
SAMARINDA, MEDIASAMARINDA.com – Fasilitas pendidikan berupa pagar sekolah di SMAN 1 Long Pahangai menjadi sorotan DPRD Kaltim. Pasalnya, Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut bahkan belum memiliki bangunan pagar sehingga rentan terhadap aktivitas bolos para siswa dan meningkatkan resiko pembobolan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Disdikbud Kaltim Terima Usulan DPRD Kaltim
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) menerima usulan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim untuk melakukan pembangunan infrastruktur sekolah, khususnya pembangunan pagar sekolah di SMAN 1 Long Pahangai. Usulan ini pun diungkapkan langsung oleh Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Veridiana Huraq Wang yang merasa prihatin terhadap kondisi pembangunan sekolah di Kaltim.
“Pagar sekolah itu sangat penting, sekaligus untuk pengamanan siswa yang rentan melakukan bolos sekolah. Semoga usulan ini bisa terealisasi tahun ini,” ujarnya.
Menurut Veridiana, ketiadaan pagar sekolah dapat meningkatan resiko siswa untuk bolos sekolah sekaligus rentan terhadap keamanan warga sekolah. Baru-baru ini, Veridiana bahkan menerima laporan terkait adanya hewan berupa sapi yang masuk ke halaman sekolah.

Untuk itu, pihaknya bahkan telah meminta bantuan kepada pihak kepolisian untuk memberikan pengawasan kepada sekolah-sekolah yang berada di pedalaman, khususnya di kawasan hutan. Pasalnya, kawasan tersebut rentan terhadap aksi pembobolan oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Kami pernah mendapat laporan warga bahwa ada sekolah yang dibobol oleh orang yang tidak bertanggung jawab, bahkan beberapa perlengkapan sekolah di curi. Kita juga minta pihak kepolisian agar melakukan pengawasan terhadap sekolah-sekolah di pedalaman,” terangnya.
Lebih lanjut, Veridiana mengatakan bahwa perbaikan infrastruktur sekolah berada di bawah kewenangan Disdikbud Kaltim. Terlebih, SMAN 1 Long Pahangai yang berada di bawah naungan provinsi.
Di waktu yang berbeda, anggota Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin juga turut mengungkapkan terkait anggaran pendidikan di Provinsi Kaltim yang terus naik dari tahun ke tahun. Bahkan ia menyebut, bahwa anggaran di tahun 2023 hampir menyentuh angka hingga Rp3 triliun rupiah.
“Tahun 2023 ini, sekitar hampir Rp3 triliun anggaran dikucurkan untuk pendidikan, itu melampaui dari 20 persennya,” ujarnya.
Melalui anggaran tersebut, Salehuddin menghimbau agar pembangunan infrastruktur pendidikan dapat dilakukan secara maksimal. Ia bahkan menegaskan agar Disdikbud Kaltim segera melakukan regenerasi untuk melanjutkan pembangunan pendidikan di Provinsi Kaltim.
“5 sampai 10 tahun kedepan, kita sudah pasti harus melakukan regenerasi untuk melanjutkan pembangunan di daerah kita. Tapi kalau realisasi program pendidikan masih kurang maksimal, ini menjadi catatan penting,” ujarnya.
Pembangunan Pagar Sekolah di SMAN 1 Long Pahangai Masih di Tahap Penganggaran
Setelah menerima usulan dari DPRD Kaltim terkait perbaikan infrastruktur sekolah, Kepala Bidang SMA Disdikbud Kaltim, Muhammad Jasniansyah mengatakan bahwa pihaknya memang tengah melakukan pembahasan di lingkup internal perihal pembangunan pagar sekolah di SMAN 1 Long Pahangai.
Walaupun belum ada keputusan secara pasti, Jasni mengungkapkan bahwa perbaikan infrastruktur pendidikan akan dilakukan di sekolah-sekolah yang ada di Kaltim. Sehingga, pembangunan sekolah akan lebih merata bukan hanya di kawasan Mahakam Ulu saja.
“Saat ini kita sedang melakukan pemeriksaan prosedur untuk di semua wilayah yang ada di Kalimantan Timur. Sehingga kita juga memiliki data kerusakan infrastruktur,” terangnya.
Selain itu, Jasni juga membeberkan bahwa tindak lanjut atas usulan DPRD Kaltim mengenai pembangunan pagar sekolah di SMAN 1 Long Pahangai masih berada di tahap penganggaran. Pasalnya, pihaknya kerap menemui kendala di lapangan baik dari segi lahan maupun sertifikat tanah.
Kendati demikian, Jasni menegaskan kepada para siswa agar tidak memanfaatkan kekurangan pagar sebagai kesempatan untuk bolos sekolah. Ia menghimbau agar para siswa tetap menjaga kedisiplinan dan ketertiban selama bersekolah.