Samarinda, MEDIASAMARINDA.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur telah mengadakan pertemuan dengan Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim untuk membahas penyusunan program kerja tahun anggaran 2024. Muhammad Kurniawan selaku Kepala Disdikbud Kaltim menjelaskan, pertemuan ini membicarakan rencana kerja yang akan dilaksanakan untuk menjaga kelangsungan pendidikan di Kalimantan Timur.
Disdikbud Kaltim Prioritaskan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Kurniawan turut menjelaskan bahwa pertemuan kali ini akan membicarakan mengenai program-program prioritas yang ditargetkan untuk tahun 2024. Ia mengungkapkan pada tahun depan, Disdikbud Kaltim akan lebih memperhatikan pengadaan beserta penggunaan sarana dan prasarana (Sarpras) di sekolah-sekolah. Selain itu, pihaknya juga akan memprioritaskan peningkatakn kompetensi tenaga pendidik di Kalimantan Timur.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Rusman Ya’qub, mengungkapkan dalam rapat kali ini, pihaknya akan lebih banyak membahas usulan rencana program yang harapannya juga dapat dijalankan oleh Disdikbud Kaltim di tahun 2024 mendatang.
Lebih rinci, Rusman menjelaskan, “Program kerja yang dibahas oleh Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim bersama Disdikbud Provinsi Kaltim mencakup tentang pembangunan serta renovasi sekolah, sertifikasi siswa vokasi serta kompetensi guru, membahas tentang fasilitas praktikkum, serta membahss tentang Bantuan Operasional Bantuan Sekolah (Bosda).”
Sebelumnya, dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Dinas Pendidikan pada Februari lalu, Rusman Ya’qub juga meminta Disdikbud Kaltim agar melakukan pemetaan ke sekolah-sekolah yang memerlukan perhatian lebih dari pemerintah. Menurutnya, hal ini bertujuan agar pemerintah dapat turut membantu dalam meningkatkan kualitas sekolah.
Kondisi Sapras Berbagai Sekolah di Kalimantan Timur
Rusman Ya’qub kembali menjelaskan, terdapat beberapa wilayah di Kalimantan Timur yang menjadi fokus pembahasan dalam penyusunan program kerja kali ini. Beberapa diantaranya adalah seperti daerah Kutai Barat, Berau, Balikpapan, Kutai Timur, dan Samarinda. Beberapa wilayah tersebut telah masuk dalam daftar untuk mendapatkan rencana pembangunan sekolah.
Seperti di kota Samarinda, rencana pembangunan sekolah melibatkan bukan hanya renovasi, tetapi juga pengadaan gedung baru. Rusman mengungkapkan rencana pembangunan gedung baru ini akan diprioritaskan untuk SMA Negeri 5 Samarinda dan SMA Negeri 3 Samarinda.
Namun dalam pelaksanaannya, Rusman menegaskan pembangunan sekolah tersebut akan diambil alih oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Timur. Hal ini bertujuan untuk memastikan agar aspek teknis proyek tersebut dapat dijalankan dengan akurat dan efisien. Di sisi lain, Disdikbud beserta DPRD Kaltim dapat mengambil bagian dalam pengawasan.
Turut Menargetkan Peningkatan Kompetensi Guru
Program kerja Dinas Pendidikan yang dibahas ini tidak hanya menargetkan perbaikan Sarpras dan pembangunan sekolah saja. Terdapat juga beberapa program prioritas yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah Kaltim. Beberapa program diantaranya adalah terkait sertifikasi siswa vokasi dan para guru.
Lebih lanjut Rusman membeberkan, bahwa rapat tersebut membahas salah satu usulan program untuk meningkatkan jumlah lembaga sertifikasi profesi untuk para siswa yang duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini dapat dilihat dari jumlah 17 lembaga yang ada, kini telah bertambah menjadi 20 dan ditargetkan akan terus bertambah di tahun mendatang.
Sedangkan dalam program kompetensi guru, Rusman menerangkan, “Hingga pertengahan tahun 2023 ini, ada terdapat kurang lebih 1.000 guru asesor ini termasuk ada mulai peningkatan yaa kompetensinya. itu ada dari yang telah berakhir masa berlakunya maupun yang baru bergabung juga.”
Tidak hanya sampai di situ, Komisi IV DPRD Provinsi juga sedang menyoroti dan akan mengusulkan mengenai pembangunan fasilitas praktikum. Nantinya, beberapa laboratorium dan juga ruang kerja (workshop) akan dibangun di lingkungan sekolah vokasi. Anggaran sebesar 4,1 triliun Rupiah juga telah dianggarkan untuk proyek pembangunan fasilitas penunjang ini.
Dalam Raker tersebut, juga dibicarakan rencana untuk meningkatkan insentif dan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) bagi SMA dan SMK, serta kemampuan pengawas hingga aspek lainnya. Rusman kembali menambahkan bahwa, “Untuk beasiswa, tidak terjadi peningkatan signifikan pada 2024. Alokasi anggaran untuk beasiswa tetap sekitar Rp300 miliar.” (ADV//Disdikbudkaltim//Sik)