memperbanyak ventilasi pada ruangan rumah dan tempat tidur
- Kenakan celana panjang, baju berlengan panjang, sepatu lengkap dengan kaus kakinya jika memang harus berada di lingkungan yang banyak nyamuknya
Jangan sampai menunda – nunda untuk datang ke instansi kesehatan jika kamu mengalami tanda – tanda penyakit DBD. Kalau keadaan pasien bertambah parah, setelah dilakukan pengobatan rumahan, jangan sampai kamu ragu untuk datang ke instansi atau tenaga kesehatan terdekat. Penyakit demam berdarah dengue ini dengan mudah dapat mengancam nyawa siapa pun. (ADV/DINKES KALTIM/AG)
Sumber Eksternal :
1. Kebumen Kab – 11 Cara Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah
2. Halodoc – Demam Berdarah