Samarinda, MEDIASAMARINDA.com – Komisi IV DPRD Kalimantan Timur menyampaikan rencana Disdikbud Kaltim perihal pembangunan beberapa sekolah baru di wilayah Kalimantan Timur. Rencana tersebut, termasuk dalam hal pembangunan gedung dan ruang kelas baru untuk beberapa sekolah. Proyek ini rencananya juga akan dikerjakan oleh Dinas PUPR untuk anggaran tahun 2024.
DPRD Kaltim Sebut Disdikbud sebagai OPD dengan Anggaran Terbesar
Rencana pembangunan sekolah ini disampaikan oleh Rusman Ya’qub, anggota Komisi IV DPRD Kaltim, saat mengadakan rapat dengar pendapat bersama Disdikbud Kaltim. “Rapat tersebut berkaitan dengan program usulan tahun 2024, mengingat Disdikbud merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan anggaran terbesar di Kaltim” ujar Rusman, Kamis (10/8/2023) lalu.
Dalam kesempatan itu, Rusman juga turut mengungkapkan bahwa Disdikbud telah membahas beberapa topik yang menjadi fokus diskusi. Meskipun data rinci belum diungkapkan, Rusman menyatakan bahwa ada beberapa sekolah baru yang direncanakan akan dibangun di daerah seperti Kutai Barat, Berau, Balikpapan, Kutai Timur, dan Samarinda.
Lebih lanjut, Rusman menjelaskan bahwa di Samarinda tidak hanya akan dilakukan renovasi sarana prasarana sekolah, namun juga akan dibangun gedung baru untuk SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 3. Proyek tersebut juga mencakup pembangunan ruang kelas baru, yang ditujukan untuk menampung 300 siswa.
Di sisi lain, Disdikbud menyoroti bahwa proyek skala besar seperti pembangunan sekolah dan gedung baru dengan anggaran puluhan miliar rupiah akan dijalankan oleh Dinas PUPR, bukan langsung oleh Dinas Pendidikan. Langkah ini diambil untuk memastikan ketepatan dan efisiensi dalam spesifikasi teknis proyek tersebut.
Disdikbud Kaltim Juga Fokuskan Pembangunan di Pelosok dan Perbatasan
“Perhatian kami sangat besar terhadap sekolah-sekolah yang ada di perbatasan. 2024 nanti, Pemprov Kaltim sudah mengalokasikan anggaran khusus untuk pembangunan dan penambahan ruang kelas baru di daerah-daerah pedalaman,” ungkap Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa masalah lahan masih menjadi hambatan yang signifikan dalam pembangunan sekolah.
Kurniawan pun mengungkapkan rencananya untuk berkerja sama dengan pemerintah daerah di lokasi di mana sekolah akan dibangun. Langkah ini diambil dengan tujuan mencari solusi yang sesuai. Adapun selama tidak memerlukan lahan baru, Kurniawan menerangkan bahwa penambahan ruang kelas masih dapat dilakukan oleh Disdikbud Kaltim.
“Kami akan carikan solusinya, seperti Balikpapan itu sudah menyiapkan lahannya. Jadi nanti tinggal kami bangun ya. Intinya kami menerima hibah tanah, sesuai kebutuhan di masing-masing kabupaten dan kota.” tambahnya. Sedangkan, terdapat dua daerah pelosok yang akan jadi fokus dari Disdikbud Kaltim, yaitu Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kutai Barat (Kubar).
Kurniawan juga kembali menambahkan bahwa pembangunan di daerah pelosok seperti ini masih memerlukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak pemerintah kabupaten dan kota. Hal ini dikarenakan, Pemerintah Daerah (Pemda) yang memiliki tanggung jawab untuk menyediakan lahan sementara pihaknya yang bertugas untuk pembangunan sekolah secara bertahap.
Meneruskan Beberapa Proyek Lama
Tidak hanya pembangunan baru, Disdikbud Kaltim juga berencana akan meneruskan beberapa proyek lama yang telah mangkrak. Salah satunya adalah pembangunan gedung SMK di Kabupaten Long Kali, Kabupaten Paser yang telah mangkrak kurang lebih 10 tahun. Pembangunan ini menelan biaya 2,2 miliar Rupiah, dari anggaran Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Kaltim.
Pada awalnya, pembangunan ini dilakukan berdasarkan aspirasi dari masyarakat Paser yang mengharapkan berdirinya sekolah kejuruan negeri di wilayah mereka. Namun, proyek kemudian tidak dilanjutkan setelah tahap pembangunan tiang-tiang untuk pondasi gedung. Surasah selaku Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMK Disdikbud Kaltim mengungkapkan, gedung dan lahan SMK tersebut dimiliki Pemerintah Kabupaten Paser.
Lebih rinci Surasah juga menjelaskan bahwa, pihaknya hingga saat ini sedang menyusun langkah teknis dan berbagai kendala yang terjadi secara langsung di lapangan. Selain itu, Surasah juga akan berkoordinasi dengan berbagai pihak guna mempersiapkan sebaik mungkin proyek pembangunan gedung sekolah tersebut agar tidak muncul masalah dikemudian hari.
(ADV//DPRDkaltim//RAH)