Samarinda, mediasamarinda.com – Pembentukan KATANA (Kelurahan Tanggung Bencana) terus dilakukan di berbagai wilayah di Kota Samarinda. Proses pembentukan dilakukan di berbagai wilayah dan kali ini ada di Kelurahan Karang Anyar dan daerah lain agar ada kemandirian dari setiap wilayah.
Rincian Alat yang Dibagikan di Pembentukan KATANA
Meski berstatus kota besar, Samarinda masih menjadi daerah yang rawan akan berbagai bencana mulai dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), kebakaran sampah dan lahan serta banjir besar.
Baru-baru ini, ada 4 lokasi yang mengalami bencana Karhutla dan totalnya ada ribuan hektar lahan terbakar. Banyak warga yang mengalami kerugian besar akibat lahan dan hutannya terbakar.
Selain itu, ada juga kebakaran lahan dan sampah dimana area yang terbakar sekitar 5 hektar, lahan yang masih berasap tebal kurang lebih 1 hektar, 4 hektar mengeluarkan asap putih. Bencana kebakaran ini termasuk siaga darurat karena banyak warga yang mengalami batuk dan jumlahnya sekitar 9 Jiwa.
Sedangkan untuk bencana banjir juga pernah terjadi pada Juli 2023 lalu di Samarinda. Banjir ini tergolong besar karena mampu menenggelamkan 2.700 rumah dan itu terjadi karena curah hujan tinggi dan tiada henti selama 2 jam.
Dari berbagai bencana yang terus terjadi maka BPBD (Badan Penanggulangan Daerah Bencana) Kalimantan Timur memiliki inisiatif dengan mendirikan KATANA. Proses Pembentukan KATANA dilakukan di berbagai daerah dan salah satunya ada di di Kantor Kelurahan Karang Anyar, Jalan Mayor Jenderal Mt. Haryono Samarinda, Kecamatan Sungai Kunjang, pada Jumat (27/11) kemarin.
Dalam proses pembentukan KATANA, beberapa wilayah ikut terlibat di dalamnya mulai dari Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sei Kunjang dan daerah lain di sekitarnya.
Dalam pembentukan KATANA, BPBD Kota Samarinda memberikan peralatan kepada dua KATANA mulai dari Teluk lerong Ulu dan KATANA Sungai Kapih. Keduanya mendapatkan peralatan yang berbeda dimana KATANA Teluk Lerong dapat Baju wearpack 3 pasang, Nozzle ukuran 1,5 inci, Mesin Portable, Selang ukuran 1,5 Inci. Sedangkan KATANA Sungai Kapih berupa Mesin Tempel Perahu dan Pelampung 2 Pcs.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Mitigasi BPBD Kota Samarinda, Edy Susanto mengatakan bahwa, Kota Samarinda telah melakukan pembentukan KATANA di 13 kelurahan atau desa tangguh bencana di tahun 2023 ini.
“Dengan adanya Pembentukan KATANA ini bisa menjadi wilayah yang mandiri terhadap dengan adanya kebencanaan yang sering terjadi di Kota Samarinda,” tuturnya.
Penanggulangan Bencana dengan Pembentukan KATANA
KATANA merupakan salah satu program pemerintah pusat dan pelaksanaannya diserahkan kepada BPBD kota atau kabupaten setempat. Sudah banyak daerah yang menerapkan KATANA dan termasuk di dalamnya ada Samarinda, Kalimantan Timur.
Dalam proses pembentukan, fokus KATANA lebih pada penanggulangan dan ketangguhan dari berbagai bencana yang ada di kelurahan atau desa setempat agar segera dilakukan penanganan lebih lanjut. Harapannya program ini terus dilakukan dan dikembangkan secara terus-menerus agar penangan banjir bisa lebih cepat dan mudah.
Tahap pembentukan KATANA secara umum ada tiga tahapan mulai dari dasar risiko bencana dan lingkungan, pengetahuan akan struktur bangunan mulai dari manajemen hingga edukasi bencana dan terakhir ada penyelamatan diri sendiri dan tetangga dan warga sekitar.
Selanjutnya untuk prinsip penanganan dari bencana yang terjadi mulai dari tepat jumlah jenis, waktu, sasaran, biaya dan kualitas serta tepat proses pelaporan bencana yang ada di daerah.
Semua itu dilakukan karena tingginya potensi dari suatu bencana mulai dari banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan serta beberapa bencana lain. Selain itu, dampak dari bencana juga cukup besar khususnya keselamatan jiwa warga sekitar.
Hal itu yang melatar belakangi adanya pembentukan KATANA sebagai upaya penyelamatan awal ketika situasi sedang darurat. Dengan cara itu setidaknya masyarakat punya keterampilan khusus dalam menyelamatkan diri dan warga di lingkungan sekitarnya. (ADV/HSP/BPBDKALTIM)