33.9 C
Samarinda
18 Mei 2025
BerandaKaltimKendala dan Rencana Pembangunan Sekolah Baru di Kaltim

Kendala dan Rencana Pembangunan Sekolah Baru di Kaltim

Date:

Must read

Related News

Atlet Olahraga Bowling Kaltim Raih 4 Medali Perunggu. Rusman Optimis Kaltim Raih 2 Emas di PON XXI 2024

SAMARINDA, MEDIASAMARINDA.COM - Olahraga bowling berhasil meraih 4 perunggu...

Kerjasama Efektif Pemerintah dan DPRD Kaltim dalam Penetapan Tiga Raperda

Kalimantan Timur, MEDIASAMARINDA.com - Pemerintah dan DPRD Kaltim mengadakan...

Jelang Pemilu 2024 KPUD Kaltim Didukung Penuh oleh DPRD Kaltim

KALIMANTAN TIMUR, MEDIASAMARINDA.COM - Dalam persiapan jelang Pemilu 2024,...

Jahidin: Jiwa Nasionalisme Harus Ditanamkan ke Generasi Penerus Bangsa

Samarinda, Mediasamarinda.com - Jiwa nasionalisme harus tetap melekat pada...

Kondisi di Palestina Memprihatinkan, Ini Pesan Ali Hamdi ke Pemimpin Negara

Kalimantan Timur, Mediasamarinda.com - Kondisi di Palestina kini semakin...

Samarinda – Salehuddin, yang menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), mengumumkan rencana pembangunan lima Unit Sekolah Baru (USB) yang akan dibangun di Kota Samarinda, Kabupaten Paser, dan Kota Balikpapan.

Dalam pengumuman tersebut, Salehuddin mencermati kompleksitas mendirikan USB. Dia mengungkapkan bahwa sekitar 40 hingga 50 persen sekolah di Kaltim mengalami kesulitan terkait lahan, menambahkan dimensi sulitnya proses tersebut.

Unit Sekolah baru (USB)
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim)

“Jadi Samarinda itu kalau tidak salah ada 2 USB. Balikpapan 1. Kalau di Paser ada 2. Itu ada SMA dan SMK,” sebut Salehuddin.

Selain menyoroti USB, Salehuddin juga mengungkapkan inisiatif Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim untuk menambah ruang belajar bagi siswa. Meskipun demikian, dia menekankan bahwa penambahan USB baru hanya dapat diwujudkan setelah melalui proses yang tidak instan.

“Hal ini sebagai upaya untuk menjawab tantangan ketika Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tengah berlangsung. Ini sekaligus untuk mengurai permasalahan rumitnya PPDB,” sambungnya.

“Pembangunan itu tidak sekonyong-konyong jadi. Ada usulan, rekomendasi, segala macam. Paling penting itu soal lahan. Contoh, SMK 7 Balikpapan itu lahannya baru clear akhir tahun lalu dan baru sekarang bisa kami dorong,” tuturnya.

Salehuddin menekankan bahwa beberapa sekolah di Kaltim menghadapi tantangan terkait lahan, bahkan hingga masalah sertifikasi tanah dan konflik dengan masyarakat setempat. Menurutnya, penyelesaian masalah ini membutuhkan lebih dari sekadar berkomunikasi dengan BPKAF Kaltim; keterlibatan pihak kabupaten dan kota juga merupakan elemen kunci.

“Nah, hal-hal seperti ini memang banyak kendala. Saya bisa pastikan, 40-50 persen sekolah di Kaltim itu bermasalah dengan lahan,” ujar dia.

Dalam penutup pengumuman, Salehuddin menegaskan perhatiannya terhadap fasilitas pendidikan di Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu). Sebagai politisi dari fraksi Golkar, dia berkomitmen untuk memastikan adanya fasilitas pendidikan yang memadai di kedua wilayah tersebut.

(ADV/DPRDPROVKALTIM/RH)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini