Kutai Kartanegara, Mediasamarinda.com – Penanganan atas penyebab stunting di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) harus disegerakan, pasalnya kasus stunting saat ini masih berada pada angka 20%.
Perkiraan kisaran angka tersebut didapat dari informasi data SSGI (Sistem Standar Gizi Indonesia). Sedangkan pada saat ini, provinsi Kalimantan Timur, masih harus memenuhi target pada tahun 2024 supaya angka kasus stunting bisa menurun hingga angka 14,42%.
Usaha Ambo Dalle Untuk Tekan Angka Penyebab Stunting
Perlu diketahui, pada saat ini, semua kecamatan yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara sedang berusaha dan bekerja sama agar Kukar mampu menekan tingginya angka kasus stunting. Maka daripada itu, urgensi untuk merumuskan program menekan penyebab stunting sekaligus memberdayakan masyarakat Kutai Kartanegara secepat mungkin.
Camat Marang Kayu, Ambo Dalle, mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah menjalin kolaborasi secara internal bersama dengan 11 Pemerintahan Desa (Pemdes) yang saat ini berada di daerah Kecamatan Marang Kayu. Ambo Dalle pun berharap usaha yang ia lakukan mampu menurunkan tingginya angka stunting secara signifikan.
Ambo Dalle sebagai Camat Marang Kayu juga meminta dukungan pada 2 Perusahaan Minyak & Gas (Migas) yang beroperasi di daerah Kecamatan Marang Kayu, yaitu PHSS (PT Pertamina Sanga – Sanga) serta PKHT (PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur).
“Masalah stunting di Kecamatan Marang Kayu ada penurunan, ini juga sesuai arahan bupati yang ingin Kukar angka stuntingnya menurun,” kata Ambo Dalle yang saat ini menjabat sebagai Camat Marang Kayu.
Ambo Dalle juga menyatakan bahwa pada saat ini perusahaan PT. Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) dan juga PHSS (PT. Pertamina Sanga – Sanga) telah berkomitmen bersama – sama dalam usaha membantu upaya Pemerintah Kecamatan Marang Kayu menangani penyebab stunting melalui upaya pemberian makanan asupan penuh gizi.
Perlu diketahui lebih lanjut, bentuk kontribusi yang dilakukan oleh perusahaan PT. Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) serta PT. Pertamina Sanga – Sanga (PHSS) yang berada di wilayah Marang Kayu dengan memberi bantuan makanan asupan gizi secara rutin tiap bulan demi mencegah meningkatnya kasus stunting.
“Terutama PHKT (PT. Pertamina Hulu Kalimantan Timur) yang paling rutin memberikan telur dan asupan gizi langsung ke warga dan ada juga yang diberikan ke siswa sekolah-sekolah,” ungkap Ambo Dalle sebagai Camat Marang Kayu.
Camat Marang Kayu, Ambo Dalle, turut menjelaskan bahwa bantuan berupa makanan asupan gizi yang diberikan untuk masyarakat dari kedua perusahaan tersebut terlebih dahulu dikumpulkan di lokasi Kantor Kecamatan Marang Kayu sebelum didistribusikan pada para warga Marang Kayu. Sementara untuk pemberian bantuan pada sekolah biasanya diberikan secara langsung dan diantarkan secara rutin sampai saat ini.
“Penanganan stunting ini sesuai arahan Bupati Kukar yang ingin Kukar angka stuntingnya turun,” pungkas Ambo Dalle.
Deteksi Dini Gejala Stunting
Penyebab stunting seringkali terjadi dikarenakan kurangnya konsumsi gizi pada jangka waktu lama. Jika hal ini terjadi, maka proses pertumbuhan pada anak jadi terganggu. Meskipun sebagian besar masyarakat berkeyakinan tubuh anak yang pendek merupakan pengaruh faktor genetik, kenyataannya faktor genetik sangat berperan kecil, faktor lingkungan serya akses pada pelayanan kesehatan berpengaruh lebih besar pada proses tumbuh kembang anak.
Demi menghindari terjadinya penyebab stunting, sebaiknya kita memahami apa saja gejala penyakit stunting:
- Wajah terlihat lebih muda
- Pertumbuhan gigi & tubuh anak lebih lambat
- Kurang fokus dan kemampuan mengingatnya memburuk
- Masa puber jauh lebih lambat
- Di umur 8 – 10 tahun, anak yang mengidap gejala stunting cenderung menjadi lebih pendiam serta jarang menjaga kontak mata pada orang di sekitarnya.
- Berat badan anak yang jauh lebih ringan jika dibandingkan dengan anak – anak seumuran.