KALIMANTAN TIMUR – MEDIASAMARINDA.com – Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), keterbukaan, integritas, dan keadilan adalah prinsip-prinsip yang harus dijunjung tinggi. Menanggapi hal ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur telah memberikan penjelasan terkait dengan dugaan kecurangan yang beredar dalam PPDB tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 2023.
Kecurangan PPDB tidak hanya dialami di Kalimantan Timur. Hampir seluruh wilayah Indonesia dihantui oknum pungutan liar di setiap pergantian tahun ajaran, baik ditingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menegah Atas (SMA). Melihat hal ini, Disdikbud Kalimantan Timur lakukan klarifikasi untuk menjawab dugaan kecurangan yang beberapa waktu lalu menjadi perbincangan hangat.
Langkah Tegas Merespons Dugaan Kecurangan PPDB
Pada Sabtu, 12 Agustus 2023, Kepala Bidang SMA, Jasni, secara tegas membuka suara untuk merespons laporan-laporan kecurangan yang telah mencuat. Meskipun demikian, ia menekankan bahwa hingga saat ini, belum ada bukti konkret yang mampu menguatkan tuduhan tersebut. Hal inilah yang mempersulit pihak terkait dalam melakukan investigasi lebih lanjut.
“Sejauh ini soal laporan di kita itu hanya dugaan saja, tidak ada barang buktinya, oknumnya siapa, maka dari itu kita juga kesulitan dalam menelusurinya,” ungkap Jasni dalam keterangan yang diberikan.
Pentingnya memiliki bukti nyata dalam mengungkap dugaan kecurangan tidak dapat dipungkiri. Jasni menambahkan bahwa meskipun pihak Disdikbud Kaltim telah melakukan upaya untuk menelusuri laporan-laporan tersebut, penelusuran tersebut terbentur pada ketidakmampuan mengidentifikasi oknum yang terlibat secara detail.
Tindakan Preventif Mempertahankan Integritas
Jasni juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah preventif sebelum pelaksanaan PPDB, dengan melakukan pembinaan kepada sekolah-sekolah yang berpartisipasi. Laporan dugaan adannya oknum pungutan liat di lingkungan sekolah masih dalam pencarian titik terang dan pengumpulan bukti konkret.
“Saat kita telusuri ke sekolah, di sana pun juga kebingungan terkait dugaan pungutan liat. Karena itu dugaan semua, belum ada buktinya” tambahnya.
Bukan hanya mengandalkan investigasi belaka, Disdikbud Kaltim juga telah mengambil langkah preventif dalam rangka mencegah terjadinya pungutan liar dan kecurangan dalam proses PPDB. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen mereka untuk menjaga integritas proses seleksi tersebut.
Jasni menerangkan bahwa sebagai tindakan preventif, telah diupayakan dengan berbagai langkah, seperti memberikan pembinaan kepada sekolah-sekolah sebelum PPDB dimulai. Selain itu, penerbitan surat edaran kepada sekolah dan guru-guru, untuk mengingatkan pihak yang terlibat agar tidak melakukan pungutan liar. Upaya ini adalah bentuk keseriusan pihaknya dalam memastikan proses PPDB berjalan sesuai dengan prinsip kejujuran.
Disdikbud Kaltim juga mengajak masyarakat dan pihak sekolah untuk berperan aktif dalam mengawasi dan melaporkan kasus-kasus pungutan liar yang mungkin terjadi. Namun, dalam hal ini, Disdikbud juga menegaskan bahwa laporan tersebut harus disertai dengan bukti yang jelas dan oknum yang terlibat harus diidentifikasi secara detail.
Peran Aktif Pengawasan Masyarakat dan Sekolah
Dalam pemaparannya, Jasni, menghimbau agar masyarakat dan sekolah-sekolah dapat membantu pihaknya dalam melakukan pengawasan yang konkret. Jika ada temuan kasus pungutan liar, dimohon agar segera melaporkannya kepada pihak Disdikbud Kaltim agar segera ditindaklanjuti. Namun, pihaknya sangat membutuhkan bukti yang mendukung, termasuk identifikasi oknum yang terlibat serta detail kejadian yang terjadi.
Sebagai tindak lanjut dari peristiwa ini, Jasni menyampaikan harapannya untuk PPDB tahun 2024. Ia berharap agar proses tersebut dapat berjalan dengan integritas yang lebih tinggi, serta mengharapkan agar tidak ada kendala yang berarti selama berlangsungnya proses investigasi ini.
Menuju Pendidikan yang Berkualitas dan Adil
Dalam mengakhiri pernyataannya, Jasni menegaskan bahwa pihaknya berharap agar PPDB tahun depan dapat lebih meningkatkan kualitas integritasnya. Kami juga mengupayakan agar segala bentuk kendala yang mungkin timbul dalam pelaksanaannya dapat diminimalisir. Ini adalah upaya nyata kami untuk terus memperbaiki dan meningkatkan proses seleksi peserta didik baru.
Pentingnya keterbukaan, kejujuran, dan partisipasi aktif dari semua pihak dalam menghadapi permasalahan yang melibatkan proses pendidikan tidak bisa diabaikan. Disdikbud Kaltim dengan teguh memegang komitmen untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip ini dalam setiap tahap pelaksanaan PPDB.
Dukungan dan kolaborasi dari masyarakat, pihak sekolah, dan berbagai instansi terkait adalah fondasi utama dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan adil bagi generasi muda yang akan membentuk masa depan Kalimantan Timur yang gemilang. Melangkah bersama untuk menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif dan memberi kontribusi positif bagi pembangunan bangsa.
(Disdikbudkaltim//Sik)