
Kutai Kartanegara, MEDIASAMARINDA.com – Pecinta ketinting mari segera merapat! Desa Saliki di Muara Badak bersiap untuk menyelenggarakan Lomba Balap Ketinting pada akhir pekan ini, tepatnya pada Sabtu hingga Minggu (7-8/10/2023). Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi tetapi juga peluang untuk memperkuat ikatan sosial di antara penduduk desa.
Lomba Balap Ketinting bukanlah kali pertama bagi Desa Saliki, sebab acara ini sudah berlangsung sebanyak tiga kali. Kegiatan ini akan menjadi perayaan berkelanjutan dari tradisi yang telah terbentuk dengan kuat.
Merawat Tradisi dengan Festival Lomba Balap Ketiting
Lomba Balap Ketinting telah menjadi salah satu acara yang sangat dinantikan di kalender komunitas setempat. Ketinting adalah perahu tradisional yang digunakan oleh masyarakat pesisir di Indonesia, khususnya Kalimantan Timur. Perahu ini digunakan sebagai sarana transportasi dan juga sebagai alat tangkap ikan.
Adanya lomba balap ketinting di Desa Saliki merupakan cara yang unik dan seru bagi para nelayan dan pecinta ketinting untuk memamerkan keterampilan dan kemampuan mereka dalam mengendalikan perahu tradisional ini.
Desa Saliki menjadi pusat perhatian dengan atraksi dan persaingan ketinting yang sengit di perairan sekitar desa. Para peserta akan bersaing dengan semangat untuk meraih prestasi, sementara penonton akan meramaikan acara dengan dukungan dan antusiasme mereka.
Berbagai Tokoh Masyarakat Turut Andil dan Berpartisipasi
Kepala Desa Saliki, Saliansyah mengatakan perlombaan ini mendapatkan dukungan penuh serta partisipasi dari semua kalangan masyarakat. Mulai dari pengusaha, tokoh masyarakat, hingga masyarakat setempat.
“Kami Pemerintah Desa Saliki mendukung penuh kegiatan ini dan berharap partisipasi dari semua elemen masyarakat, termasuk perusahaan, tokoh masyarakat, dan pengusaha agar dapat mendukung hingga suksesnya festival ini,” ujarnya pada Jumat (6/10/2022).
Sebagai sebuah desa yang terletak di ujung kecamatan dan mungkin agak terpencil, festival ini memiliki potensi untuk menjadi daya tarik bagi tamu dan pengunjung dari luar daerah. Selama festival, mereka tidak hanya dapat menikmati serunya Lomba Balap Ketinting, tetapi juga dapat merasakan kehangatan dan keramahan masyarakat Desa Saliki.
Pemerintah Desa Saliki berkomitmen untuk menjadikan festival ini sebagai peristiwa tahunan yang dinantikan oleh semua orang. Ini bukan hanya tentang lomba, tetapi juga tentang mempromosikan budaya dan tradisi unik Desa Saliki kepada dunia luar. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini Saliansyah pun berharap antusiasme masyarakat akan sangat tinggi dalam mengikuti dan mendukung acara lomba balap ketinting.
Dengan demikian, festival ini menjadi lebih dari sekadar acara olahraga, tetapi juga ajang untuk mempererat tali persaudaraan dan membangun rasa kebersamaan di antara masyarakat lokal dan para tamu yang datang untuk merayakan warisan budaya tradisional yang tak ternilai.
Kepala Desa Saliki Harap Lomba Balap Ketinting Mampu Meningkatkan Perekonomian UMKM
Selain menjadi ajang hiburan dan kegiatan budaya yang mempromosikan tradisi ketinting, ia berharap bahwa festival ini akan memiliki dampak ekonomi yang positif. Salah satu fokus utama adalah mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Saliki.
“Kami berharap bahwa festival ini dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” pungkasnya.
Dengan peningkatan jumlah pengunjung yang datang selama festival, para pelaku UMKM dapat menjual produk mereka, seperti makanan khas daerah atau barang kerajinan, yang dapat meningkatkan pendapatan mereka.
Ini merupakan langkah positif dalam mendukung perekonomian lokal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Saliki. Harapannya adalah bahwa festival ini bukan hanya menjadi acara tahunan yang meriah tetapi juga menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.