23 C
Samarinda
30 April 2025
BerandaKaltimLangkah Besar Kukar dalam Atasi Stunting: Alokasi Anggaran Rp170 Miliar untuk 2023

Langkah Besar Kukar dalam Atasi Stunting: Alokasi Anggaran Rp170 Miliar untuk 2023

Date:

Must read

Related News

Wisata Alam Gunung Boga Menjadi Destinasi Favorit Pada 2022. Pihak Pemkab Siap Menyokong 

Paser, MEDIASAMARINDA.COM - Akaml Malik selaku PJ Gubernjmur Kalimantan...

FPTI Luncurkan Pembinaan Prestasi Untuk Capai Hasil Ambisius di PON Mendatang

Samarinda, MediaSamarinda.com - Untuk meningkatkan jumlah peraihan medali pada...

Ini Target Perolehan Medali Kaltim Agar Raih Posisi 5 di PON 2024

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Atlet kontingen Provinsi Kalimantan Timur mendapatkan target...

Gelar Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana, Begini Harapan BPBD Samarinda!

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama...

Selamat! BK PON Hasilkan 248 Medali, Kaltim Sukses Duduki Peringkat 4 Nasional

Samarinda, Mediasamarinda.com - Provinsi Kaltim kembali berhasil mengukir prestasi...

Kutai Kartanegara, Mediasamarinda.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan komitmennya dalam upaya atasi stunting dengan mengalokasikan dana sebesar Rp170 miliar dari APBD-P 2023. Langkah proaktif ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting di wilayah tersebut menjadi 10% pada tahun 2023, sebuah target ambisius yang mencerminkan dedikasi serius pemerintah daerah.

Kukar Tunjukkan Komitmen Kuat untuk Atasi Stunting, Targetkan Penurunan Prevalensi menjadi 10% Tahun Ini

Saat ini, angka stunting di Kukar berada di angka 16%, yang masih berada di atas rata-rata nasional sebesar 14%. Namun, dengan alokasi dana yang signifikan dan strategi yang terkoordinasi, Pemkab Kukar yakin bisa menurunkan angka tersebut hingga 10%.

atasi stunting
Martina Yulianti, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar
(istimewa)

Martina Yulianti, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar, pada Jumat (10/11/2023) menyampaikan, “Jadi penanganan stunting di Kukar tidak hanya Dinkes saja, ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang turut terlibat dalam penanganan stunting.” Pernyataan ini menunjukkan adanya upaya lintas sektoral yang kuat dalam mengatasi masalah stunting di Kukar.

Berbagai OPD, termasuk Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Peternakan, serta Dinas Kelautan dan Perikanan, telah terlibat aktif dalam upaya ini. Dinas Perkim, misalnya, berfokus pada peningkatan sanitasi untuk mendukung lingkungan yang lebih sehat.

Meskipun telah terjadi penurunan angka stunting menjadi 16% pada tahun 2023, beberapa wilayah seperti Kecamatan Samboja, Loa Kulu, dan Loa Janan masih dianggap rawan stunting. Yulianti menambahkan, “Stunting di Kukar alami penurunan selama 2023 ini, tapi ada sejumlah wilayah yang dinilai rawan stunting diantaranya, Kecamatan Samboja, Loa Kulu, Loa Janan.”

Yulianti mengakhiri dengan menyatakan harapannya akan terciptanya kolaborasi yang baik dari seluruh pihak untuk mengatasi stunting di Kukar secara efektif.

Upaya Pemkab Kukar dalam mengurangi angka stunting menunjukkan komitmen dan kerja keras yang dilakukan. Dengan anggaran yang besar dan kolaborasi lintas sektoral, Kukar berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pengurangan stunting menjadi 10% pada tahun 2023, membawa harapan baru bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakatnya.

Sinergi Pusat dan Daerah dalam Atasi Stunting: Kukar Alokasi Rp170 Miliar, Pemerintah Pusat Siapkan Rp34 Triliun

Indonesia menunjukkan komitmen seriusnya dalam upaya nasional untuk atasi stunting, dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Menyusul inisiatif Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang telah mengalokasikan dana sebesar Rp170 miliar dari APBD-P 2023, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan alokasi dana yang signifikan dari pemerintah pusat, sebesar Rp 34 triliun, yang secara langsung akan mendukung bayi dan ibu hamil di seluruh Indonesia.

Pemerintah Indonesia, melalui anggaran pencegahan stunting yang mencapai Rp 77 triliun, telah menetapkan sekitar Rp 34 triliun untuk program-program yang langsung berdampak pada pengurangan stunting. Dana ini akan difokuskan pada penyediaan makanan khas daerah dan dukungan untuk program-program yang berorientasi pada penurunan angka stunting, menegaskan komitmen pemerintah pusat dalam memerangi masalah kesehatan masyarakat ini.

Di tingkat daerah, Kukar, dengan prevalensi stunting saat ini sebesar 16%, berambisi untuk menurunkan angka ini menjadi 10% dengan bantuan dana yang telah dialokasikan. Upaya ini mencerminkan sinergi strategis antara pemerintah pusat dan daerah dalam memerangi stunting.

Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam sebuah pernyataan, menekankan pentingnya sinkronisasi perencanaan dan penganggaran untuk meningkatkan efektivitas penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Beliau berharap bahwa dengan koordinasi yang lebih baik antara rencana kerja dan anggaran, pemerintah akan lebih efektif dalam mengurangi angka stunting dan mencapai tujuan pembangunan nasional lainnya.

Inisiatif ini mencerminkan upaya terpadu dari pemerintah pusat dan daerah dalam atasi stunting. Dengan alokasi anggaran yang signifikan dan fokus pada strategi pencegahan serta penanganan stunting, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pengurangan stunting secara nasional, memperkuat fondasi untuk kesehatan dan kesejahteraan generasi mendatang.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini