Samarinda, MEDIASAMARINDA.com – Pelatihan Probebaya oleh Dinas Ketenagakerjaan Kota Samarinda telah mengambil peran yang aktif dalam mendukung upaya menciptakan Kampung Bebas Narkoba di wilayahnya. Wahyono Hadiputro, yang menjabat sebagai Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Samarinda, secara resmi mengumumkan kolaborasi ini dalam sebuah sesi konferensi pers.
Kerjasama ini juga melibatkan Kepolisian Resor Kota Samarinda, yang turut berperan dalam memberikan pelatihan kerja kepada warga masyarakat yang tinggal di Kampung Bebas Narkoba. Lokasi kampung ini berada di Jalan Pesut, tepatnya di Kelurahan Sidodamai, Kecamatan Samarinda Ilir.
Langkah Mendukung Kampung Bebas Narkoba Melalui Pelatihan Probebaya
Pada Senin, 14 Agustus 2023, dimulailah pelaksanaan pelatihan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya) dengan sebuah acara peluncuran yang digelar di Jalan Pesut. Wahyono Hadiputro, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Samarinda, dalam kesempatan tersebut menjelaskan tujuan utama dari program ini. Tujuan tersebut adalah memberikan jaminan akan tersedianya pekerjaan bagi masyarakat yang tinggal di kampung tersebut, khususnya bagi para pemuda dan mereka yang sedang mencari pekerjaan.
Melalui pendekatan ini, harapannya adalah dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat dan dalam waktu yang bersamaan mengakibatkan perubahan positif dalam perilaku dan pandangan hidup mereka. Tentunya, langkah ini juga diarahkan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh peredaran narkoba di kampung tersebut.
“Akhirnya kampung tersebut dapat bebas dari peredaran narkoba, karena kan penanganannya harus komprehensif,” ungkap Wahyono.
Dalam hal ini, Wahyono Hadiputro menegaskan pentingnya pendekatan yang komprehensif dalam menangani peredaran narkoba, dengan melibatkan berbagai pihak. Disnaker Kota Samarinda secara aktif akan mengambil peran dalam proses ini dengan merekomendasikan daftar nama-nama calon peserta pelatihan kepada Badan Pelatihan Kerja (BLK).
Nama-nama ini telah diajukan melalui RT dan akan segera menjalani pelatihan di BLK. Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pelatihan keterampilan, tetapi juga berfungsi sebagai langkah nyata dalam mendorong pemberdayaan dan memberikan kesempatan bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan.
“Kami kan tugasnya menangani yang belum bekerja, sudah di rekomendasikan nama-nama melalui RT untuk dilatih di BLK,” jelasnya lebih lanjut.
Menangkal Ancaman Narkoba Lewat Program Pelatihan Pemberdayaan
Program pelatihan ini akan menggunakan metode dari pelatihan Probebaya. Setiap individu yang menjadi peserta akan diberikan dana Probebaya untuk membiayai pelatihan kerja yang akan mereka ikuti. Ragam pelatihan yang ditawarkan mencakup berbagai bidang, seperti keterampilan dalam perawatan air conditioner (AC), perbengkelan motor dan mobil, teknologi handphone, dan keterampilan memasak.
Dalam hal ini, Wahyono Hadiputro mengungkapkan bahwa variasi pelatihan yang ditawarkan dalam lingkup pelatihan Probebaya sangat beragam. Saat ini, proses penyesuaian jadwal sedang berlangsung. Namun, Wahyono dengan tegas menegaskan bahwa Dinas Ketenagakerjaan Kota Samarinda telah berkomitmen untuk segera mengatur jadwal pelatihan ini agar dapat dimulai sesegera mungkin. Data mengenai calon peserta pelatihan sudah dikirimkan, dan langkah selanjutnya adalah melanjutkan program ini dengan semangat yang penuh.
“Jadi, sangat banyak ya, ini tinggal menunggu jadwal saja, tapi kita pastikan segera karena datanya sudah dikirim,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, Dinas Ketenagakerjaan Kota Samarinda berkomitmen untuk memberikan solusi konkret dalam usaha pemberantasan peredaran narkoba di Kampung Bebas Narkoba. Melalui implementasi pelatihan Probebaya, harapannya masyarakat setempat dapat meningkatkan keterampilan mereka dan mendapatkan peluang pekerjaan yang lebih baik. Ini pada gilirannya akan memberikan dampak positif yang lebih luas, dengan meningkatkan kualitas hidup dan memberikan kontribusi yang berharga bagi lingkungan sekitar. Dengan kolaborasi ini, diharapkan tercipta lingkungan yang lebih sehat dan berdaya, bebas dari ancaman peredaran narkoba.
Bahaya Narkoba Ancaman Nyata bagi Kesehatan dan Kualitas Hidup
Sebagai informasi yang lebih mendalam, bnn.go.id menggarisbawahi dampak negatif dari narkoba yang mengancam serius bukan hanya kesehatan individu, melainkan juga kualitas hidup dan keselamatan masyarakat secara keseluruhan. Salah satu efek yang perlu mendapat perhatian serius adalah menurunnya tingkat kesadaran pada pengguna narkoba.
Pengguna yang mengonsumsi obat-obatan terlarang dalam jumlah yang berlebihan dapat mengalami keadaan tubuh yang terlalu rileks, yang berakibat pada penurunan drastis dalam tingkat kesadaran. Beberapa kasus bahkan melaporkan bahwa pengguna terjaga terus-menerus tanpa bisa terbangun.
Kehilangan kesadaran ini menyebabkan gangguan serius dalam koordinasi tubuh, kebingungan mental, dan perubahan perilaku yang mencolok. Selain itu, efek samping dari narkoba juga meliputi hilangnya kemampuan untuk mengenali dan merespons lingkungan sekitar, yang tentu saja membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Pada kondisi yang lebih parah, bahaya narkoba bahkan bisa berujung pada kematian. Efek paling mengerikan dari narkoba terjadi ketika pengguna mengonsumsi obat-obatan tersebut dalam dosis yang sangat tinggi, yang dikenal sebagai overdosis.
Zat seperti sabu-sabu, opium, dan kokain memiliki potensi untuk menyebabkan tubuh mengalami kejang berulang, dan jika tidak segera ditangani, dapat berujung pada kematian. Dampak tragis ini menjadi nyata jika seseorang sampai pada tahap kecanduan narkoba, di mana nyawa menjadi taruhannya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak mengambil risiko menggunakan zat-zat berbahaya ini, karena risiko yang timbul sangat besar dan berdampak negatif bagi hidup dan kesehatan. Upaya pencegahan dan pendidikan perlu ditingkatkan guna memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya narkoba kepada masyarakat.
(NWL)