Samarinda, MediaSamarinda.com, Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur mengadakan kirab pemuda yang diikuti sedikitnya 14 tim dari SMA/SMK yang ada di Kota Samarinda. Kegiatan tersebut berlangsung di Lapangan Serbaguna Hotel Atlet, Komplek GOR Kadri Oening, pada Oktober lalu.
Peserta Kirab Pemuda Hanya Diikuti 14 Tim dari SMA/SMK se Samarinda
Ketua Panitia Pelaksana Kirab Pemuda Rasman, menerangkan bahwa kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Peserta kirab pemuda dipusatkan di Halaman Parkir Gelora Kadrie Oening Samarinda sebelum melakukan kirab mengelilingi sejumlah titik pusat Kota Samarinda. Mereka tampil kompak dengan membawa atribut masing – masing sekolah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni, hadir melepas keberangkatan para peserta kirab pemuda. Ia mengapresiasi penyelenggaraan Kirab Pemuda sebagai bentuk aktualisasi semangat pemuda.
“Kita harapkan ke depan dilaksanakan kirab budaya. Kalau tahun ini kirab ada gerak jalan biasa. Tapi, tahun depan gerak jalannya diisi dengan pertanyaan wawasan kebangsaan” harap Sri.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Kirab Pemuda Rasman mengaku, kurangnya sosialisasi menjadikan target yang tidak tercapai. Selain itu, ia juga mengaku bahwa kirab budaya ini baru pertama kali dilakukan.
“Peserta yang ikut ada 14 tim atau grup dari SMA dan SMK yang ada di Samarinda. Sebenarnya untuk target itu kami inginkan 28 tim tapi yang mendaftarkan hanya 14” ungkap Rasman.
Ia menjelaskan, dengan adanya kirab pemuda ini mempunyai rasa kebersamaan, persatuan dan kekompakan. Ini merupakan bagian dari kebugaran.
Dirinya juga mengaku bahwa pihaknya ingin melihat sejauh mana ketahanan dan bukti fisik yang sehat dari anak – anak yang menjadi peserta kirab pemuda ini.
“Disini kita mau melihat kesehatan fisiknya, apakah fit atau tidak. Apakah mereka siswa rebahan atau bukan, dari sisi karakter dan dari sisi daya saing skill” tambahnya.
Kirab Pemuda 2023 menjadi salah satu rangkaian utama dalam Pekan Raya Pemuda Kaltim 2023. Pekan Raya Pemuda merupakan ajang tahunan bagi pemuda Kaltim untuk menampilkan beragam prestasi dan kreativitas.
Kegiatan yang digelar Dispora Kaltim ini bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan, kekompakan dan kecakapan fisik serta mental pemuda. Para peserta Kirab Pemuda dituntut untuk menampilkan kerapian barisan ,kedisiplinan hingga kreativitas.
Pekan Raya Pemuda tahun ini bertujuan memupuk nilai – nilai kebangsaan dan kebersamaan di kalangan pemuda. Momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ini diharapkan semakin memacu semangat kepeloporan dan patriotisme generasi muda.
Sejarah Hari Sumpah Pemuda
Hari Sumpah Pemuda menjadi salah satu peringatan hari penting bagi bangsa Indonesia. Momen bersejarah ini diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Tahun ini Hari Sumpah Pemuda memasuki peringatan ke 95 tahun.
Dilansir dari laman Museum Sumpah Pemuda Kemendikbud, lahirnya Hari Sumpah Pemuda, dilatarbelakangi dari Kongres Pemuda II yang dilaksanakan oleh Perhimpunan Pelajar – Pelajar Indonesia (PPPI). Kongres tersebut bertujuan untuk memperkiat rasa persatuam dan kebangsaan Indonesia yang telah tumbuhn di dalam beak dan sanubari pemada – pemudi.
Kongres Pemuda II ini berlangsung selama dua hari, yakni pada tanggal 27 hingga 28 Oktober 1928. Kongres tersebut dilaksanakan di tiga lokasi yaitu gedung Oost Java Bioscoop , Katholieke Jongelingen Bond dan Indonesische Clubgebouw (Rumah Indekos, Kramat No, 106).
Pada tanggal 27 Oktober, di Gedung Katholieke Jongenlimgen Bond, Sugondo Djojopuspito selaku Ketua Kongres, membahas semangat persatuan para pemuda. Selain itu, kongres tersebut juga membahas tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.
Kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928, dua orang pendidik, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangunsarkoro, mendiskusikan pentingnya anak – anak menerima pendidikan yang layak, memastikan kesetaraan antara sekolah dan rumah dan berpartisipasi secara demokratis.
Lalu di hari yang sama, Soenario membahas tentang nasionalisme, demokrasi dan konsep kebangsaan. Ia menyoroti pentingnya kebangsaan dalam membimbing disiplin dan identitas anak – anak.
Kongres kemudian ditutup dengan pembacaan putusan oleh Sugondo Djojopuspito. Keputusan ini dirumuskan oleh Muhammad Yamin.
Keputusan tersebutlah yang kemudian dikenal dengan ikrar Sumpah Pemuda. Sejak saat itu, tanggal 28 Oktober diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Sumpah Pemuda.
(ADV/DISPORAKALTIM/AD)
