
Kutai Kartanegara, Mediasamarinda.com – Pemerintah Desa Kota Bangun Ilir, Kecamatan Kota Bangun, sedang gencar melaksanakan program santunan kematian. Hal ini dilakukan sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat yang sedang mengalami duka. Pengumuman ini disampaikan oleh Kepala Desa Kota Bangun Ilir, Supriadi (10/11/2023).
Program Santunan Kematian: Satu Juta Rupiah Per Keluarga
Dalam rangka memberikan dukungan moral dan materi kepada keluarga yang kehilangan anggota keluarganya, pemerintah desa menetapkan program santunan kematian sebesar satu juta rupiah per keluarga. Dana untuk program ini telah dianggarkan melalui alokasi dana desa.
Langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah desa dalam memberikan perlindungan sosial kepada masyarakatnya, khususnya dalam situasi sulit seperti kehilangan anggota keluarga.
Program santunan kematian ini diharapkan dapat membantu meringankan beban finansial yang mungkin dihadapi oleh keluarga yang berduka, dan sekaligus menunjukkan kehadiran pemerintah desa dalam mendukung warganya dalam setiap aspek kehidupan.
Kepala Desa Kota Bangun Ilir, Supardi, menegaskan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk mengajarkan nilai-nilai kepedulian dan solidaritas kepada masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya berbagi kepada sesama, terutama kepada mereka yang sedang mengalami musibah seperti kehilangan anggota keluarga.
“Program santunan kematian ini untuk meringankan beban masyarakat yang kehilangan keluarganya. Kami ingin menunjukkan kehadiran pemerintah desa di tengah-tengah keprihatinan masyarakat,” ungkapnya.
Bantuan Finansial Pemda untuk Masyarakat Melalui

Program Santunan Kematian
Menurut Supardi, melalui program santunan kematian, diharapkan masyarakat bisa merasakan kehadiran dan perhatian pemerintah desa dalam situasi sulit. Lebih dari sekadar bantuan finansial, program ini menjadi medium untuk memperkuat ikatan sosial di antara warga desa.
Selain itu, program santunan kematian juga bisa mengajarkan nilai-nilai kebersamaan yang menjadi fondasi masyarakat yang peduli dan saling mendukung.
Dengan melibatkan masyarakat dalam program seperti ini, pemerintah desa menciptakan iklim kepedulian yang lebih kuat dan memberikan teladan bagi warganya untuk senantiasa peduli terhadap keadaan sesama di tengah-tengah komunitas.
Supardi menambahkan bahwa kehadiran pemerintah desa melalui santunan kematian adalah langkah konkret untuk turut serta merasakan dan berbagi dalam duka masyarakat.
Dalam pandangan Supardi, program ini bukan hanya bentuk dukungan finansial semata, tetapi juga sebuah ekspresi empati dan kepedulian nyata dari pemerintah desa terhadap warganya yang sedang berduka.
Program Santunan Kematian Digadang Mampu Ringankan Kebutuhan Finansial Bagi Keluarga Duka
Supardi berharap agar bantuan ini dapat memberikan sedikit keringanan bagi keluarga yang tengah berduka. Dia berharap bahwa program santunan ini dapat memberikan bantuan finansial yang signifikan bagi keluarga yang tengah menghadapi masa-masa sulit setelah kehilangan anggota keluarga.
“Semoga santunan ini dapat sedikit membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang mengalami duka,” tambahnya.
Supardi juga menyatakan harapannya bahwa kepedulian yang ditunjukkan oleh pemerintah desa ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya.
Ia berharap bahwa tindakan solidaritas ini tidak hanya berhenti pada program santunan kematian, tetapi juga menjadi dasar bagi terciptanya budaya saling peduli dan tolong-menolong di berbagai lapisan masyarakat.
“Dukungan moril dari seluruh pihak, termasuk masyarakat, sangat kami perlukan agar program ini dapat terus dijalankan,” tutupnya.
Supardi Ajak Masyarakat Saling Menanamkan Kepedulian Terhadap Sesama
Melalui program santunan kematian, Supardi mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan memperluas nilai-nilai kebersamaan dalam membantu sesama dalam situasi sulit.
Pemerintah Desa Kota Bangun Ilir memiliki harapan bahwa program santunan kematian ini tidak hanya dianggap sebagai bantuan finansial semata, melainkan sebagai manifestasi nyata dari kepedulian dan kebersamaan antar warga dalam menghadapi cobaan hidup.
Mereka berkomitmen untuk melanjutkan program ini, menegaskan bahwa ini bukan hanya sebuah inisiatif sementara, tetapi juga bagian integral dari upaya berkelanjutan untuk memberikan dukungan kepada masyarakat dalam situasi-situasi sulit seperti kehilangan anggota keluarga.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah desa dan masyarakat setempat, diharapkan program ini dapat menjadi sebuah model positif yang memperkuat solidaritas dan kerjasama di Desa Kota Bangun Ilir.