28.6 C
Samarinda
7 November 2024
BerandaKaltimLawan Penyebaran Penyakit Zoonosis, Dinkes Kaltim Giatkan Vaksinasi Hewan

Lawan Penyebaran Penyakit Zoonosis, Dinkes Kaltim Giatkan Vaksinasi Hewan

Date:

Must read

Related News

Wisata Alam Gunung Boga Menjadi Destinasi Favorit Pada 2022. Pihak Pemkab Siap Menyokong 

Paser, MEDIASAMARINDA.COM - Akaml Malik selaku PJ Gubernjmur Kalimantan...

FPTI Luncurkan Pembinaan Prestasi Untuk Capai Hasil Ambisius di PON Mendatang

Samarinda, MediaSamarinda.com - Untuk meningkatkan jumlah peraihan medali pada...

Ini Target Perolehan Medali Kaltim Agar Raih Posisi 5 di PON 2024

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Atlet kontingen Provinsi Kalimantan Timur mendapatkan target...

Gelar Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana, Begini Harapan BPBD Samarinda!

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama...

Selamat! BK PON Hasilkan 248 Medali, Kaltim Sukses Duduki Peringkat 4 Nasional

Samarinda, Mediasamarinda.com - Provinsi Kaltim kembali berhasil mengukir prestasi...

KALIMANTAN TIMUR, MEDIASAMARINDA.COM – Dalam rangka memerangi penyakit zoonosis yang berpotensi mematikan ini, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim (DPHK Kaltim) bekerja sama untuk melaksanakan program vaksinasi rutin terhadap hewan ternak dan hewan peliharaan.

Penularan penyakit zoonosis dapat terjadi melalui tiga cara: langsung, tidak langsung, dan melalui konsumsi. Beberapa contoh penyakit zoonosis yang perlu diwaspadai di Kalimantan Timur termasuk antraks, leptospirosis, dan rabies.

Pentingnya Kesadaran Masyarakat Terkait Penyakit Zoonosis

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit zoonosis yang dapat ditularkan antara hewan dan manusia. Ia menyoroti bahwa vaksinasi hewan peliharaan seperti anjing, kucing, dan kera merupakan langkah krusial untuk menjadikan wilayah ini bebas dari penyakit rabies.

penyakit zoonosis
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan timur, Jaya Mualimin

“Kami ingin mengingatkan kepada semua untuk selalu waspada terhadap penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, atau sebaliknya,” jelas Jaya.

Selain itu, Jaya juga menegaskan pentingnya memberikan vaksinasi kepada kucing, termasuk yang tidak memiliki pemilik, karena hewan-hewan tersebut juga dapat menjadi pembawa penyakit ini. Hewan kera, terutama yang berada di daerah dekat hutan, juga telah diberikan vaksinasi.

Selain melakukan vaksinasi, Jaya juga mendorong masyarakat untuk segera membersihkan luka akibat gigitan hewan dengan menggunakan air mengalir dan sabun, karena luka akibat gigitan hewan dapat menjadi titik awal penularan penyakit. Hal ini merupakan langkah upaya awal untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh.

Ia juga mendorong masyarakat memberikan perawatan kesehatan untuk hewan peliharaan dengan baik sebagai binatang kesayangan. Di Kalimantan Timur, vaksin untuk hewan peliharaan tersedia secara gratis, termasuk hewan ternak seperti sapi dan kerbau.

Selain rabies, penyakit zoonosis lainnya, yaitu antraks. Penyakit ini dapat ditularkan oleh sapi dan kerbau yang terinfeksi. Pemerintah Kaltim telah mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan untuk penyakit ini. Upaya ini juga selaras dengan program yang dicanangkan oleh Dinas Kementerian Kesehatan RI.

Tantangan Pencegahan Penyebaran Penyakit Zoonosis di Indonesia

Kementerian Kesehatan RI telah menghadapi tantangan serius dalam menghadapi penyebaran penyakit zoonosis di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menghadapi sejumlah penyebaran penyakit baru dan penyakit lama yang kembali muncul dalam bentuk zoonosis.

