KUTAI KARTANEGARA, MEDIASAMARINDA.com – Festival bertajuk Kukar Festival Budaya Nusantara (KFBN 2023) resmi berakhir pada Jumat (14/7) malam. Festival ini digelar selama 4 (empat) hari sejak tanggal 10 sampai 14 Juli 2023 dan berlangsung di Kompleks Stadion Rondong Demang Tenggarong.
Perlu diketahui, festival ini sebelumnya diberi nama TIFAF (Tenggarong International Folk Arts Festival) yang merupakan event tahunan bertaraf internasional. Festival ini juga sudah digelar sejak tahun 2010 oleh Pemkab Kukar dan kemudian direbranding menjadi KFBN di tahun 2023 dengan tujuan untuk lebih menonjolkan kesenian Nusantara sekaligus memberikan penghargaan terhadap pelaku kesenian di Kutai Kartanegara.
KFBN 2023 Dihadiri Oleh Masyarakat Lokal dan Internasional
Festival bertaraf internasional ini sukses mengusung tema “Nusantara Namaku, Jaya Negeriku” dengan diikuti oleh sembilan paguyuban suku dari 20 kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Selain itu, acara ini juga akan diikuti oleh 8 Kabupaten/Kota di Kaltim, yaitu Kabupaten PPU, Kabupaten Berau, Kabupaten Kutim, Kabupaten Kubar, Kabupaten Paser, Kota Bontang, Kota Balikpapan, dan Kota Samarinda.
Bahkan, acara ini juga akan melibatkan partisipasi dari 7 (tujuh) Provinsi di Indonesia, diantaranya DKI Jakarta, Provinsi Kalimantan Utara, Maluku, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur (Labuan Bajo dan Flores) dan Provinsi Bali.
Partisipasi dari dunia internasional melalui program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) juga turut memeriahkan acara tersebut dengan diikuti oleh peserta dari Kamboja, Papua Nugini, Tiongkok, Kroasia, Tanzania, Tunisia, Turki, Vietnam, dan Indonesia.
Gelaran KFBN 2023 Berlangsung Meriah
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara H Slamet Raharjo membuka acara tersebut dengan pemukulan gendang sebagai simbol dimulainya sebuah acara.
Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan Kirab Budaya oleh puluhan paguyuban, sanggar tari serta komunitas seni budaya. Kirab budaya tersebut diawali oleh Prajurit Kesultanan Kutai yang berjumlah 21 orang lengkap dengan seragam dan persenjataan kemudian ditutup oleh Ogoh-ogoh (boneka raksasa) dari Paguyuban Bali.
Acara selanjutnya diisi oleh rangkaian pertunjukkan kesenian seperti tari daerah dan lantunan tarsul. Acara ini pun berlangsung sangat meriah dengan ditonton oleh ribuan masyarakat Kukar.
Bupati Kukar Edi Damansyah menyampaikan sambutannya diatas panggung dengan penuh haru dan kebanggaan. Menurutnya, Kukar merupakan miniatur Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama yang hidup secara berdampingan.
“Yang menjadi luar biasa adalah, Alhamdulillah kerukunannya tetap terjaga. Serta paguyuban yang ada terus menjaga seni dan budayanya, sehingga ini menjadi aset Pemkab Kukar,” ungkapnya.
Sumber : Suara Kaltim
Tak segan-segan, Edi bahkan menegaskan agar event ini digelar kembali di tahun berikutnya dengan lebih meriah lagi.
“Jadi semangatnya dari Kukar untuk Indonesia. Yntuk lebih terkenal dengan sendirinya melalui wadah pertunjukan seperti ini. Insya Allah tahun depan kita laksanakan lebih besar lagi. Semoga banyak daerah lain yang berminat untuk bergabung,” harap Edi.
Festival pun diakhiri oleh pertunjukkan dari 9 mahasiswa luar negeri yang mendapatkan program beasiswa BSBI dengan dimeriahkan oleh gemerlap lampu panggung dan warna-warni Jembatan Kutai Kartanegara.
Pemkab Kukar Gelar Expo UMKM dan Peluang Investasi
Selain sebagai pertunjukkan budaya dan kesenian, acara KFBN 2023 ini merupakan salah satu ajang promosi dalam memperkenalkan produk-produk UMKM masyarakat Kukar.
Edi mengatakan bahwa kegiatan ini telah membuka peluang investasi dengan mempertemukan antarpelaku usaha untuk menjalin kerjasama sehingga dapat menciptakan transaksi ekonomi yang berkelanjutan.
“Tak hanya itu, Expo dan Bazar UMKM Kukar Festival Budaya Nusantara 2023 juga menjadi episentrum sekaligus trendsetter dari kemajuan ekonomi kreatif di masa depan, khususnya di wilayah Kabupaten Kukar,” ungkapnya.
Menurut Edi, pertumbuhan ekraf (ekonomi kreatif) sangat berpotensi dalam merambah ke pasar nasional maupun internasional guna mempercepat ekosistem bisnis yang berwawasan lingkungan.
“Tren positif ekonomi kreatif di Kukar, tentu saja menjadi sebuah harapan bagaimana kita semua dapat menangkap peluang serta salah satunya yang perlu didorong dan digerakan adalah ekonomi kreatif,” Ungkapnya.
