SAMARINDA, MEDIASAMARINDA.com – Pemerintah Provinsi (Kaltim) resmi meluncurkan Beasiswa Kaltim 2023. Beasiswa ini meliputi pembayaran UKT/SPP, Sumbangan Pengembangan Institusi (Uang Gedung), dan Bantuan biaya hidup / Living Cost. Lewat BP-BKT, pihaknya bekerja sama dengan lima perguruan tinggi ternama yang berada di luar Kalimantan Timur (Kaltim).
5 Kampus Penyedia Beasiswa Kaltim 2023
Kepala Badan Pengelola Beasiswa Kaltim (BP-BKT) Disdikbud Kaltim, Iman Hidayat memaparkan beasiswa Kaltim 2023 ini diperuntukkan bagi perguruan tinggi yang telah bermitra dengan Pemprov Kaltim. Adapun lima perguruan ting
gi tersebut diantaranya Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Politeknik Kesehatan Surakarta (Poltekesta), Institut Agama Islam (IAI), Tazkia Bogor, Universitas Kedirgantaraan Marsekal Suryadarma (Unsurya) Jakarta, serta Institut Pertanian Bogor (IPB).
Meskipun demikian, tidak semua program studi (prodi) yang ada di kampus-kampus tersebut menyediakan beasiswa kerja sama ini. Iman mengatakan bahwa program beasiswa hanya diberikan kepada mahasiswa di prodi tertentu, yang mana prodi tersebut jarang tersedia di perguruan tinggi yang ada di Kalimantan Timur.
Secara rinci, beasiswa pada kelima perguruan tinggi tersebut terbagi menjadi beberapa prodi seperti UNESA yang menyediakan program beasiswa kerja sama di Prodi Pendidikan Khusus Luar Biasa. Selanjutnya, Poltekesta yang menyediakan Beasiswa Kaltim 2023 pada Prodi D4 Terapi Wicara dan Bahasa, Ortotik Prostetik,Fisiotrapi, Okupasi Terapi, serta Akupuntur dan Pengobatan Herbal. Sedangkan di jenjang D3, pihaknya menyediakan beasiswa di Prodi Jamu/Herbal.
Ketiga, IAI Tazkia Bogor menyediakan beasiswa kerja sama pada Prodi Ekonomi Syariah, Akuntansi Syariah, Bisnis Manajemen Syariah, Hukum Ekonomi Syariah, Pendidikan Ekonomi Syariah, dan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Sedangkan di Unsurya Jakarta hanya menyediakan program beasiswa di Prodi S1 Teknik Penerbangan dan D3 Teknik Aeronautika.
Terakhir, di IPB dengan pilihan prodi terbanyak yaitu Prodi Manajemen Sumber Daya Lahan, Arsitektur Lanskap, Kedokteran Hewan, Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap, Teknolog Produksi Ternak, Teknologi Hasil Ternak, Teknologi Pangan, dan Ilmu Gizi.
Pada kelima perguruan tinggi tersebut, Beasiswa Kaltim 2023 mencangkup pembiayaan tiga hal yaitu pembayaran UKT/SPP, Sumbangan Pengembangan Institusi (Uang Gedung), dan Bantuan biaya hidup / Living Cost. Namun, terdapat perbedaan di perguruan tinggi IPB, yang mana pihaknya tidak menanggung bantuan biaya hidup / Living Cost.
Sebagai informasi, Beasiswa Kaltim 2023 ini juga hanya diperuntukkan bagi lulusan 2022/2023 atau tamatan SMA/SMK Sederajat tahun sebelumnya. Sedangkan proses pendaftaran dan seleksi diserahkan langsung kepada perguruan tinggi masing-masing.
BP-BKT : Penerima Beasiswa Bebas Berkarir Dimana Saja
Beasiswa kerja sama antara Pemprov Kaltim dengan lima perguruan tinggi ternama yang ada di luar Kaltim menjadi langkah terbaik dalam mencetak generasi unggul dengan latar pendidikan yang beragam. Lewat beasiswa tersebut, Pemprov Kaltim berharap agar pihaknya mampu menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang mampu bersaing di lingkup nasional maupun internasional.
Kepala BP-BKT Disdikbud Kaltim, Iman Hidayat menjelaskan bahwa penerima Beasiswa Kaltim 2023 tidak diwajibkan untuk kembali ke Kaltim. Ia membebaskan para penerima untuk berkarir dimana saja, baik di Kaltim maupun di luar Kaltim.
“Dari kami tidak ada mengarahkan untuk wajib kembali ke Kaltim, jadi kami hanya menyediakan beasiswa dan menyiapkan SDM-nya” ujar Iman.
Alasan tersebut juga dilatarbelakangi oleh pernyataan Gubernur Kaltim, Isran Noor. Pihaknya menegaskan bahwa tugas Pemprov Kaltim adalah menyediakan dan memersiapkan SDM yang terampil. Nantinya, SDM tersebut akan didedikasikan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Jadi kemana pun dia mau terserah dari mereka. Boleh saja, asal tetap di Indonesia,” sebutnya.
Lebih lanjut, Pemprov Kaltim akan melakukan pemantauan secara rutin terkait perkembangan belajar para penerima beasiswa. Nantinya, pihak kampus akan selalu aktif dalam memberikan laporan indeks kinerja mahasiswa (IP) di tiap semesternya.
“Misanya saja seperti di Kampus IPB pada tahun lalu, ada dua orang mahasiswa yang IPK-nya di bawah 3,00. Ubtuk yang lainnya baik-baik saja. Setelah kami lakukan perbincangan dengan pihak terkat, ternyata mata kuliah (Matkul) yang mengulang, belum keluar nilainya. Ketika sudah keluar, insyaallah IPK-nya di atas 3,00,” pungkasnya.
(Adv//Disdikbudkaltim//Sik)