Pemerintah telah bertindak tegas dengan menerbitkan Permenko PMK nomor 7 tahun 2022 tentang “Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru”. Ancaman zoonosis dan penyakit infeksius baru ini memiliki potensi dampak yang signifikan terhadap aspek sosial, ekonomi, keamanan, dan kesejahteraan rakyat.

Tidak kurang dari 60% penyakit yang menginfeksi manusia berasal dari hewan, dan sekitar 75% diantaranya merupakan penyakit yang baru muncul. Beberapa penyakit baru ini memiliki potensi untuk menyebabkan wabah dan pandemi, termasuk COVID-19 yang telah menyebar ke seluruh dunia sejak tahun 2019.

Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menteri Kesehatan RI, menekankan bahwa beberapa kasus penyakit lama yang merupakan zoonosis dapat menular kepada manusia, seperti antraks, leptospirosis, dan rabies, masih kerap dijumpai kasusnya di Indonesia. Menurutnya, proses surveilans tidak hanya dilakukan terhadap manusia, tetapi juga perlu dilakukan terhadap binatang liar serta hewan peliharaan.

Oleh karena itu, proses surveilans tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan RI, melainkan juga melibatkan Kementerian Pertanian serta kementerian lain yang relevan.

Langkah-langkah Pencegahan Awal Penyebaran Penyakit Zoonosis

Dalam upaya mencegah penularan penyakit zoonosis, masyarakat dapat mengambil beberapa tindakan penting. Langkah-langkah ini bukan hanya bertujuan untuk menjaga kesehatan individu, tetapi juga untuk melindungi masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah sepuluh langkah penting yang dapat diikuti:

  1. Mencuci Tangan dengan Rutin
    Salah satu langkah paling sederhana namun efektif adalah mencuci tangan dengan baik dan sering. Pastikan untuk mencuci tangan setelah menggunakan toilet, sebelum memasak, makan, atau berinteraksi dengan hewan.
  2. Mencuci Bahan Makanan
    Sebelum memasak, penting untuk mencuci bahan makanan dengan bersih. Ini dapat menghindari kontaminasi yang berpotensi membawa penyakit.
  3. Memilih Bahan Makanan yang Aman
    Konsumsi hanya bahan makanan yang telah dimasak hingga matang sempurna untuk menghindari risiko infeksi.
  4. Menggunakan Obat Nyamuk atau Pengusir Serangga
    Gunakan obat nyamuk atau pengusir serangga untuk mencegah gigitan serangga yang dapat menjadi sumber penyakit.
  5. Terapkan Sanitasi yang Baik
    Praktikkan sanitasi yang baik di rumah dan sekitar lingkungan untuk mengurangi potensi kontaminasi.
  6. Pemeriksaan Rutin
    Jika sering berinteraksi langsung dengan hewan, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter sehingga penyakit dapat terdeteksi sejak dini dan dapat ditangani dengan cepat.
  7. Vaksinasi Hewan Peliharaan
    Pastikan hewan peliharaan selalu mendapatkan vaksinasi secara rutin, termasuk vaksin rabies.
  8. Bersihkan Diri Setelah Bepergian
    Setelah bepergian, bersihkan diri dan ganti pakaian agar terhindar dari kutu atau vektor lain yang dapat membawa penyakit.
  9. Hindari Area Berisiko
    Saat berada di alam bebas, hindari area yang memiliki banyak hewan atau serangga, terutama saat berkemah.
  10. Tidak Menyentuh Hewan Sakit atau Mati
    Hindari menyentuh hewan yang terlihat sakit atau sudah mati karena hal ini dapat meningkatkan risiko penularan penyakit.

Upaya pencegahan penyakit zoonosis merupakan tanggung jawab bersama. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, masyarakat dapat menjaga kesehatan manusia, mencegah penyebaran penyakit dari hewan ke manusia, dan melindungi keamanan serta kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Tetap patuhi tindakan ini untuk menjaga kesehatan diri dan orang-orang di sekitar. (ADV/DINKESKALTIM/GSM).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini