Kalimantan Timur, Mediasamarinda.com – Dalam rangka mencapai target ambisius rasio elektrifikasi 100% pada 2024, Perusahaan Listrik Negara (PLN) meningkatkan upayanya dalam pemerataan listrik di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Saat ini, Rasio Desa Berlistrik (RDB) di Kaltim telah mencapai 83,72%, dengan 869 dari 1.038 desa/kelurahan telah teraliri listrik, menandakan kemajuan signifikan menuju target tersebut.
Upaya Menerangi Kaltim: PLN Fokus Pada Pemerataan Listrik ke Daerah Terpencil
Dari 169 desa di Kaltim yang belum terlayani oleh PLN, sebanyak 71 desa dijadwalkan untuk segera mendapatkan aliran listrik. Saat ini, desa-desa tersebut bergantung pada sumber listrik alternatif seperti PLTS komunal, LTSHE, PLTD Pemda, PLTMH, dan inisiatif swadaya masyarakat. Rasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim telah mencapai 94,95% per Agustus 2023, namun masih ada kekurangan dalam cakupan akibat perbedaan metodologi penghitungan.

Mashur Sudarsono Wira Adi, Kabid Ketenagalistrikan Dinas ESDM Kaltim, menyoroti perbedaan metodologi penghitungan, menyatakan, “Tapi sebenernya itu kan perbedaan metode. Karena dihitungnya, jumlah rumah berlistrik dibagi seluruh rumah. Kalau di breakdown, masih banyak yang gelap.”
Pemerintah Provinsi Kaltim dan PLN berkolaborasi untuk mempercepat proses pemerataan listrik ini. Selain itu, Pemprov Kaltim berencana memulai pemberian 2 ribu sambungan listrik gratis bagi keluarga pra sejahtera pada tahun 2024, sebagai bagian dari upaya mereka untuk memajukan Kaltim dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sumber daya alam yang melimpah di Kaltim tidak serta merta mencerminkan kondisi kelistrikan yang merata di wilayah ini. Adanya 169 desa yang belum tersentuh aliran listrik dari PLN, khususnya di kabupaten Berau, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Paser, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu, menunjukkan pentingnya upaya pemerataan ini.
Pembangunan jaringan listrik di wilayah pedalaman dan perbatasan yang memiliki akses terbatas menjadi salah satu tantangan utama. Namun, dengan surplus Sistem Mahakam sebesar 400 Mega Watt (MW), yang saat ini mengaliri empat daerah utama di Kaltim, prospek pemerataan listrik tampak lebih cerah.
Kesimpulannya, pemerataan listrik ke desa-desa di Kaltim, khususnya yang belum tersentuh oleh PLN, menjadi fokus utama dalam upaya memajukan wilayah demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Langkah-langkah yang diambil oleh PLN serta pemerintah daerah ini diharapkan dapat mengubah wajah Kaltim dan membawa kemajuan yang merata bagi semua penduduknya.
Strategi dan Tantangan Pemerataan Listrik di Daerah Terpencil
Meskipun Kalimantan Timur terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, provinsi ini menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan pemerataan energi listrik, terutama di daerah pedalaman dan perbatasan. Data terbaru dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim per September 2023 mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 169 desa yang masih belum terhubung dengan jaringan listrik PLN.
Wilayah Kutai Barat dan Mahakam Ulu menjadi fokus utama, sebab kebanyakan desa tanpa listrik PLN terletak di wilayah ini yang sulit dijangkau. Dalam mengatasi keterbatasan akses ini, desa-desa tersebut mengandalkan sumber daya listrik alternatif, seperti generator dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari pemerintah.
Situasi ini bertentangan dengan fakta bahwa Kaltim saat ini memiliki surplus daya listrik sebesar 400 Mega Watt (MW) melalui Sistem Mahakam, yang melayani empat daerah utama, yakni Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, dan Bontang. Selain itu, Kaltim juga terintegrasi dengan Sistem Borneo, yang menyediakan suplai listrik antar provinsi di Kalimantan.
Meskipun ada surplus energi, kendala dalam pemerataan aliran listrik masih tetap ada. Keterbatasan infrastruktur jaringan sambungan listrik dan terkadang terbatasnya pasokan listrik di daerah pedalaman dan perbatasan menjadi faktor utama dalam tantangan ini.
Mashur Sudarsono Wira Adi, Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Kaltim, telah menyatakan komitmennya untuk mengatasi tantangan ini. Dia menekankan pentingnya upaya untuk memperluas jaringan listrik ke desa-desa yang belum terlayani oleh PLN sebagai bagian penting dari strategi memenuhi kebutuhan masyarakat Kaltim dan memberikan akses yang lebih adil kepada mereka dalam menggunakan energi listrik.
Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dan PLN menunjukkan komitmen serius dalam mengatasi tantangan pemerataan listrik. Inisiatif ini tidak hanya penting untuk memenuhi kebutuhan energi, tetapi juga sebagai upaya mendorong kesejahteraan yang lebih luas bagi penduduk di wilayah Kalimantan Timur.