29.2 C
Samarinda
7 Februari 2025
BerandaKaltimKomisi 4 DPRD Kaltim Tegas : Peserta Didik Tidak Wajib Beli Buku!

Komisi 4 DPRD Kaltim Tegas : Peserta Didik Tidak Wajib Beli Buku!

Date:

Must read

Related News

Atlet Olahraga Bowling Kaltim Raih 4 Medali Perunggu. Rusman Optimis Kaltim Raih 2 Emas di PON XXI 2024

SAMARINDA, MEDIASAMARINDA.COM - Olahraga bowling berhasil meraih 4 perunggu...

Kerjasama Efektif Pemerintah dan DPRD Kaltim dalam Penetapan Tiga Raperda

Kalimantan Timur, MEDIASAMARINDA.com - Pemerintah dan DPRD Kaltim mengadakan...

Evaluasi Pendidikan Kaltim, Disdikbud Tetapkan Hal Ini Sebagai Target

Samarinda, Mediasamarinda.com - Untuk menstimulus peningkatan kualitas pendidikan di...

Perkuat Prestasi Debat Bahasa Inggris Siswa, Disdikbud Lakukan Hal Ini

Samarinda, MediaSamarinda.com – Untuk meraih prestasi pada ajang kompetisi...

Jelang Pemilu 2024 KPUD Kaltim Didukung Penuh oleh DPRD Kaltim

KALIMANTAN TIMUR, MEDIASAMARINDA.COM - Dalam persiapan jelang Pemilu 2024,...

SAMARINDA, MEDIASAMARINDA.com – Komisi IV DPRD Kaltim meminta pihak sekolah dan orangtua peserta didik tahun ajaran baru untuk melakukan konsolidasi terkait biaya pendidikan yang seringkali memberatkan wali murid.

Tak bisa dipungkiri, kebutuhan sekolah seperti buku dan seragam seringkali menjadi perdebatan karena harganya yang cukup menguras kantong. Hal tersebut pun seringkali menjadi keluhan dalam masyarakat, apalagi diperparah pandemic Covid-19  yang menyebabkan perekonomian di indonesia mengalami penurunan secara drastis.

Sekolah Diminta Bijak dalam Ambil Keputusan

Ahmed Reza Fahlevi selaku Ketua Komisi IV DPRD Kaltim menghimbau seluruh sekolah di wilayahnya agar bersikap secara bijak dalam pengambilan keputusan khususnya dalam pembiayaan kebutuhan sekolah.

DPRD Kaltim, Pendidikan
Foto : Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati
Sumber : KORAN KALTIM

Reza menganggap wajar jika banyak orangtua murid yang mengeluh, mengingat masyarakat masih dalam tahap pemulihan ekonomi pasca adanya pandemi.

“Saya berharap semua pihak bisa bersikap bijak, saat ini Indonesia secara umum, belum pulih dari pandemi Covid 19, karena itu wajar kalau ada orang tua keberatan dan tidak mampu kalau disuruh beli seragam dan buku sekolah, sebab belum semua orang tua siswa sudah bangkit dari krisis ekonomi yang menyertai pandemi,” tutur Reza Minggu (16/7/2023).

Sekolah Bersama Orangtua Murid Diminta Lakukan Konsolidasi

Ahmed Reza Fahlevi dengan tegas meminta pihak sekolah untuk melakukan konsolidasi bersama orang tua peserta didik terkait isu-isu yang terjadi di lingkungan sekolahnya, utamanya dalam hal pembiayaan guna mencari solusi yang terbaik untuk kedua belah pihak.

“Setiap keputusan, terutama terkait pembelian buku dan seragam, perlu melibatkan komite orang tua murid. Adakan pertemuan atau diskusi terbuka untuk membahas isu ini dan mencari solusi terbaik untuk semua pihak yang terlibat,” terangnya.

Tidak Wajib Beli Buku

Menurut Reza, penggunaan seragam sekolah memang hal yang krusial, namun ia meminta pihak sekolah agar tidak terlalu membebani orang tua murid.

Reza juga menyampaikan bahwa pembelian buku pelajaran tidak wajib dilakukan oleh para peserta didik.

Reza justru menyarankan, agar sekolah dapat menjaga konsistensi penggunaan buku pelajaran yakni dengan memakai buku kakak kelas untuk para adik kelasnya. Reza yakin dengan penggunaan cara tersebut dapat menekan pengeluaran orang tua murid dan tidak membebani mereka.

Terlebih, Reza berharap agar pihak sekolah mampu memberikan bantuan biaya pendidikan kepada keluarga yang masih kesulitan dalam memenuhi kebutuhan buku maupun seragam.

“Akan lebih baik jika pihak sekolah menyediakan program bantuan bagi keluarga yang kesulitan memenuhi kebutuhan seragam dan buku. Ini dapat melibatkan bantuan keuangan atau program pertukaran buku yang sudah tidak digunakan oleh murid-murid sebelumnya,” harapnya.

Orangtua juga Harus ‘Peka’ Terhadap Psikis Anak

Meskipun Reza telah menegaskan terkait buku maupun seragam gratis, namun Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati meminta agar orang tua murid juga peka terhadap kondisi psikis anak.

“Semestinya tidak diwajibkan untuk membeli buka dan seragam, akan tetapi orang tua juga harus memahami. Karena bisa mempengaruhi psikis anak,” jelasnya Senin Malam (10/7/2023).

Selain menghimbau pihak sekolah untuk memerhatikan kondisi siswa, Puji juga meminta kepada para orang tua agar tetap mempersiapkan biaya pendidikan untuk anak-anak mereka.

“Ada hal yang gratis namun ada hal untuk pendidikan yang orang tua harus siapkan,” tandasnya.

Sistem Zonasi Dinilai Tidak Efisien

Sitem zonasi yang bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pendidikan di Indonesia, nampaknya belum bisa diterapkan sepenuhnya oleh masyarakat Kalimantan Timur.

Menurut Reza, masalah tersebut dipicu oleh sarana dan prasarana pendidikan di Kaltim yang masih jauh dari kata ideal.

“Kaltim harus terus mengejar ketertinggalan khususnya bidang pendidikan karena jumlah sekolah belum merata, tidak semua kecamatan memiliki sekolah untuk tingkat SMP dan SMA,” ujarnya.

Tak tinggal diam, Reza bahkan membawa persoalan tersebut ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan meminta institusi terkait melakukan monitoring langsung ke lapangan.

“Dengan menjelaskan persoalan yang dialami oleh Kaltim kami berharap bantuan pemerintah pusat baik melalui Dana Operasional Sekolah maupun yang lainnya bisa diberikan secara proporsional” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini