
KUTAI KARTANEGARA, JURNALKALTIM.COM – Penerapan inovasi digital dalam layanan administratif Kecamatan Anggana merupakan salah satu langkah luar biasa bagi Kutai Kartanegara. Keberhasilan transformasi layanan masyarakat di wilayah ini, menjadi bukti nyata bahwa kecamatan ini terus bertumbuh, bahkan hingga penggunaan teknologi kekinian demi mempermudah masyarakat setempat.
Inovasi Teknologi Layanan Administratif Kecamatan Anggana
Pasalnya, luas wilayah dan jauhnya kantor administrasi di Kecamatan Anggana, seringkali menjadi hambatan bagi masyarakat untuk menempuh pengurusan dokumen, maupun keperluan lainnya yang berhubungan dengan administratif pemerintahan.
Hal ini mendorong Kecamatan Anggana untuk melakukan inovasi transformasi digital dalam pelayanan administratif masyarakat. Kemajuan ini akan berdampak besar dalam berbagai aspek, dan dapat dirasakan oleh petugas pemerintahan dan masyarakat setempat selaku pengguna.
Upaya yang dilakukan ini merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah dalam memberikan layanan administratif masyarakat yang lebih cepat dan efisien, serta memperkuat hubungan antara masyarakat dan pemerintah setempat.
Platform Pendukung Pemerintah Melayani Administrasi Masyarakat
Dalam sebuah kesempatan pada Kamis (02/11/2023), Rendra Abadi, Camat Kecamatan Anggana, mengatakan bahwa pihaknya telah memperkenalkan fasilitas-fasilitas layanan administrasi pemerintah berbasis digital ini kepada masyarakat, yakni Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dan Pelayanan Administrasi dari Whatsapp (Pandawa).
Kedua fasilitas ini dapat digunakan oleh masyarakat agar dapat terhubung langsung dengan petugas pemerintahan. Layanan KIM ini merupakan platform digital yang dirancang pemerintah untuk memberikan informasi penting kepada masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Anggana.
Camat Rendra mengungkapkan bahwa salah satu tonggak penting dalam meningkatkan kualitas layanan publik adalah Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Platform layanan masyarakat yang disediakan ini merupakan upaya nyata pemerintah untuk memastikan informasi publik tersedia dengan cepat dan mudah diakses oleh warga.

(ist)
“Di Kecamatan kami ini, sudah menjalankan informasi berbasis digital, yaitu KIM (Kelompok Informasi Masyarakat). KIM ini berguna untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Anggana,” jelas Rendra.
Selanjutnya, dengan menggunakan aplikasi WhatsApp, salah satu aplikasi chat yang cukup familiar bagi warga Indonesia, Kecamatan Anggana menyediakan Pelayanan Administrasi WhatsApp (Pandawa). Layanan publik ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses berkas-berkas tertentu.
Melalui kedua program digital layanan administratif, KIM dan Pandawa, dapat memberikan layanan optimal, sehingga masyarakat lebih merasa dekat dengan pemerintah atas kemudahan akses layanan tersebut.
“Kita juga sudah buat aplikasi yang bernama “Pandawa”, yang artinya pelayanan administrasi dari WhatsApp. Aplikasi ini berguna untuk masyarakat, yang jauh tidak perlu ke kantor hanya dengan WA dapat mengakses berkas-berkas tertentu,” tambah Rendra.
Dengan kemudahan yang disediakan Kecamatan Anggana, masyarakat setempat dapat melakukan beberapa proses administratif dan mendapatkan informasi lebih cepat dan tanpa harus mengunjungi kantor kecamatan secara fisik.
Selain itu, dengan perubahan dan penambahan layanan administratif masyarakat ini. Pemerintah Daerah Kecamatan Anggana juga telah memberikan pelatihan kepada aparatur desa. Hal ini dilakukan dengan maksud agar para petugas pemerintahan tingkat desa dapat mengikuti tren digitalisasi.
Ditambah lagi, perubahan layanan ini juga berpengaruh besar terhadap proses dokumentasi dan administrasi yang dilakukan oleh aparatur desa. Selurus sistem kerja di Kecamatan Anggana telah diperbarui dengan pendekatan digital, termasuk didalamnya penggunaan tanda tangan elektronik.
“Sistem kerja di Kecamatan anggana sudah melakukan dengan cara digitalisasi semua, contohnya, tanda tangan saya pun sudah elektronik,” jelasnya.
Upaya yang dilakukan oleh Kecamatan Anggana telah menjadikan wilayah ini, sebagai contoh sukses dalam perubahan digitalisasi sistem administratif pemerintahan, yang nantinya akan memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan administratif.
Transformasi ini bukan hanya mengubah cara kerja pelayanan publik, tetapi juga berdampak positif dalam penyediaan informasi kepada masyarakat. Kemudahan akses dengan jangkauan yang luas hingga ke pelosok, menjadikan perubahan ini bukan untuk memisahkan masyarakat dari pemerintah. Sebaliknya, berkat hadirnya inovasi ini, pemerintah akan terasa lebih dekat dengan masyarakat setempat.
(DISKOMKUKAR//PP)