23 C
Samarinda
30 April 2025
BerandaKaltimKutai KartanegaraPPTI Loa Kulu Lantik Pengurus, Dukung Penanganan Kasus TBC

PPTI Loa Kulu Lantik Pengurus, Dukung Penanganan Kasus TBC

Date:

Must read

Related News

Wisata Alam Gunung Boga Menjadi Destinasi Favorit Pada 2022. Pihak Pemkab Siap Menyokong 

Paser, MEDIASAMARINDA.COM - Akaml Malik selaku PJ Gubernjmur Kalimantan...

FPTI Luncurkan Pembinaan Prestasi Untuk Capai Hasil Ambisius di PON Mendatang

Samarinda, MediaSamarinda.com - Untuk meningkatkan jumlah peraihan medali pada...

Ini Target Perolehan Medali Kaltim Agar Raih Posisi 5 di PON 2024

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Atlet kontingen Provinsi Kalimantan Timur mendapatkan target...

Gelar Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana, Begini Harapan BPBD Samarinda!

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama...

Selamat! BK PON Hasilkan 248 Medali, Kaltim Sukses Duduki Peringkat 4 Nasional

Samarinda, Mediasamarinda.com - Provinsi Kaltim kembali berhasil mengukir prestasi...

Kutai Kartanegara, MEDIASAMARINDA.com – Pelantikan pengurus Cabang Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) di Kecamatan Loa Kulu menjadi sebuah momen yang sangat signifikan dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kasus TBC. Upacara pengangkatan ini digelar pada hari Kamis, tanggal 2 November 2023, di ruang pertemuan Pukesmas Kecamatan Loa Kulu, dan diprakarsai oleh Hj. Pety Puja Amelia-Rendi Solihin, yang menjabat sebagai Ketua PPTI Kukar.

Fokus dalam Pencegahan Kasus TBC

kasus tbc
PPTI Loa Kulu Lantik Pengurus, Dukung Penanganan Kasus TBC

Hj Pety Amelia-Rendi Solihin, sebagai Ketua PPTI Kukar, mengungkapkan apresiasi yang mendalam serta memberikan ucapan selamat atas pengangkatan dan peresmian Ketua dan pengurus PPTI Kecamatan Loa Kulu untuk periode 2023-2028. Pendirian PPTI di Kecamatan Loa Kulu bertujuan untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat terkait isu TBC, terutama yang menjadi masalah di wilayah Loa Kulu.

Menurutnya, penanganan kasus TBC bukanlah tugas eksklusif pihak medis, melainkan juga memerlukan partisipasi aktif seluruh komunitas. Beliau juga menekankan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam upaya menurunkan angka penyakit tuberkulosis. Selain itu, pengangkatan ini diharapkan akan memberikan dukungan yang lebih besar bagi program PPTI di Kecamatan Loa Kulu.

“Kami harus menjalankan upaya sosialisasi yang meluas tentang betapa pentingnya menjalani gaya hidup sehat dan tinggal di lingkungan yang bebas dari risiko penyakit TBC,” ujar Pety dalam pidatonya saat acara pengangkatan pengurus PPTI tersebut. Diketahui bahwa Penyakit Tuberkulosis (TBC) tersebut secara umum disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium pada paru-paru, dan juga terkadang dapat menyerang bagian tubuh lainnya.

Mengundang Partisipasi Aktif Berbagai Pihak

Di sisi lain, Kepala Kecamatan Loa Kulu, Ardiansyah, mengucapkan selamat kepada tim pengurus baru PPTI dan berharap mereka akan terus menjalin kerjasama yang erat dengan pemerintah kecamatan. Ia juga menyampaikan aspirasinya bahwa dalam periode 2023-2028, kepemimpinan cabang PPTI Kecamatan Loa Kulu yang baru akan mampu mengurangi angka kasus TBC.

“Kami sangat mengundang partisipasi aktif dalam berbagai program pemerintah, terutama dalam rangkaian program ‘Kukar Idaman’ yang mencakup perkembangan di sektor kesehatan,” ungkap Ardiansyah dalam kesempatan tersebut saat memberikan keterangan kepada media.

Perlu diketahui, pelantikan pengurus PPTI Kecamatan Loa Kulu dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan program Bantuan Nutrisi Tambahan (BNT) untuk individu yang telah sembuh dari TBC. Acara ini juga mencakup penyampaian informasi mengenai TBC oleh tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Angka Kasus TBC Kian Memprihatinkan

Lebih jauh lagi, Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan keprihatinannya mengenai situasi TBC di Indonesia. Dia mencatat bahwa TBC masih menjadi penyebab utama kematian di negeri ini, dengan jumlah korban yang mencapai 93 ribu jiwa. Khususnya, Kalimantan Timur tampaknya menghadapi permasalahan serius terkait penyakit ini yang nampak sulit untuk diatasi.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kalimantan Timur pada tahun 2021, terdapat sekitar 5.010 kasus TBC di daerah tersebut, dan Samarinda, Balikpapan, serta Kutai Kartanegara teridentifikasi sebagai tiga wilayah dengan jumlah kasus TBC tertinggi.

Pada tahun 2022, Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kalimantan Timur melaporkan bahwa sekitar 5.300 individu telah didiagnosis menderita TBC. Angka ini masih jauh di bawah target yang seharusnya tercapai, yaitu sekitar 13.034 kasus, dan hal ini merupakan hal yang sangat disayangkan.

Faktor prevalensi TBC yang tinggi di Kalimantan Timur disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat terkait penyakit ini. Berdasarkan data, salah satu faktor utama kasus TBC di Kalimantan Timur tersebar secara masif adalah melalui droplet, yang dikeluarkan oleh tubuh penderita ketika batuk ataupun bersin.

Faktor lain yang mungkin menjadi penyebab adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjalani pemeriksaan kesehatan pada dokter di fasilitas medis. Alasannya karena gejala TBC sering menyerupai penyakit lain, banyak orang baru mencari perawatan medis ketika gejala semakin parah, dan sering kali terkejut mengetahui bahwa mereka positif terkena TBC.

Penyebab ketiga dari tingginya jumlah kasus TBC di Kalimantan Timur adalah kurangnya motivasi penderita TBC dalam menjalani proses pengobatan. Penting untuk diingat bahwa TBC sebenarnya bisa disembuhkan, tetapi hal ini memerlukan konsistensi dan disiplin dalam menjalani pengobatan.

Berdasarkan anjuran dokter, penderita TBC diharuskan untuk mengonsumsi obat selama kurun waktu 6 bulan berturut-turut. Namun, sayangnya banyak dari penderita TBC tersebut tidak melakukan prosedur pengobatan dengan baik dan teratur, karena merasa kesehatan tubuhnya sudah membaik ataupun merasa enggan mengonsumsi obat TBC tersebut setiap hari karena efek jenuh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini