28.6 C
Samarinda
7 November 2024
BerandaKaltimMahakam UluUpaya Penurunan Prevalensi Stunting, Kabupaten Mahulu Terapkan Sistem By Name By Address

Upaya Penurunan Prevalensi Stunting, Kabupaten Mahulu Terapkan Sistem By Name By Address

Date:

Must read

Related News

Wisata Alam Gunung Boga Menjadi Destinasi Favorit Pada 2022. Pihak Pemkab Siap Menyokong 

Paser, MEDIASAMARINDA.COM - Akaml Malik selaku PJ Gubernjmur Kalimantan...

FPTI Luncurkan Pembinaan Prestasi Untuk Capai Hasil Ambisius di PON Mendatang

Samarinda, MediaSamarinda.com - Untuk meningkatkan jumlah peraihan medali pada...

Ini Target Perolehan Medali Kaltim Agar Raih Posisi 5 di PON 2024

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Atlet kontingen Provinsi Kalimantan Timur mendapatkan target...

Gelar Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana, Begini Harapan BPBD Samarinda!

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama...

Selamat! BK PON Hasilkan 248 Medali, Kaltim Sukses Duduki Peringkat 4 Nasional

Samarinda, Mediasamarinda.com - Provinsi Kaltim kembali berhasil mengukir prestasi...

SAMARINDA, MEDIASAMARINDA.com, Percepatan penurunan prevalensi stunting menjadi program prioritas di Indonesia. Di tingkat nasional angka prevalensi stunting saat ini masih di angka 27,6 persen, sedangkan untuk Kalimantan Timur berada di kisaran 23 persen. Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) berencana menerapkan sistem by name by address penurunan prevalensi stunting lebih maksimal. 

Kabupaten Mahulu Sukses Turunkan Angka Stunting

Di sejumlah kabupaten dan kota di Kaltim, yakni Mahakam Ulu sukses menurunkan angka stunting ke angka 14,8 persen setelah sebelumnya berada di angka 20,8 persen. Kondisi ini akan terus diupayakan Pemkab Mahulu.

memaparkan upaya tersebut akan dilakukan dengan pendekatan by name by address guna mendapatkan data akurat stunting sesuai dengan arahan Kemenkes.

Prevalensi stunting
dr Petrolena Tugan

“Sebenarnya sudah sesuai dengan target nasional sehingga kedepan kita akan lakukan kajian lagi, pendekatan by name by address, agar mendapat data yang akurat.” ungkap Petrolena pada Senin 29 Agustus 2023.

Pendataan keluarga memiliki karakteristik penyediaan data keluarga by name by address yang secara lengkap, menyeluruh di seluruh wilayah. Hal ini dilakukan agar penanganan stunting bisa lebih efektif dengan ketersediaan data yang akurat.

Dalam hal ini, pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting Provinsi Kalimantan Timur sesuai target pusat di angka 14 persen pada 2024. Namun, Pemprov memang memasang target lebih dibawah 10 persen.

Menurut Gubernur Kaltim, Isran Noor, sesuai data SSGI prevalensi stunting di Kaltim naik 1,1 persen. Awalnya pada tahun 2021 sebesar 22,8 persen. Dan pada tahun 2022 tembus 23,9 persen. Kendati demikian, angka prevalensi stunting di Kaltim masih lebih baik bila dibandingkan 5 provinsi di pulau Kalimantan.

“Karena itu, percepatan penanganan stunting wajib dilakukan. Sehingga kita mampu meningkatkan kualitas SDM di daerah.” Ungkapnya

Upaya Pemprov Kaltim Penurunan Prevalensi Stunting

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka stunting, yakni mulai meningkatkan cakupan pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri dengan aksi bergizi SLTA yang melibatkan dinas terkait.

Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil yang kurang energi kalori. Pemberian makanan balita yang timbangan berat badannya menurun dan meningkatkan cakupan ASI eksklusif bagi ibu menyusui.

“Termasuk berupaya menekan cakupan bayi yang ditimbang di posyandu harus lebih besar 90% dari sasaran bayi. Melakukan imunisasi dasar lengkap bagi balita harus cakupanya meningkat lebih 95%”. kata Jaya Mualimin Kepada Dinas Kesehatan Kaltim.

Kemudian, kunjungan ibu hamil yang kontrol ke PKM (Penyuluh Kesehatan Masyarakat) lebih dari 99% dan UHC (Universal Health Coverage) kepesertaan JKN lebih 98,99%.

“Ini semua program spesifik Pemprov Kaltim di samping juga program sensitive dari lintas dinas, lembaga dan instansi lainnya bersinergi.” tambahnya

Selain membentuk TPPA, pemenuhan gizi seimbang bagi ibu hamil, pemerintah juga mendorong agar ibu menyusui dan hamil bisa rutin melakukan pemeriksaan secara berkala di posyandu maupun puskesmas terdekat agar mendapat pelayanan maksimal dan mendukung upaya pemerintah menurunkan stunting.

Apa itu Prevalensi Stunting?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebelumnya telah mengumumkan Penurunan Prevalensi Stunting di Indonesia menurun pada 25 Januari 2023. Angka penurunan prevalensi stunting dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di tahun 2022. Sedangkan pada tahun 2023 prevalensi stunting menjadi 17 persen.

Sedangkan, Presiden Joko Widodo menargetkan prevalensi stunting di Indonesia menjadi 14 persen pada tahun 2024. Jokowi berharap semua pihak dapat bekerjasama dalam upaya mencapai target prevalensi stunting di Indonesia.

Prevalensi stunting adalah jumlah keseluruhan permasalahan stunting yang terjadi pada waktu tertentu di sebuah daerah. Angka prevalensi stunting mengacu beberapa faktor dalam angka point prevalence yaitu :

          Tingkat keparahan penyakit

          Durasi lamanya penyakit

          Jumlah kasus baru

          Pelayanan kesehatan

          Perpindahan orang sehat (migrasi)

Melansir dari laman Setkab, untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting, pemerintah melakukan dua intervensi holistik, yakni intervensi sensitif dan intervensi spesifik.

Budi Sadikin selaku Menteri Kesehatan menjelaskan intervensi sensitif dilakukan melalui berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan dan merupakan kerjasama lintas sektor. Sedangkan intervensi spesifik adalah intervensi yang ditunjukan kepada anak dalam 1000 hari pertama kehidupan. Serta kepada ibu sebelum dan di masa kehamilan,yang umumnya dilakukan sektor kesehatan.

Pemerintah juga menunjuk BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) sebagai pelaksana percepatan penurunan angka stunting nasional. BKKBN dapat mengkoordinasikan upaya intervensi tersebut dengan melibatkan kementerian atau lembaga terkait. (Adv/DinkesKaltim/AG)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini