Samarinda, mediasamarinda.com – Mobil box rusak umumnya sudah tidak lagi dipedulikan sehingga keberadaannya terabaikan. Namun BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Samarinda memiliki ide yang kreatif sehingga mobil box rusak itu langsung diubah menjadi kendaraan yang lebih bermanfaat.
Mobil Box Rusak di Samarinda Disulap Jadi Towing
Kendaraan yang mengalami kerusakan seperti mobil atau box akan langsung diparkir begitu saja dan tidak dimanfaatkan. Namun bagi BPBD Kota Samarinda, mobil box rusak tersebut dimanfaatkan kembali untuk kendaraan yang lebih manfaat.
Dari semua mobil box rusak yang sudah lama tidak digunakan, BPBD Samarinda memiliki inisiatif untuk mengubahnya menjadi kendaraan pengangkut alat berat. Proses perbaikan pada kendaraan tersebut memang tidak secara keseluruhan melainkan di bagian onderdil yang masih layak seperti mengganti ban atau yang lainnya. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda, Suwarso, kendaraan itu nantinya akan dijadikan sebagai towing.
“Awalnya mobil box, sudah lama rusak, ban kita ganti dan hanya tinggal chasis, kemudian kita lakukan perbaikan dan direkondisi menjadi towing,” ucapnya.
Towing merupakan alat yang biasa digunakan untuk mengait mobil lain yang sedang mengalami kerusakan. Dengan demikian ketika ada ada excavator yang mengalami kerusakan bisa diangkut dengan bantuan towing tersebut. Selain itu, towing dari mobil box rusak itu bisa dimanfaatkan untuk mengevakuasi mobil yang sudah terjebak banjir di suatu daerah.
“Kalau fungsi utamanya adalah mengangkut excavator mini, namun bisa saja kita gunakan untuk evakuasi mobil yang terjebak banjir jika pada saat itu kita pas kebetulan berada disana,” tuturnya.
Namun, towing dari mobil box rusak belum bisa digunakan karena sedang proses perbaikan di bengkel. Rencananya, BPBD Kota Samarinda akan langsung memarkir kendaraan di halaman kantor BPBD yang lokasinya ada di Jalan Sentosa, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang.
Keuntungan Pemanfaatan Mobil Box Rusak
Mobil box yang sudah mengalami kerusakan bukan berarti dibiarkan begitu saja namun perlu dilakukan proses daur ulang. Seperti contohnya yang dilakukan oleh BPBD Samarinda dimana memanfaatkan mobil box rusak untuk keperluan evakuasi kendaraan yang terjebak banjir.
Proses pemanfaatan seperti itu justru membawa manfaat besar bagi Pemerintah Kota Samarinda, sebab pihaknya tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk menganggarkan pembelian kendaraan. Pemerintah tinggal melakukan berbagai perbaikan dari sisi ban, mesin atau bagian lain yang mengalami kerusakan.
Jika ada 8 mobil box rusak saja yang rusak di Samarinda maka dampaknya sangat besar. Bayangkan saja jika pemerintah membeli baru kendaraan untuk evakuasi tentu harus mengeluarkan biaya hingga ratusan juta atau bahkan miliaran. Tetapi dengan menyulap mobil box rusak maka biaya yang dikeluarkan tidak begitu banyak dan mungkin hanya jutaan atau puluhan juta saja.
Namun proses perbaikan itu dengan catatan selama chasing pada mobil tidak mengalami kerusakan yang parah. Bila kondisinya sudah tidak memungkinkan maka bisa juga dilakukan proses daur ulang kendaraan. Pemanfaatan kendaraan seperti ini terkadang dianggap sepele pada kerusakkan dari semua bagian mobil bisa bermanfaat untuk hal-hal lainnya.
Misalnya dari mobil box rusak tadi, ada kerusakan pada bagian kaca baik di depan atau belakang. Kerusakan seperti itu mungkin masih bisa diperbaiki karena tinggal membeli yang baru. Sedangkan untuk kaca yang rusak sebenarnya bisa di daur ulang untuk bahan dasar pembuatan blok beton dan bahan untuk membuat karpet lem.
Selain itu, gagang mobil yang mengalami kerusakan juga dapat disulap menjadi bahan baku untuk pembuatan besi batangan, dimana sering dimanfaatkan untuk bahan bangunan rumah, pabrik atau yang lainnya.
Jadi semua bagian mobil box rusak bisa untuk berbagai hal termasuk mengevakuasi mobil saat terjebak macet atau pengait ketika ada kendaraan yang mengalami masalah di jalanan. Namun jika kondisinya sudah para maka berbagai bagiannya bisa didaur ulang mulai dari kaca, gagang mobil, ban atau yang lainnya untuk keperluan yang lebih bermanfaat. (ADV/HSP/BPBDKALTIM)