Kutai Kartanegara, Mediasamarinda.com – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berencana untuk membangun kawasan rest area dan taman di Kecamatan Marangkayu, berlokasi di Tugu Equator. Rencana ini merupakan bagian dari upaya untuk mengembangkan potensi pariwisata di daerah tersebut.
Lokasi Tugu Equator Berpotensi Menjadi Ikon Wisata Kukar
Jumat (03/11/2023), Kepala Dispar Kukar Slamet Hadiraharjo, mengungkapkan bahwa saat ini, pihaknya sedang melakukan kajian terkait rencana tersebut. Tugu Equator dipandang memiliki potensi besar sebagai lokasi wisata di Kabupaten Kutai Kartanegara karena letaknya yang strategis, berdekatan dengan Bontang dan Samarinda.
Menyadari fungsinya yang unik, Slamet menilai tugu ini berpotensi menjadi ikon yang menarik dan mengundang minta pengunjung. Oleh sebab itu, ia menyebutkan kawasan ini sangat berpotensi untuk dikembangkan.
“Sangat berpotensi sekali untuk membangun rest area dan taman. Pelaku ekonomi kreatif juga bisa difungsikan,” kata Kepala Dispar Slamet Hadiraharjo pada Selasa (31/10/2024).
Selain itu, Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara juga berencana untuk melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang berada di Kecamatan Marangkayu, untuk turut andil dalam pengembangan kawasan ini.
Lebih lanjut, Slamet mengungkapkan akan bekerja sama dengan Pokdarwis untuk merencanakan dan mengembangkan Tugu Equator menjadi destinasi wisata yang menarik.
Sebelumnya, Dispar Kukar akan mengumpulkan data terkait lahan Tugu Equator terlebih dahulu, agar tidak muncul masalah di kemudian hari.
“Kami akan menelusuri status lahan tersebut, jika memungkinkan, akan kami lanjutkan proses membangun rest area dan taman” jelasnya.
Slamet Hadiraharjo juga menyampaikan bahwa, Dispar Kukar berencana untuk bekerjasama dengan beberapa perusahaan yang berlokasi di Marangkayu untuk melakukan pengembangan kawasan wisata di Tugu Equator.
Beberapa perusahaan tersebut nantinya akan berkontribusi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
“Ini adalah langkah yang positif dalam mendukung pengembangan pariwisata di Kukar dan diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah ini” tandasnya.
Mengetahui Lebih Tentang Jauh Tugu Equator atau Tugu Khatulistiwa
Seperti diketahui, Kalimantan Timur tidak hanya menyimpan masa kejayaan kerajaan Kutai Kartanegara. Di sini juga terdapat objek wisata Tugu Equator, yang dilewati garis lintang nol derajat. Lokasi ini merupakan objek wisata modern yang mengingatkan pengunjung bahwa daerah ini juga dilewati garis lintang nol derajat.
Tugu Equator atau Tugu Khatulistiwa ini berlokasi persis di Desa Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara.
Bagunan ini didirkikan pada tahun 1993 oleh suatu kegiatan yang dinamakan Karya Bakti Latsitarda yang dipimpin oleh panglima ABRI Jenderal Faisal Tanjung. Selanjutnya direnovasi pada tahun 2011 atas bantuan PT Kaltim Methanol Industri dan Kodim 0908 Bontang.
Dipuncak bangunan berbentuk seperti 2 buah cincin yang bergabung membentuk bola dunia dan di tengahnya terdapat arah mata angin dan posisi persis lokasi ini berdasar garis bumi 00’00’00’ dan 117º 21’ 47’ Bujur Timur.
Disini juga digambarkan peta bumi dengan garis khatulistiwa berwarna merah. Garis ini mempertegas kalau itu adalah garis tengah bumi sesungguhnya. Letak garis merah ini persis di sebelah tempat parkir. Selain di tempat parkir, di jalan raya yang menghubungkan Bontang dan Samarinda juga digambarkan peta yang sama. Garis merah juga dibuat membelah peta tersebut untuk mempertegas garis tengah bumi.
Di bawah Tugu Equator ini juga terdapat beberapa tanda yang menunjukkan jarak ke kota – kota besar yang ada di dunia seperti jarak dari tugun ini ke Jakarta, Singapura, bahkan arak ke Wangshinton tertulis disini.
Dari atas bangunan tugu ini, bisa menikmati hijaunya pepohonan yang ada di sekeliling dengan hamparan luas. Jalan poros Bontang – Samarinda juga terlihat berkelok naik turun. Bakan tanki – tanki PT Badak pun terlihat jauh di ujung pandangan.
Di desa Santan Ulu, desa tempat tugu ini berada, biasa ditemui fenomena hari tanpa bayangan yaitu saat matahari berada di tepat di titik atas wilayah tersebut atau titik kulminasi. Titik kulminasi matahari atau ekuinoks terjadi setahun dua kali tepatnya pada tanggal 21 – 23 Maret dan 21 – 24 September, dimana matahari berada di atas kepala sehingga bayangan akan menghilang dalam sekian detik.
(ADV/DiskomKukar)