Samarinda, MediaSamarinda.com – Untuk meningkatkan jumlah peraihan medali pada ajang kompetisi Pekan Olahraga Nasional (PON), FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) Kaltim akan segera melaksanakan pembinaan prestasi kepada para atletnya. Sebagai informasi, FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) telah menetapkan target perolehan medali menjadi 1 medali emas, 1 medali perak dan juga 1 medali perunggu di ajang kompetisi Pekan Olahraga Nasional (PON).
Urgensi Usaha Pembinaan Prestasi Demi Peningkatan Perolehan Medali
Upaya FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) untuk melaksanakan pembinaan prestasi untuk meningkatkan jumlah perolehan medali tersebut disampaikan oleh Miswan Prima Putra selaku Sekretaris Umum FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) Kaltim, yang menyatakan kalau didasarkan pada hasil babak kualifikasi PON (Pekan Olahraga Nasional) lalu di Kota Semarang, maka pihak FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) Kaltim berhasil mendapat 1 medali emas serta 1 medali perak.
“Untuk target di PON masing-masing 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu, dan memang kita menyiapkan untuk itu. Kemarin di BK kita sebetulnya dapat angka itukan, tapi kita coba rubah polanya. Hanya tidak memporsir target itu,” ujar Sekretaris Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kalimantan Timur, Miswan Prima Putra.
Miswan Prima Putra mengungkapkan bahwa pihaknya berkeinginan melihat perubahan strategi dari tim lawan yang diperkirakan akan bermain di ajang kompetisi Pekan Olahraga Nasional (PON) yang dilaksanakan di Provinsi Sumut (Sumatera Utara) dan Provinsi Aceh.

Di luar persoalan pembinaan prestasi bagi para atlet, Miswan Prima Putra turut mengungkapkan ketersediaan sarana serta pra sarana yang akan digunakan untuk pelatihan berhasil diupdate secara keseluruhan.
Sedangkan, untuk sebagaian sarana dan prasarana yang belum mendapatkan update, maka FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) Kaltim punya target agar mampu menyelesaikan seluruhnya pada tahun 2024, sesuai dengan ketentuan standar nasional.
“Nanti pelatihan daerah (Pelatda) kemungkinan kita fokuskan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) untuk semuanya. Memang sapras Kutim mereka juga baru update, jadi pasti akan ada banyak perubahan,” terang Sekretaris Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kalimantan Timur, Miswan Prima Putra.
Sampai pada saat ini, upaya tindakan pembinaan prestasi sendiri telah berjalan pada tahap penyusunan program persiapan, juga telah dibuat tim Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) supaya mereka siap menghadapi ajang kompetisi Pekan Olahraga Nasional (PON).
Untuk Pelatda sendiri akan dibagi menjadi 2 lapis. Dimana lapisan tersebut berisi tim yang akan berlaga pada panggung kompetisi Pekan Olahraga Nasional (PON). Diperkirakan nantinya pada lapis pertama bisa terjadi kemungkinan untuk gugur atau jatuh.
“Nah aslinya kan kami tujuh ni, nanti kemungkinan bisa jadi 10,”pungkasn Sekretaris Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kalimantan Timur, Miswan Prima Putra.
Pembinaan Prestasi Demi Tingkatkan Jumlah Peraihan Medali
Sebagai informasi, upaya pembinaan prestasi adalah usaha pembinaan secara khusus di Cabor (Cabang Olahraga) tertentu yang dilakukan secara intensif untuk meraih prestasi olahraga, pada hal ini merupakan peningkatan jumlah peraihan medali pada ajang kompetisi Pekan Olahraga Nasional (PON 2024).
Untuk mewujudkan usaha pembinaan prestasi bagi para atlet diperlukan adanya peran aktif dari pihak pengurus, pelatih, orang tua ataupun dari dalam diri atlet sendiri. Tak lupa, juga dibutuhkan pembangunan landasan pembinaan atlet secara mapan dan penyusunan program pembinaan bermutu, hadirnya sosok pelatih berkualitas serta penyediaan sarana & prasarana untuk mendukung pembinaan prestasi untuk para atlet – atlet FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) di Benua Etam.
Hal tersebut sudah sejalan dengan apa yang diamanatkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) yang menginginkan upaya pembinaan prestasi olahraga Indonesia didesain dengan baik, melalui perencanaan matang dan pastinya tidak by accident.
“Intinya adalah prestasi itu harus didesign, kita harus membuat pabrik prestasi tidak bisa dengan ‘nemu’ untuk dibina atau by accident setelah itu tidak ada pelapis-pelapis yang berada di bawahnya untuk itu harus didesign tidak boleh by accident,” ucap Menpora RI. (ADV/DISPORAKALTIM/AD)