Kalimantan Timur, Mediasamarinda.com – Provinsi Kalimantan Timur berhasil meraih juara Lomdeskel (Lomba Desa dan Kelurahan) di level nasional. Kesuksesan yang didapatkan tidak terlepas dari berbagai inovasi yang ditampilkan oleh setiap peserta di setiap wilayah. Karena itu maka ketiga juara Lomdeskel itu resmi dihadirkan oleh DPMPD Kalimantan Timur.
Ini Inovasi Para Peserta Hingga Juara Lomdeskel
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan pemerintah Desa (DPMPD) Kaltim mengikuti acara expose dilaksanakan di Lapangan banteng, Jakarta. Bentuk kegiatan tersebut bertajuk Pekan Inovasi Desa dan Kelurahan (Pindeskel) 2023. Dalam event ini Kaltim sukses mendapatkan berbagai juara.
Menurut Sekretaris DPMPD, Eka Kurniati, mengatakan jika DPMPD resmi menghadirkan beberapa juara Lomdeskel yang dilaksanakan di tingkat pusat. Dalam event ini, perwakilan dari peserta di Kaltim sukses meraih juara Lomdeskel tingkat nasional regional 3 tahun 2023.
Beberapa wilayah yang sukses meraih juara Lomdeskel adalah Kampung Labanan Makarti Kecamatan Teluk Bayur Kabupaten Berau, Kelurahan Karang Rejo Kecamatan Balikpapan Tengah Kota Balikpapan. Informasi ini diberitahukan langsung oleh Anwar Sanusi selaku Kepala DPMPD melalui Sekretarisnya, Eka Kurniati.
“Kita menghadirkan jawara lomdeskel untuk menampilkan keberhasilan dan inovasi yang dilakukan desa dan kelurahan,” ujarnya.
Keberhasilan meraih juara Lomdeskel ini tidak terluput dari setiap inovasi yang ditampilkan para peserta dari Kalimantan Timur. Diketahui Kalimantan Timur menampilkan berbagai produk olahan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dari Halte Sedekah dan Kampung Labanan Makarti.
Dalam ajang itu, produk yang ada dipopulerkan oleh Kelurahan Karang Rejo. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di berbagai kampung
Para Juara di Acara Pindeskel
Pindeskel adalah salah satu kegiatan yang memamerkan berbagai inovasi dan keberhasilan di setiap sektor pemerintahan. Dalam kegiatan tersebut bisa diikuti oleh setiap pemerintah kelurahan, desa, daerah dan beberapa wilayah dan kemasyarakatan di setiap provinsi. Pada tahun 2023, Pindeskel langsung diresmikan oleh Kemendagri Indonesia, Tito Karnavian.
Acara ini diselenggarakan sebagai wadah untuk konsolidasi dan sharing informasi di setiap wilayah. Event ini bertujuan untuk menguatkan akan tata kelola pemerintahan yang ada di setiap kelurahan dan desa. Selain itu, event ini juga sebagai wadah inovasi bagi berbagai wilayah di Indonesia.
Dari inovasi yang dipopulerkan maka akan dipilih setiap daerah yang berhasil membuat berbagai inovasi terbaik. Sehingga pada event ini, Kemendagri juga memberikan reward kepada setiap kabupaten/kota dan provinsi yang telah dipilih.
Pada event ini, Kemendagri memberikan reward kepada juara Lomdeskel dengan kategori stand terbaik. Untuk terbaik I didapatkan oleh Provinsi Banten, terbaik II Provinsi Jawa Barat (Jabar), Terbaik II Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), dan Stand Favorite Sulawesi Tengah (Sulteng).
Selain penghargaan diatas, ada kategori cakupan pengisian dimana acara ini sebagai ajang evaluasi dan pembinaan dari perkembangan desa dan kelurahan pada tahun 2023. Pada kategori ini diwakilkan oleh setiap provinsi dan juara Lomdeskel diraih oleh DKI Jakarta (100 %), Banten (99,81 %), DI Yogyakarta (94,29 %), Bali (94,27 %), Sumatera Barat (93,36 %).
Selain tingkat provinsi, reward juga diberikan di level kabupaten atau kota dengan desa dan kelurahan terpilih. Pada ajang itu, juara Lomdeskel didapatkan oleh Kabupaten Tabanan (100 %), Kota Denpasar (100 %), Kabupaten Mojokerto (98,36 %), Kabupaten Subang (94,47 %), dan Kabupaten Gresik (93,82 %)
Lalu reward lainnya juga diberikan pada pembinaan data profil di setiap desa dan kelurahan tahun 2023. Dalam ajang ini diwakilkan ke setiap provinsi dan juara Lomdeskel terpilihnya adalah DKI Jakarta (95,88 %), Bali (89,53 %), Jawa Barat (85,11 %), Banten (79,83 %), dan Kalimantan Barat (78,37 %).
Pada kategori terakhir ada penghargaan terkait klasifikasi swasembada terbaik yang ada tiap-tiap kabupaten. Pada kegiatan ini, kabupaten/kota yang terbaik diraih oleh Kabupaten Kudus (75,00 %), Kabupaten Pasaman (56,76 %), Kabupaten Tabanan (48,12 %), Kota Banjar (36,00 %), dan Kabupaten Lima Puluh Kota (34,18 %).
