
Kutai Timur, Mediasamarinda.com – Dinkes Kaltim terus melakukan pencegahan HIV di berbagai lintas sektor. Untuk kesuksesan pencegahan HIV, Dinkes (Dinas Kesehatan) Kaltim mengedukasi dan membimbing para Konselor Sebaya Kabupaten Kutim terkait bahayanya penyakit HIV/AIDS.
Upaya Dinkes Kalimantan Timur Dalam Membimbing Konselor Sebaya Kutai Timur
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim melakukan berbagai usaha demi terciptanya masyarakat yang sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Misalnya dengan mengedukasi dan memberikan bimbingan akan pengendalian penyakit HIV.
Menurut Setyo Budi Basuki, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinkes Kalimantan Timur mengatakan jika peserta pelatihan diberikan materi yang lengkap tentang adanya pencegahan ada penyakit itu.

Materinya meliputi cara mengkoordinasi di berbagai lintas sektor dalam pencegahan HIV dan penyakit menular lainnya. Lalu, ada juga materi terkait cara menanggulangi penyakit HIV secara menyeluruh.
“Pada kesempatan ini, kami menjelaskan kebijakan HIV Provinsi Kaltim, yang meliputi strategi eliminasi HIV, pelayanan kesehatan bagi populasi berisiko, dan koordinasi lintas sektor dan kabupaten,” Ungkap Basuki.
Dalam pelatihan tersebut, Basuki meminta pada tenaga kesehatan dan para konselor untuk mencegah munculnya kasus terbaru. Langkah itu dilakukan dikarenakan penyakit HIV begitu berbahaya dan mematikan.
Pelatihan ini bertujuan untuk menambah jumlah konselor untuk pencegahan HIV di warga sekitar. Informasi ini disampaikan oleh Sub Koordinator imunisasi dan surveilans Dinkes Kutim, Lely Pembriani bahwa acara tersebut tujuannya untuk menambah konselor di Kabupaten Kutai Timur.
“Konselor sebaya yang dilibatkan orang yang memiliki latar belakang, pengalaman, atau karakteristik yang sama dengan populasi berisiko, sehingga dapat memberikan konseling, dukungan, dan motivasi kepada mereka untuk tidak melakukan perilaku berisiko dan menerapkan hidup sehat,” ungkap Lely.
Para konselor ini dicari dikarenakan jumlahnya yang sedikit di Kabupaten Kutai timur. Sesuai data Dinas Kesehatan Kutai Timur, jumlah konselor di kabupaten tersebut hanya tiga puluh empat orang dan jumlah ini tidak sesuai dengan pelayanan kesehatan yang ada.
Disampaikan demikian karena puskesmas di daerah itu hanya dua puluh satu unit saja. Sedangkan kasus HIV sekitar 385 penderita dimana sebagian dari mereka ada yang melakukan pengobatan dan perawatan di layanan kesehatan itu. Dari data itu para konselor untuk pencegahan HIV tergolong sangat minim.
Cara Pencegahan HIV oleh Dinas Kesehatan Kaltim
Menurut Basuki, HIV termasuk virus yang dapat menular dengan cara. Seperti melalui cairan vagina, sperma,darah, cairan dubur dan cara penularan yang lainnya.
Lalu, Basuki juga mengatakan bahwa penyakit HIV dapat menular lewat darah dimana tingkat keamanannya rendah, jarum suntik serta hubungan seksual tanpa memakai alat bantu seperti kondom. Bahkan anak balita juga bisa terkena HIV jika ibu menyusui dan hamil terinfeksi penyakit itu.
Maka dari itu cara pencegahan HIV bisa dengan hidup sehat. “Kita harus menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV, karena mereka juga berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan manusiawi,” ujar Basuki.
Lalu proses pencegahan HIV dapat dilakukan dengan pengobatan secara berkala di layanan kesehatan. Lalu bisa juga dengan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait cara pencegahan dan penularan HIV.
Basuki mengatakan bahwa proses pencegahan HIV yang dengan memberikan obat seperti ARV. Dengan cara ini harapannya virus tersebut bisa sembuh secara berangsur-angsur dan tidak menular.
Selain dengan mengedukasi konselor, Dinas Kesehatan juga melakukan edukasi ke warga. Namun cara ini lebih ditekankan ke golongan tertentu seperti pekerja seks , pengguna narkoba, dan yang lainnya.
Cara mencegah adanya HIV tersebut dilakukan dikarenakan data dari Dinas Kesehatan Kutim sudah ada lima ribu penderita HIV di provinsi Kalimantan Timur. Sebagian dari penderita sudah ada 21 persen yang kategori virusnya HIV/AIDS tergolong rendah. (ADV/DINKESKALTIM/GSM)