23.8 C
Samarinda
14 Desember 2024
BerandaKaltimHindari Polusi Udara, Dinkes Kaltim Imbau Masyarakat Tidak Bakar Sampah Sembarangan

Hindari Polusi Udara, Dinkes Kaltim Imbau Masyarakat Tidak Bakar Sampah Sembarangan

Date:

Must read

Related News

Wisata Alam Gunung Boga Menjadi Destinasi Favorit Pada 2022. Pihak Pemkab Siap Menyokong 

Paser, MEDIASAMARINDA.COM - Akaml Malik selaku PJ Gubernjmur Kalimantan...

FPTI Luncurkan Pembinaan Prestasi Untuk Capai Hasil Ambisius di PON Mendatang

Samarinda, MediaSamarinda.com - Untuk meningkatkan jumlah peraihan medali pada...

Ini Target Perolehan Medali Kaltim Agar Raih Posisi 5 di PON 2024

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Atlet kontingen Provinsi Kalimantan Timur mendapatkan target...

Gelar Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana, Begini Harapan BPBD Samarinda!

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama...

Selamat! BK PON Hasilkan 248 Medali, Kaltim Sukses Duduki Peringkat 4 Nasional

Samarinda, Mediasamarinda.com - Provinsi Kaltim kembali berhasil mengukir prestasi...

SAMARINDA, MEDIASAMARINDA.com, Dalam upaya menghindari polusi udara saat kemarau, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menghimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah di tempat terbuka. Hal ini dilakukan untuk menghindari munculnya berbagai penyakit.

Jaya Mualimin selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim terus berupaya untuk memastikan agar dampak kemarau bisa diantisipasi sedini mungkin guna mencegah potensi penyakit.

Program Dinkes Kaltim Untuk Hindari Polusi Udara

Hal itu diwujudkan dalam program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang terdiri dari lima pilar diantaranya, Stop Buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga dan Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga.

Salah satu program tersebut, menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran sampah yang berdampak terhadap lingkungan. Hal ini dikarenakan untuk mengurangi potensi pencemaran polusi udara akibat kebakaran hutan yang berpotensi terjadi saat kemarau.

“Dinkes sendiri sebenarnya kan punya program, sanitasi kesehatan lingkungan dimana ada lima pilar terkait program ini, salah satunya pelarangan pembakaran sampah di tempat terbuka.” Ucap Jaya pada 22 Agustus 2022.

Perlu diketahui, tujuan dari diadakannya program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat  (STBM ) adalah untuk menciptakan  perilaku masyarakat yang saniter dan higienis secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat baik.

Jaya juga menyampaikan, kemarau saat ini sangat berpotensi menimbulkan sejumlah penyakit KLB seperti diare akibat pencemaran air dan ISPA akibat dari polusi udara. Hal ini lah yang menjadi dasar pencegahan dini di masyarakat menjadi penting agar terhindar dari berbagai ancaman penyakit saat kemarau.

Ia juga mengingatkan masyarakat Kaltim untuk tetap waspada terhadap serangan penyakit selama musim kemarau, serta menjaga kebersihan dan kesehatan secara terus menerus.

Polusi udara,
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin

“Musim kemarau yang cenderung kering dapat mengakibatkan dehidrasi pada tubuh, terutama pada anak – anak. Pihak Dinkes Kalimantan Timur  menghimbau kepada masyarakat agar memperhatikan tingkat hidrasi terutama saat  beraktivitas di luar ruangan.” Jelasnya

Tidak hanya itu, jaya juga menghimbau kepada masyarakat agar mempersiapkan kebutuhan air harian, hingga memakai masker untuk mencegah dehidrasi dan ISPA akibat debu dan pencemaran udara akibat kebakaran hutan imbas kekeringan yang terjadi di seluruh Indonesia terutama di Kalimantan Timur.

Tingkatan Kategori Kualitas Udara 

 Udara yang kita hirup belum tentu sepenuhnya bersih. Terkadang tanpa disadari, kita lebih sering menghirup udara tercemar atau terkena polusi udara, sehingga dapat membahayakan kesehatan tubuh. Kualitas udara merupakan tingkat baik atau buruknya campuran berbagai gas yang tidak berwarna serta tidak berbau, yang mana memenuhi seluruh ruang di atas bumi, dan dapat digunakan untuk makhluk hidup bernapas.

Dilansir dari situs UCAR Center for Science Education, kualitas udara merupakan kadar kandungan udara yang didasarkan pada konsentrasi polutan di lokasi tertentu. Kualitas udara ini berdasarkan Indeks Kualitas Udara atau AQI (Air quality Index).

Parameter baik buruknya kualitas udara dibagi menjadi Lima kategori, yaitu

  • Baik, rentang 0 – 50. Artinya tingkat kualitas udara tidak berdampak buruk bagi kesehatan manusia atau hewan serta tidak mempengaruhi tumbuhan dan nilai estetika.
  • Sedang, rentang 51 – 100. Tingkat kualitas udara tidak memberi efek buruk bagi kesehatan manusia dan hewan, namun mempengaruhi tumbuhan yang sensitif serta nilai estetika.
  • Tidak Sehat. Rentang 101 – 199. Tingkat kualitas udara merugikan manusia dan hewan yang sensitif, serta menimbulkan kerusakan pada tumbuhan dan nilai estetika.
  • Sangat tidak sehat, rentang 200 – 299. Tingkat kualitas udara dapat merugikan kesehatan pada beberapa segmen populasi yang terpapar.
  • Berbahaya, rentang 300 – lebih. Tingkat kualitas udara berbahaya secara umum dan dapat memberikan efek  kerugian kesehatan yang serius.

Dari keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa jika rentangnya lebih dari 50, sudah menimbulkan beberapa dampak bagi manusia, hewan serta tumbuhan. Jika semakin tinggi rentangnya, dampak buruk yang ditimbulkan makin berbahaya dan serius. (Adv/DinkesKaltim/AG)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini