Kalimantan Timur, Mediasamarinda.com – Dispora Kaltim mengadakan berbagai event kepemudaan untuk menggerakkan anak-anak muda agar lebih kreatif. Namun lembaga ini mendapatkan banyak kritikan dari berbagai pihak. Akhirnya, Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, Rasman menanggapi banyaknya kritikan di event kepemudaan itu.
Daftar Event Kepemudaan Di Kalimantan Timur
Ada berbagai event kepemudaan yang dilaksanakan oleh Dispora Kalimantan Timur. Diantaranya Jambore Pemuda Kalimantan Timur yang dilaksanakan di akhir bulan Juli 2023 dan acara ini melibatkan seluruh kabupaten dan kota di Kaltim.
Ada banyak kontingen yang hadir dari berbagai daerah seperti Kota Samarinda yang mengirimkan 12 kontingen pemudanya. Pelaksanaan acara ini diselenggarakan selama lima hari dan berlokasi di Gedung Akuatik Kakan, Dispora Berau dengan tema “Meningkatkan Kemandirian dan Daya Saing Pemuda”

(Foto : Adit/Busam)
Event kepemudaan itu dikemas dengan berbagai kegiatan mulai dari Pentas Seni, Diskusi Program Kepemudaan, Senam, Bakti Sosial, Hiburan Rakyat, Tarian Kreatif dan Kunjungan Wisata.
Selain Jambore, ada juga Pekan Raya Pemuda Kalimantan Timur yang dilaksanakan pada akhir Oktober 2023. Acara ini berlangsung meriah dan direncanakan agar terus berkelanjutan setiap tahunnya. Tujuan diadakan event kepemudaan ini sebagai wadah berkumpulnya talenta-talenta terbaik yang ada di Kalimantan Timur.
Ada banyak wirausaha dan startup muda yang ikut dalam acara tersebut. Sehingga kedepannya, Dispora bisa berkolaborasi dengan dinas lain seperti Bank Indonesia atau bahkan Disdikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) Kalimantan Timur.
Pada tahun 2023, ada 8 kabupaten atau kota dan beberapa forum kewirausahaan di Provinsi Kalimantan Timur.
Tanggapan Rasman atas Kritikan di Event Kepemudaan
Dengan banyaknya event yang diadakan oleh Dispora maka tidak semuanya menanggapi secara positif. Padahal, semua acara yang diadakan seperti Jambore, Pekan Raya Pemuda mampu memberikan manfaatkan kepada pemuda.
Kenyataannya tidak semua orang menerima kehadiran acara itu sehingga sebagian dari mereka memberikan kritik. Namun, Rasman menerima dan merespons semua kritikan dari masyarakat yang tidak suka acara di event kepemudaan.
Berbagai macam kritikan yang masuk seperti acara itu sebagai ajang memperalat pemuda, sebagian ada juga yang mengkritisi secara keras. Dengan kritikan yang masuk ia sampai bingung terkait apa hubungannya dengan diperalat. Namun apa pun kritikan, Rasman menanggapinya secara santai.
Ia menilai kritikan di event kepemudaan sebagai bentuk masukan yang berharga bagi Dispora Kalimantan Timur. Menurutnya, kritikan bisa membantu Dispora agar mampu memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat.
Bahkan, ia juga menilai setiap kritikan sebagai bentuk motivasi bagi dirinya untuk membenahi setiap event sekaligus bahan evaluasi di acara-acara kedepannya. Baginya, semakin banyak dikritik justru bagus karena itu bisa membuat dirinya lebih bersemangat di event kepemudaan lainnya.
“Kritik sebagai motivasi untuk terus berinovasi, dan saya yakin bahwa semakin banyak kritik yang bersifat membangun, semakin besar motivasi untuk memberikan yang terbaik,” kata Rasman.
Ia menambahkan, jika seorang pejuang di Dispora harus siap dikritik atau bahkan dihina. Itu sudah menjadi konsekuensi bagi siapa pun yang pejuang kehidupan khususnya terkait kebijakan pemuda. Baginya kritikan atau hinaan itu dijadikan sebagai sarana konstruktif untuk lebih baik dan optimal lain dalam memberikan pelayanan.
Rasman mengaku, bahwa sebagai seorang pejuang di lingkungan masyarakat, dirinya siap dikritik atau bahkan dihina. Ia menilai semua itu bagian dari proses perjuangan di berbagai event kepemudaan atau acara penting lainnya di Kalimantan Timur.
“Meskipun menghadapi kritikan, Dispora Kaltim tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan meningkatkan kinerja dalam pembinaan pemuda di Benua Etam,” tuturnya.
Rasman berkomitmen untuk terus berupaya dalam memberikan, menyalurkan setiap fasilitas kepada semua pemuda sekitar. Masalah tanggapan dari orang lain baginya tidak masalah karena apa yang dilakukan bukan semata-mata untuk kepentingan pribadinya.
Proses pendekatan dengan event kepemudaan ini akan terus ia lakukan kedepannya. Bahkan, dirinya akan terus menjadi mitra tanggap bagi semua pemuda agar mau berproses di wilayahnya masing-masing.
(ADV/DISPORAKALTIM/AD)