
Balikpapan, MediaSamarinda.com – Ground Water Tank kini menjadi salah satu solusi terbaru yang akan digunakan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Balikpapan sebagai penyempurnaan rangkaian agenda pencegahan api dini pada kawasan padat penduduk di daerah Kelurahan Baru Ulu, Kota Balikpapan.
Pemberian Fasilitas Ground Water Tank Untuk Pencegahan Api Dini
Ketersediaan fasilitas Ground Water Tank untuk daerah padat pemukiman ini diberitahukan Nyoto Harsono, Kasi (Kepala Seksi) Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan yang turut menyerahkan fasilitas bantuan berupa Ground Water Tank langsung pada jajaran Kelurahan Baru Ulu, yang turut diwakilkan Sumardi selaku Sekretaris Lurah Baru Ulu Daud dengan disaksikan oleh sekitar 20 warga setempat.
“Ini merupakan program (GWT) kami yang berjalan tahun kedua. Karena memang kami terbatas anggarannya. Program ini merupakan bagian pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD Kota Balikpapan. Ini sangat penting sekali untuk pemukiman padat penduduk,” ucap Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Balikpapan, Nyoto Harsono.
Nyoto Harsono menjelaskan pengadaan fasilitas Ground Water Tank merupakan sebuah inovasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan. Saat ini reservoir Ground Water Tank telah ditempatkan pada lahan yang berukuran sempit dan dimiliki warga setempat yang dihibahkan dan dimanfaatkan sebagai tempat penampungan air.
Penempatan Ground Water Tank di lokasi pesisir memiliki alasan tersendiri. Dimana lokasi penempatan tersebut berada di wilayah yang lebih akrab disebut Pelabuhan ITCI, dijadikan sebagai lokasi fasilitas GWT untuk pencegahan api secara dini supaya mampu dimanfaatkan tiga RT sekaligus yang berlokasi di sekitarnya.
Lebih lanjut, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan telah melengkapi sarana fasilitas dari Ground Water Tank dengan memakai mesin pompa portabel yang dilengkapi peralatan lengkap untuk pencegahan bencana kebakaran.

(Foto : Kotaku)
“Lengkap dengan semua bagiannya. Mulai dari pompa air, nozzel dan selangnya,” sebut Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Balikpapan, Nyoto Harsono.
Tidak hanya kelengkapan pencegahan api dini, keberadaan fasilitas Ground Water Tank nantinya akan membantu petugas Damkar (Pemadam Kebakaran) yang sering kali mengalami kesulitan saat mencapai sumber titik api, terutama di kawasan yang akses jalan masuknya sempit.
“Jadi sebelum api membesar, masyarakat sudah bisa mengoperasikan sendiri,” ucap Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Balikpapan, Nyoto Harsono.
Nyoto Harsono juga berharap ketersediaan bantuan fasilitas Ground Water Tank bermanfaat bagi warga yang nantinya bisa melakukan upaya pencegahan atau mitigasi api dini. Pada akhirnya, upaya dari pencegahan bencana kebakaran dapat ditangani secara cepat oleh warga dengan mandiri dan tidak harus selalu menunggu datangnya mobil Damkar (Pemadam Kebakaran) terlebih dahulu pada lokasi kejadian. Hasilnya, dampak dari bencana kebakaran tersebut pun bisa berkurang.
“Jadi masyarakat yang akan kami latih, mereka yang akan mengoperasikan alat ini. Makanya akan selalu kami dampingi, Ya, pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat dalam pengadaan alat proteksi kebakaran. Salah satunya dengan GWT,” tutup Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Balikpapan, Nyoto Harsono.
Fungsi Ground Water Tank atau GWT
Salah satu bagian yang ada di dalam Ground Water Tank adalah Water Treatment Plant. Di dalam Water Treatment Plant sendiri ada 5 tahapan filterisasi yang dapat berfungsi dengan baik sebagai pengolah air yang memisahkan kotoran dari dalam air, membentuk flok, membantu proses pengendapan partikel atau biasa disebut sebagai sedimentasi, hingga penyaringan air.
Untuk tahapan terakhir adalah tahapan desinfeksi yang akan menambahkan senyawa yang mampu mematikan kuman – kuman yang ada di dalam air. Jadi, bagian water treatment plant tersebut sangatlah penting yang nanti akan membuat air menjadi layak untuk dikonsumsi serta memenuhi standar kesehatan. (ADV/HSP/BPBDKALTIM)