Mahakam Ulu, Mediasamarinda.com – Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahakam Ulu menghimbau kepada warga agar waspada. Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi beberapa hari kedepan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) akan dilanda hujan yang cukup tinggi. Namun, dari segi intensitasnya cukup sedang dibanding hujan sebelumnya.
Agus Imbau Warga Untuk Memantau Prakiraan Cuaca Terkini
Kepala BPBD Mahulu, Agus Darmawan menyampaikan, untuk beberapa hari kedepan masyarakat di Kabupaten Mahulu harus waspada atas kemungkinan terjadinya banjir. Hal ini mengingat prediksi cuaca yang dirilis oleh BMKG.
“Mengingat pantauan BMKG di Kabupaten Mahulu itu intensitas hujan ini sedang,” kata Agus pada tanggal 27 November 2023.
Saat ini, BPBD Mahulu menerima laporan dari Kecamatan Long Apari mengenai kondisi air sementara lumayan tinggi dan air sudah mulai menuju ke hilir. Bahkan, hampir mencapai pemukiman warga.
“Kondisi air sudah hampir mencapai rumah-rumah warga,” ungkapnya.
Namun, Agus berharap dengan prediksi cuaca BMKG kedepan, frekuensi curah hujan akan menurun. Ia sangat berharap warga tetap waspada, mengingat situasi yang belum sepenuhnya aman.
“Untuk itu kami mohon kepada seluruh masyarakat Mahulu untuk selalu waspada dengan cuaca yang saat ini sudah dirilis oleh BMKG Kaltim,” pesannya.
Agus juga mengimbau kepada masyarakat untuk terus memantau kondisi prakiraan cuaca terkini. Melalui media-media sosial dan mengunduh aplikasi BMKG, guna mengetahui situasi cuaca terkini di kawasan masing-masing.
Dengan mengetahui kondisi cuaca terkini, ketika menghadapi cuaca ekstrim seperti hujan lebat maka masyarakat segera mempersiapkan antisipasi terjadinya banjir.
Selain itu, masyarakat juga diajak untuk mengambil langkah kesiapsiagaan dan antisipasi dengan beberapa langkah.
Adapun langkah – langkah tersebut diantaranya menyiagakan tim siaga bencana, memantau kondisi terkini lapangan, melakukan koordinasi dengan aparatur desa, menyiapkan evakuasi, menyimpan barang penting ke tempat aman dan membatasi aktivitas di luar rumah.
Kemudian, langkah berikutnya jika berada di luar rumah hindari pohon besar, baliho dan saluran atau gorong – gorong, menyiapkan tas siaga yang berisi makanan, minuman, obat, uang, pakaian, dan dokumen negara.
Prakiraan Puncak Musim Penghujan di Kaltim
Sebelumnya, awal musim penghujan di wilayah Kalimantan Timur mundur dari kondisi normal. Durasi musim penghujan diperkirakan terjadi selama 7 hingga 9 bulan dan puncaknya pada bulan Januari sampai April 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Baiat Alhadid, prakirawan Stasiun Meteorologi (Stamet) Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda. Dalam keterangannya, ia menyebut awal musim penghujan di Kaltim diawali di Kabupaten Berau pada pertengahan Oktober hingga awal November lalu.
Kemudian, Kutai Timur dan Kutai Kartanegara pada pertengahan Oktober hingga awal November, Kutai Kartanegara pada pertengah Oktober. Adapun di Bontang awal November, sedangkan Samarinda dan Balikpapan musim penghujan terjadi awal hingga pertengahan November.
Kemudian Penajam Paser Utara pada pertengahan Oktober dan sebagian pertengahan November, Paser pada pertengahan Oktober dan sebagian akhir Oktober. Kemudian Mahakam Ulu mengalami hujan sepanjang tahun.
Sementara itu, puncak musim penghujan di Berau dan Kutai Timur diperkirakan Desember 2023, Januari dan April 2024. Kemudian Kukar pada November, Desember 2023 dan Januari, Maret, April 2024. Lalu Balikpapan dan Bontang pada Januari 2024.
Sedangkan Samarinda pada Januari dan Maret 2024, PPU dan Paser pada Januari dan April 2024, Kubar pada Desember 2023 dan April 2024 dan Mahulu pada Desember 2023 dan Januari 2024.
“Puncak musim hujan waktu periode curah hujan paling banyak terjadi. Secara umum puncak musim hujan bervariasi Desember dan wilayah lain Januari 2024 sebagainya Maret dan April 2024” jelasnya.
Fenomena ini dipengaruhi Indeks ENSO pada Dasarian III September 2023 mencari +1,68 (el nino moderat) atau el nino menengah. Sehingga menyebabkan berkurangnya curah hujan dan berkurangnya pembentukan awan di wilayah Indonesia. BMKG memperkirakan, el nino dalam level moderat ini akan terus bertahan hingga Desember 2023 – Februari 2024.
(ADV/HSP/BPBDKALTIM)