KUTAI TIMUR, MEDIASAMARINDA.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kutai Timur mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan waspada bencana terhadap potensi banjir yang sering terjadi pada musim penghujan. Idris Syam, Kepala Pelaksana BPBD Kutai Timur, secara tegas menekankan pentingnya kesiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrim yang biasanya disertai dengan bencana banjir.
Waspada Bencana Banjir Meminimalisir Kerugian Masyarakat
Dalam pernyataannya beberapa saat lalu, Idris Syam menyampaikan bahwa cuaca panas ekstrem telah berlalu, dan musim kemarau akan segera berganti menjadi musim penghujan.
Sesuai laporan yang diterimanya dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Proyeksi cuaca tersebut menunjukkan potensi terjadinya cuaca ekstrem di Kutim, yang berpotensi memicu berbagai bencana, termasuk banjir.
Ia menegaskan bahwa himbauan kepada masyarakat dan pemerintah setempat untuk waspada bencana banjir telah diberikan. Pemberitahuan ini dilakukan oleh BPDB Kutim dilakukan sebagai pencegahan dan peringatan dini, agar seluruh pihak lebih siap dan sigap dalam menghadapi bencana.
“Berdasarkan laporan dari BMKG bahwa nanti akan terjadi cuaca ekstrem di Kutim, saya memberikan himbauan di Kecamatan-kecamatan untuk waspada bencana banjir yang biasa terjadi di musim penghujan itu,” ujar Idris.
Hingga saat ini belum ada laporan resmi terkait bencana alam, Idris menekankan pentingnya merespons cepat informasi dari BMKG. Meskipun perkiraan cuaca tidak selalu akurat, kesiapan dan respons yang cepat tetap diperlukan mengingat Kutai Timur memiliki sejumlah wilayah yang rawan terdampak banjir karena berada di sepanjang alur sungai.
“Biasanya dalam tiga hari ada informasi dari BMKG diperkirakan akan terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, kenyataannya memang terjadi hujan tapi terkadang tidak sederas yang diperkirakan BMKG tersebut,” ujarnya.
Kutai Timur, terutama daerah seperti Sangatta Kota, Sangatta Selatan, Sangatta Utara, dan Bengalon, sering mengalami banjir saat musim penghujan. Wilayah-wilayah ini menjadi prioritas dalam penyebaran himbauan dan prediksi dari BMKG karena posisinya yang berdekatan dengan aliran sungai.
Pengalaman pahit yang dialami oleh warga Kutim, yaitu banjir besar pada tahun 2022, yang memaksa 1200 warga untuk dievakuasi, menjadi pembelajaran berharga bagi Kutai Timur. Banjir tersebut sulit surut dan mencapai tinggi dada orang dewasa, mengingatkan pentingnya kesiagaan dari pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana serupa.
Dengan kesiapan dan pengetahuan yang baik, masyarakat dapat mengurangi potensi kerugian dan meningkatkan kemampuan menyelamatkan diri dan harta benda berharga. Oleh karena itu, BPBD Kutai Timur menegaskan komitmennya untuk terus berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk BMKG, guna mengurangi risiko bencana dan melindungi keselamatan warga.
Dalam menghadapi potensi bencana banjir, BPBD Kutai Timur meminta dukungan penuh dari seluruh masyarakat. Himbauan ini bukan hanya sebagai langkah preventif, tetapi juga sebagai wujud kepedulian bersama dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan di tengah potensi bencana yang mungkin terjadi pada musim penghujan ini.
Seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat mematuhi petunjuk dan himbauan yang disampaikan oleh BPBD Kutai Timur. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama menghadapi potensi bencana dengan sikap waspada, tanggap, dan berdaya tahan, menjaga keselamatan dan kesejahteraan bersama di musim penghujan tahun ini.
Himbauan Kepada Masyarakat untuk Selalu Waspada Bencana
Dalam menghadapi musim penghujan, BPBD Kutai Timur memberikan himbauan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir yang sering menghantui wilayah tersebut.
Pentingnya kesiapan dan respons cepat menghadapi perubahan cuaca ekstrim. Meskipun belum ada laporan terkait bencana alam, proyeksi cuaca dari BMKG menunjukkan potensi cuaca ekstrem di Kutai Timur, memicu kebutuhan untuk langkah-langkah pencegahan.
Pengalaman banjir pada tahun 2022 menjadi pelajaran berharga, dan BPBD Kutai Timur terus berkomitmen untuk berkoordinasi dengan instansi terkait guna mengurangi risiko bencana.
Dengan dukungan penuh masyarakat dan kepatuhan terhadap himbauan, diharapkan kita dapat bersama-sama menghadapi potensi bencana dengan sikap waspada, tanggap, dan berdaya tahan, menjaga keselamatan dan kesejahteraan bersama di musim penghujan ini. (ADV/HSP/BPBDKALTIM)