
SAMARINDA, MEDIASAMARINDA.com – Perkebunan Desa Bendang Raya nampaknya akan digarap secara optimal agar dapat berkontribusi sebagai sumber pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain itu, upaya tersebut juga dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang mana telah menjadi salah satu mitra IKN.
Kawasan Perkebunan Desa Bendang Raya
Potensi perkebunan Desa Bendang Raya rupanya tidak bisa disepelekan. Pasalnya, desa yang terletak di Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara ini rupanya memiliki lahan seluas 2.600 hektar yang rencananya akan digunakan sebagai pusat pangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Diungkapkan oleh Kepala Desa Bendang Raya, Muhammaddin, total lahan perkebunan Desa Bendang Raya tersebut akan dimaksimalkan untuk menanam beberapa jenis komoditas. Diantaranya, perkebunan kelapa sawit, perkebunan durian, dan perkebunan alpukat.
Selain itu, Muhammaddin juga menyampaikan bahwa upaya tersebut menjadi salah satu implementasi atas harapan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah yang bertujuan untuk menjadikan Kukar sebagai lumbung pangan Provinsi Kalimantan Timur, khusunya di IKN.

“Seperti harapan Bapak Bupati, perkebunan di Desa Bendang Raya akan menjadi mitra IKN,” ujar Muhammaddin, pada Kamis (8/11/2023).
Dipaparkan oleh Kepala Desa Bendang Raya, Muhammaddin membeberkan perolehan lahan dari masing-masing perkebunan, yang mana meliputi lahan perkebunan durian seluas 30 hektare, perkebunan alpukat seluas 30 hektare, dan perkebunan kelapa sawit sekitar 1.300 hektare.
Menindaklanjuti arahan dari Bupati Kukar Edi Damansyah, Muhammaddin menyampaikan bahwa pihaknya akan berkomitmen untuk turut berkontribusi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara. Utamanya, terkait pengelolaan perkebunan Desa Bendang Raya yang akan digunakan sebagai wadah untuk menjaga pasokan pangan IKN di kemudian hari.
Peroleh Dukungan dari Pemda
Sebagai upaya menyambut kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN), Desa Bendang Raya berencana akan mengoptimalkan fungsi lahan yang tersedia sebagai kawasan perkebunan. Dimana, hasil kebun tersebut akan disalurkan sebagai sumber pangan bagi Ibu Kota Nusantara secara khusus dan bagi Provinsi Kalimantan Timur secara umum.
Menjadi salah satu mitra IKN, Desa Bendang Raya melalui Kepala Desa Muhammaddin mengungkapkan bahwa keterlibatannya dalam mendukung percepatan pembangunan di IKN mendapatan dukungan dari beberpa pihak. Salah satunya yaitu dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui perolehan atensi.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Perkebunan (Disbun) telah memberikan bantuan bibit kelapa sawit dalam mendukung pegelolaan perkebunan Desa Bendang Raya. Harapannya pun, agar bibit-bibit tersebut dapat dikembangan dengan baik oleh warga dan pemerintah desa tersebut.
“Kami mendapat bantuan bibit kelapa sawit dari Pemkab Kukar yang dapat kami kembangkan di Desa Bendang Raya,” tambahnya.
Selain itu, desa seluas 3.813.000 m2 ini pun bahkan mendapatkan aspirasi dari Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Provinsi Kutai Kartanegara dalam bentuk peningkatan jalan usaha tani. Rencananya, pembangunan infrastuktur tersebut akan dilakukan guna menghubungan ke titik lokasi terkait, seperti perkebunan durian dan perkebunan alpukat.
Lebih lanjut, Muhammaddin mengungkapkan bahwa pembangunan jalan usaha tani ini akan berlangsung mulai bulan November 2023, yang mana pembangunannya akan dilakukan pada jalan sepanjang dua kilometer meliputi kawasan RT 13, 15, dan 16 sebagai daerah pengembangan baru.
“Hampir 2 kilometer kalau enggak salah untuk peningkatan badan jalan menuju ke lokasi pengembangan durian dan alpukat. Mungkin ada semenisasi juga turun dari RT 13, RT 15, dan RT 16 untuk pengembangan wilayah baru,” ungkapnya.
Muhammaddin berharap agar pengelolaan perkebunan Desa Bendeng Raya dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi percepatan pembangunan di IKN, khususnya dalam sektor pangan. Mengingat, salah satu visi Kukar untuk mewujudkan cita-citanya sebagai lumbung pangan di IKN.
Perlu diketahui, Desa Bendang Raya rupanya juga tengah membangun kawasan pemukiman baru yang berlokasi di RT 13, 14, dan 16. Dimana, lahan tersebut akan digunakan sebagai daerah transmigrasi lokal dari daerah Kukar dan Kaltim.
“Pembukaan lahannya kami fasilitasi semuanya. Cuma yang pertama swadaya dulu, kami bikinkan pondok,” ungkap Muhammaddin.